Home / Pernikahan / Tertawan Cinta Kakak Ipar / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Tertawan Cinta Kakak Ipar: Chapter 61 - Chapter 70

115 Chapters

61. Baku Hantam

Dalam keheningan di ruang bawah tanah itu, Danish masih berusaha berdiri dengan rintihan menahan sakit di kakinya. Setelah beberapa saat ia berusaha untuk melarikan diri, ia berpikir dan berhenti sejenak. Jikalau ia berhasil berdiri, berjalan, belum tentu ia bisa melarikan diri dari sini. Rasanya tidak mungkin jika tidak ada yang menjaga bangunan ini dari luar. Kalaupun ia bisa pergi dari ruangan ini, apakah itu akan menjamin keselamatannya? Danish kembali duduk dengan putus asa, kakinya yang berdenyut nyeri ia abaikan. Pikirannya terus bekerja bagaimana caranya untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Terhitung sudah seharian ini ia terkurung di sini tanpa makanan minuman. Rafan benar-benar memperlakukan sang adik sama seperti saat Yuan di sekap olehnya. Entah jam sekarang, tapi ia merasa malam sudah larut jika merasakan dinginnya menembus kulitnya. Rasa sakit yang ia rasakan di seluruh badan semakin terasa meyakitkan. Saat sedang berpikir tentang keselamatan dirinya sendiri, terdenga
Read more

62. Penyelamatan

Setelah bunyi tembakan itu terdengar di telinga, suasana mendadak menjadi hening. Semua orang yang berada di sana mematung dengan napas yang seakan terhenti. "Ayah, Ibu, Yuan, apa yang kalian lakukan di sini?"Satu-satunya manusia yang sadar dari tercengangnya adalah si pelaku penembakan. Ia menurunkan tangannya yang awalnya lurus ke depan menjadi mengarah ke atas. Ya, peluru itu mengenai atap. Beruntung, tak ada korban jiwa yang terluka. Pak Jo datang dan menyelamatkan Danish tepat pada waktunya. "Kau masih bertanya apa yang kami lakukan? Kau sudah gila dengan berniat melenyapkan adikmu sendiri?""Memangnya kenapa kalau aku ingin melenyapkannya? Manusia seperti dia tidak pantas hidup di dunia, Yah. Apa yang sudah dia lakukan sangat bejat. Coba bayangkan saja kalau aku tidak datang tepat waktu? Apa yang terjadi dengan Yuan? Bagaimana keadaan mental dan juga psikisnya, kesehatan fisiknya? Apakah kalian yang akan menjamin kesehatan wanita itu jiwa raganya?""Dengan membunuhnya tidak
Read more

63. Menikah

Yuan kini tengah berdiri di depan cermin. Penampilannya begitu anggun dibalut dengan kebaya mewah berwarna putih. Rambutnya tersanggul rapi, wajahnya dirias make up tipis dengan bibir yang juga diberi pewarna pink nampak alami di bibir Yuan yang sebenarnya sudah cantik. Pandangannya lurus ke depan dengan mata yang berkaca-kaca. Bukan karena kesedihan, tapi ia bahagia berada di titik ini. Banyak perjuangan dan darah yang ia keluarkan untuk sampai di sini. Belum lagi rasa sakit yang ia rasa sebelum ini. Ah rasanya sakit jika mengingat masa lalu. Yuan menghela nafas panjang dan tersenyum lebar. Ia merasa bersyukur atas segala hal yang telah ia lalui dan berhasil ia lewati. Ia merasa bangga dengan dirinya sendiri karena telah berhasil mencapai impian dan tujuannya. Yuan merasa bahwa semua perjuangan dan rintangan yang ia hadapi sebelumnya, kini terbayar dengan indahnya momen ini. Ia merasa sangat bahagia dan bersyukur atas semua yang telah ia dapatkan. Ia memutuskan untuk menikmati mome
Read more

64. Wanita Sempurna

Setelah mengucap janji suci, Rafan dan Yuan memulai perjalanan baru sebagai pasangan suami istri. Dalam beberapa hari pertama pernikahan mereka, terasa kehangatan cinta yang memenuhi rumah tangga. Mereka menyesuaikan diri satu sama lain dengan penuh kasih sayang dan keinginan untuk membuat pernikahan ini berkembang.Rafan dengan sabar mendengarkan cerita-cerita kecil keseharian sang istri saat di rumah. Harmonis bukan berarti tidak ada perbedaan kecil yang muncul, tentu saja mereka sesekali beradu argumen dan perbedaan pemikiran. Namun, keduanya dengan cepat menemukan cara untuk mengatasi dan tumbuh bersama sebagai pasangan yang harmonis.Setiap harinya diisi dengan tawa, percakapan penuh makna, dan saling berbagi harapan untuk masa depan. Mereka merencanakan masa depan bersama, menentukan impian dan tujuan sebagai pasangan yang baru saja menikah. Pagi-pagi, mereka bersama-sama menikmati sarapan di meja makan dengan canda tawa, dan di malam hari, mereka menemukan kenyamanan satu sama
Read more

65. Ujian di Balik Keharmonisan

Hari-hari terus berlalu membawa pernikahan Rafan dan Yuan ke usia satu tahun, seperti halnya gading yang mengalir begitu cepat. Di setiap detik, kebahagiaan mereka semakin terpahat dalam kenangan indah. Meskipun matahari terbenam dan terbit telah memberikan sinar kehangatan pada perjalanan cinta mereka, belum tampak tanda-tanda kehadiran buah hati.Namun, dalam setiap senyuman dan pelukan, terukir kebahagiaan yang tak tergantikan. Rafan dan Yuan memilih untuk mengejar makna sejati dari pernikahan, membangun fondasi kuat yang diperkuat oleh saling pengertian dan dukungan. Meski belum terlaksana dalam bentuk keluarga kecil, kebersamaan mereka merona dalam keintiman yang penuh makna.Cinta mereka bagaikan bunga yang mekar, memancarkan aroma kebahagiaan tanpa syarat. Setiap detik menjadi saksi bisu kisah cinta yang terus berkembang, tak terkekang oleh waktu atau tekanan. Pernikahan mereka bukan hanya tentang perjuangan melainkan pula tentang kegembiraan dalam setiap momen bersama. Dalam u
Read more

66. Terombang-ambing

Yuan merasa seperti ditampar oleh kata-kata Bi Sumi. Ia merasa seperti sedang berada di ujung jurang, merasa terpukul oleh kenyataan pahit yang selama ini ia coba hindari. Ia merasa seperti sedang berada di tengah badai, terombang-ambing tanpa arah dan tujuan.Namun, di tengah keputusasaan itu, ada sesuatu yang muncul dalam pikirannya. Sesuatu yang mungkin bisa menjadi solusi dari masalah yang selama ini ia hadapi. Sesuatu yang mungkin bisa membantunya untuk meraih impian yang selama ini di idamkan."Bi Sumi," panggil Yuan dengan suara yang bergetar. "Apa Bibi bisa membantu ku? Aku ... aku ingin tahu lebih banyak tentang makanan yang bisa menambah kesuburan. Mungkin itu bisa membantuku."Bi Sumi menatap Yuan dengan ekspresi yang penuh simpati. "Tentu, Bu Yuan. Saya akan membantu sebisa mungkin."Dan begitulah, Yuan mulai menjalani perjalanan baru dalam hidupnya. Ia mulai belajar tentang makanan yang bisa menambah kesuburan, mulai mencoba resep baru, dan mulai mengubah pola hidupnya. I
Read more

67. Noda Lipstik

"Enggak, Rafan nggak gitu. Dia berbeda dengan Danish, dia bukan Danish. Mereka memang kakak beradik, tapi mereka memiliki karakter yang berbeda. Tidak mungkin dia meninggalkanku hanya karena aku tidak hanya memberinya anak. Bukankah dia yang mengatakan bahwa anak itu adalah bonus? Tidak semua orang bisa mendapatkan bonus itu."'Memang tidak semua orang mendapatkan bonus dalam kehidupannya. Tapi harus kau sadari bahwa sebagian besar manusia di bumi ini memiliki bonus berupa anak meskipun itu hanya satu. Sekarang Rafan bisa mengatakan bahwa tidak masalah jika kalian tidak memiliki anak. Tetapi bagaimana dengan lima sampai sepuluh tahun ke depan?'Yuan merasa frustasi, berteriak di dalam hati. Pikiran dan perasaan yang berjalan tidak beriringan, tidak sejalan, dan tidak pada satu tujuan membuat ia memberantakkan segala hal yang ada di sekitarnya. Kamarnya menjadi berantakan tak karuan. Ia bingung harus mendengar logikanya atau perasaannya. Di satu sisi ia begitu tertekan dengan keadaan,
Read more

68. Kecemasan Yuan

Malam itu, di kamar yang sunyi, Yuan terdiam dalam kegelapan, pikirannya menjadi belantara tanpa henti. Kalimat-kalimat Bi Sumi bagaikan bayangan yang tak pernah lepas menghantui benaknya. Noda lipstik itu, seperti bekas luka yang terus berdarah dalam ingatannya, membawanya ke dalam lorong kegelapan pikiran yang tak berujung.Wanita itu merasa terperangkap dalam rentetan pertanyaan tak terjawab, memompa ketidakpastian dan kebingungan dalam dirinya. Ingin rasanya memahami makna di balik kata-kata Bi Suni, namun, seperti kabut tipis yang sulit dipegang, maknanya selalu menyelinap begitu saja.Kepercayaan diri Yuan goyah, hancur oleh keraguan yang tumbuh subur di kepalanya. Cinta suaminya, yang dulu begitu teguh, kini menjadi benda yang dipertanyakan. Setiap kata yang diucapkan suaminya terdengar seperti harmoni yang patah, meninggalkan jejak rasa tidak pasti di setiap sudut hatinya.Mungkin malam itu, bintang-bintang di langit pun merasakan kegalauan yang menghampiri Yuan. Pernikahanny
Read more

69. Ada Masalah

Dalam perjalanan ketidakpastian menyusul pemeriksaan kesuburan yang lancar, Yuan terombang-ambing di lautan pikiran yang tak menentu. Bayangan harapan dan kekhawatiran saling bersaing di benaknya, menciptakan pergulatan emosional yang mendalam. Meskipun proses pemeriksaan berjalan tanpa hambatan, beban psikologis yang dipikulnya semakin terasa membebani.Setiap detik yang berlalu menjadi sebuah medan pertempuran antara optimisme dan kecemasan. Meski Yuan berusaha mempertahankan ketenangan, pikirannya terus dihantui oleh spekulasi tentang hasil tes yang belum terungkap. Kehawatiran akan masa depannya merajalela, membentuk badai kekhawatiran yang tak kunjung mereda.Sementara hasil tes masih menjadi misteri, kegelisahan Yuan semakin meruncing. Setiap kemungkinan hasil menghadirkan gambaran hidup yang berbeda, dan setiap imajinasi itu menggigit perasaannya dengan tajam. Pada setiap langkahnya, ia merasakan tekanan yang tak terlupakan, membebani setiap keputusan dan tindakan yang diambiln
Read more

70. Mencurigakan

Rafan merasa terjepit dalam situasi yang sulit. Ia mulai merasa terganggu dengan kehadiran Maya yang selalu menjadi titik pertengkaran antara dirinya dan Yuan. Meski sebenarnya ia menghargai kerja keras Maya yang selalu tepat waktu dan efisien, namun fakta bahwa kehadiran Maya selalu memicu pertengkaran dengan istrinya membuatnya merasa perlu untuk mengambil tindakan.Setiap kali terjadi pertengkaran, topik yang selalu muncul adalah bekas lipstik Maya yang tidak sengaja tertinggal di jas Rafan. Hal ini membuat Rafan merasa lelah dan frustrasi. Ia merasa bahwa keberadaan Maya di sekitarnya bukan lagi menjadi bantuan, melainkan beban.Setelah berdiskusi panjang lebar dengan ayahnya, Pak Jo, mereka sepakat bahwa solusi terbaik adalah dengan memindahkan Maya ke perusahaan lain. Meski ini bukanlah keputusan yang mudah, namun Rafan merasa bahwa ini adalah langkah yang harus diambil demi menjaga keharmonisan rumah tangganya.Ia berharap dengan keputusan ini, Yuan bisa merasa lebih nyaman dan
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status