"Kau sudah lama?" kata Darma seraya menarik kursi, lantas duduk di depan Emma. Mereka ada di cafe yang lumayan ramai pengunjung, untuk sekedar melewati siang itu yang lumayan terik, seperti yang Emma jelaskan di dalam pesan singkatnya satu jam lalu. Duduk berhadapan dengan pesanan Emma yang sudah tersaji, Darma tampak lebih ringan dibanding pertemuan mereka tempo hari. "Aku juga baru datang, tapi langsung memesan ini. Kau mau minum apa?" ujar Emma menunjukkan jus jeruk pesanannya. "Sebentar." Darma mengedarkan pandangan mencari keberadaan waiters. Begitu melihat pria berseragam itu muncul dari arah party dan menoleh padanya, Darma segera mengangkat tangan. Waiters itu pun langsung mendekat. "Aku mau kopi tanpa gula." "Baik, Kak. Mohon, tunggu sebentar." Darma mengangguk setuju. Begitu waiters pergi, Darma kembali berkata, "aku sengaja mengambil hari libur untuk dua hari kedepan," ujarnya mengingat pertanyaan Emma dipesan tadi yang belum sempat ia balas. "Kau tidak berniat meng
Read more