Telapak tangan Mahira terasa lembab saat memegangi kenop pintu. Menarik napas beberapa saat, perempuan itu menarik benda di depannya hingga terbuka.Mahira mengenyit. Dua orang, sepasang manusia berdiri di depan pintunya. Dua orang yang asing, belum pernah ia temui dan terlihat sangat ... bekelas.Yang pria, meski rambutnya sudah setengah memutih, dengan setelan kemeja dan celana jin, lelaki yang Mahira taksir lebih tua dari ayahnya itu masih terlihat gagah. Garis wajahnya tegas, tulang pipinya lumayan tinggi, dan matanya hitam.Satu lagi seorang wanita dengan pakaian terusan berwarna hitam. Tatapannya tampak menyelidik, meski melempar senyum ramah pada Mahira."Apa kau Mahira?"Ia mengangguk. Cukup heran karena ternyata tamunya bisa menggunakan bahasa yang serupa dengannya."Kalian siapa?"Mahira sudah belajar dari keadaan. Pun, kata Riga, kalau ada yang bertamu, jika tidak dikenal, maka lebih baik tidak diperbolehkan masuk. Dan Mahira menuruti saran itu, sebab tak ingin menjadi sasa
Last Updated : 2023-10-21 Read more