"Darimana saja kamu?" Novan memergoki Aina turun dari mobil Teddy. Aina hanya melewati Novan tanpa mengeluarkan sepatah kata. Di mata Aina, Novan telah lama mati dari hatinya. "Aina, aku bertanya padamu.. Semua orang sedang mencarimu..Bahkan semalam kamu tidak pulang.." "Stop! Jangan lanjutkan lagi..." Aina segera berjalan cepat menuju rumahnya. "Heh, suami macam apa kamu Novan? Mengatur istrimu saja tidak bisa..." Teddy meledek Novan yang masih berdiri menatap Aina. "Semua gara-gara kamu!" Novan menunjuk ke arah Teddy. Sebagai kandidat calon pemenang hati Aina, Teddy hanya tersenyum dan membiarkan Novan membuka mulutnya lebar-lebar. Kata-kata makian, celaan, hingga umpatan sumpah-serapah mengalir dari mulut Novan. Banyak orang yang melayat hanya melihat Novan yang terus berbicara tanpa henti. Meski ia jadi pusat perhatian, ia tak lagi peduli. Yang hanya ia inginkan hanya satu; bisa bersama Aina lagi. "Tuan Teddy, silahkan diminum dulu.." Bik Onat menyuguhkan secangkir kopi unt
Last Updated : 2023-12-28 Read more