"Kenapa kamu masih menyimpannya?" Teddy menghimpit tubuh Aina di kursi kerjanya. Hidung Teddy nyaris menyentuh dahi Aina. "Tidak, saya tidak se..." "Kamu mau menunjukkan padaku? Atau apa tujuanmu?" Aina tidak bisa berkata-kata. Apapun yang akan ia katakan, Teddy pasti tidak akan mau mendengarkannya. "Pak.. Saya ingin membuangnya beberapa waktu lalu..." Aina menjawab sambil memejamkan mata. "Kamu bohong!" Teddy makin mendekat. Teddy hanya bisa mengepalkan kedua tangannya. Kalau saja memang itu yang sebenarnya terjadi, mungkin Aina sudah dicincang habis olehnya. "Pak Teddy, saya tidak bisa bergerak..." Aina merintih kesakitan. "Minta tolonglah pada suamimu..heh.." Teddy tidak membiarkan Aina untuk bergerak sedetikpun. Aina yang berteriak kesakitan. Melihat Aina meronta dan memohon, malah membuat Teddy terpanggil menjadi sosok laki-laki seutuhnya. Hasratnya untuk melakukan hal yang dilarang justru mal
Last Updated : 2023-12-25 Read more