Tangan Ray yang hendak menutup pintu mobil terhenti. Ditatapnya dengan tajam pelayan di rumahnya, yang sudah berani berteriak mencegahnya. Ray, kemudian menutup pintu mobil, dengan dingin ia berkata kepada sopirnya, “Jalan!”Sopirnya terkejut mendengar perintah dari Ray, karena ia mengira, kalau Bosnya itu lebih memilih untuk kembali menemani istrinya. Namun, ternyata dugaannya salah.Dengan cepat ia menguasai dirinya kembali. “Baik, Juragan,” sahutnya.‘Mobil pun meluncur menjauh meninggalkan rumah tersebut. Mobil melewati jalanan yang sepi, di mana kiri kanannya ditumbuhi pepohonan dan berganti dengan padang ilalang yang luas, sebelum akhirnya mencapai jalanan yang ramai.Sesampainya di pelabuhan, Ray berkata kepada sopirnya. “Awasi, Istriku dan laporkan setiap yang terjadi kepadanya.”Sopir itu menjadi terkejut dengan tugas yang diberikan Ray kepadanya, tetapi ia dengan cepat dapat menguasai dirinya. “Baik, Tuan!”Ray turun dari mobil berjalan menuju kapal besar milik perusahaanny
Baca selengkapnya