Riga berkedip cepat tiga kali, kemudian memalingkan wajah. Detik kemudian, ia kembali menatap ke depan. Pada dua orang yang tertidur menghuni ranjang.Mengabaikan usiran si bocah sok dewasa Righa, ia tidak pulang. Setelah dokter datang dan memeriksa Mahira, ia masih di sana. Menontoni Righa mengurusi dirinya sendiri, lalu bocah itu ikut tidur bersama ibunya.Riga tak bisa jelaskan apa yang kini ia rasakan. Sedikit tidak nyaman? Kecewa? Marah? Yang jelas, pemandangan Righa dan Mahira yang tidur saling berpelukan membuat dirinya merasa ... tidak berdaya?Keyakinan Riga seratus persen kurang satu. Benar Mahira si rambut abu-abu ini adalah Mahiranya. Dan bukan masalah kalau anak kecil di pelukan Mahira sekarang adalah putranya. Meski bermulut tajam dan selalu menguarkan aura permusuhan, bocah itu cukup pintar dan sepertinya bisa diandalkan.Untuk anak umur 6 tahun, tidak menangis saat melihat ibunya pingsan lumayan membuat Riga takjub. Terlebih, anak itu menyiapkan makanan untuknya sendir
Last Updated : 2023-10-31 Read more