Home / Romansa / Wanita Simpanan Mafia Kejam / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Wanita Simpanan Mafia Kejam: Chapter 31 - Chapter 40

118 Chapters

BAB 31

Evelyn tidak mengerti maksud dari perkataan Claudia. “Alat kontrasepsi?”“Ya! Sebelum masuk ke harem, kami para selir sudah dimasukkan alat kontrasepsi terlebih dahulu. Memangnya kau tidak?” Claudia bertanya dengan santai. Namun, usai diam beberapa detik, ia pun membulatkan mata. “Jangan katakan kalau kau benar-benar tidak dipasangkan alat kontrasepsi sebelumnya?”Evelyn tentu harus mengatakan yang sejujurnya, dan jawabannya memang tidak! Jadi, ia hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.“Gawat!” Claudia menepuk kening, memasang ekspresi seperti ... panik, merasa dalam bahaya, atau sejenisnya. Sekarang ia baru percaya kalau Evelyn benar-benar hamil.“Tapi ... tolong jangan beritahu siapa-siapa soal ini. Aku tidak ingin ada yang mengetahuinya.” Evelyn mewanti-wanti. “Terutama Zach.”“Dia ayahnya!” Claudia memelototi sahabatnya. “Bagaimana bisa kau merahasiakan kehamilan dari seseorang yang jelas-jelas pelakunya?”Evelyn menggeleng. Seraut ekspresi cemas bersemayam di wajahnya. “Kalau
last updateLast Updated : 2023-11-11
Read more

BAB 32

Menurut informasi yang Evelyn dapatkan dari Helena, kini Jeremy sedang berada di taman—tempat di mana pertama kali Evelyn melihat Jeremy dan menyuapi laki-laki tua tersebut. Jadi, Evelyn melangkah ke tempat itu, membawakan piring datar berisi sandwich dan segelas air putih.Dalam jarak beberapa meter ketika bola matanya berhasil menangkap sosok Jeremy, Evelyn melihat ada seseorang di sana. Bukan hanya Jeremy dan kedua pengawal pribadinya, tetapi ada juga seorang pria yang kelihatannya sedang mengajak Jeremy mengobrol.Evelyn pernah melihat wajah pria itu, hanya saja tidak tahu siapa namanya. Satu hal yang ia tahu, itu adalah ayahnya Bryan Muller—bocah laki-laki pemilik ikan hias yang diberi nama Moza.Karena tidak ingin menjadi pengganggu, Evelyn memutuskan berdiam diri di tempat. Menunggu beberapa menit, sampai akhirnya pria itu berlalu meninggalkan Jeremy di atas kursi roda.Kali ini giliran Evelyn yang menghampiri. “Selamat siang, Tuan Jeremy!” Kalimat sapaan terucap dari bibir mung
last updateLast Updated : 2023-11-13
Read more

BAB 33

“Sepertinya dia benar-benar akan menjadi saingan beratmu.”Dari arah lain, di tempat berbeda, Stella yang juga tengah memperhatikan Evelyn dan Jeremy diam-diam seperti Zach, tiba-tiba dibuat terkejut oleh suara seorang wanita di sampingnya.Ketika menoleh, Stella mendapati sosok Alice, istrinya Aldrick sekaligus ibu kandung Bryan, sedang bersedekap dada sambil memandang dua manusia di ujung sana.Stella berdecih sinis. “Mana mungkin dia bisa menandingiku?” Ia memasang ekspresi angkuh, seperti meremehkan Evelyn.“Jangan sampai lengah! Mungkin tanpa kau sadari ... dia sudah mengambil ancang-ancang untuk menggeser posisimu di hati Zach,” ucap Alice sekadar mengingatkan.“Hanya di dalam mimpi!” tekan Stella. “Lihat saja! Aku akan segera menyingkirkan tikus got itu.” Ia bergumam pelan, mengepalkan kedua tangan, menahan rasa seperti ingin menguliti Evelyn hidup-hidup.“Ya!” Alice mengangguk antusias. “Kau memang harus berlari lebih cepat jika tidak mau ditikung olehnya.”Stella terdiam. Mere
last updateLast Updated : 2023-11-14
Read more

BAB 34

Zach memperhatikan gerak-gerik Evelyn. Bagaimana cara wanita itu memperlihatkan segurat senyuman tulus, memancarkan binar kebahagiaan pada bola mata seindah bulan purnama di tengah kelabunya langit malam, hingga langkah kecil Evelyn membawa tubuh mungil itu berbalik membelakanginya.“Cepat pakai baju dan celanamu, Tuan! Aku tidak akan mengintip.” Suara itu terdengar khas di telinga Zach. Tipikal suara yang ... Zach pasti bisa menebaknya dengan mudah kalau itu suara Evelyn—tanpa harus melihat wajah pemiliknya terlebih dahulu.Tak ada jawaban dari si laki-laki, Evelyn kembali menoleh ke belakang. Dahinya tampak berkerut. “Jangan diam saja, nanti kau terlambat!” ocehnya. “Cepat kenakan pakaianmu!”Zach mengerling, membuang napas kasar, mencoba mengendalikan degup jantung yang seakan ingin melompat dari sangkarnya. Ia melangkah menuju pakaian di atas kasur yang sudah disediakan oleh Evelyn. “Tutup matamu!” ucapnya dikawal nada datar.Evelyn mengangguk. Kembali membelakangi Zach dan menutup
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more

BAB 35

Iris mata Evelyn tampak bergetar menatap Zach. Kepalanya menggeleng, “Kau bercanda, ‘kan?” Ia harap ... jawabannya adalah, ‘Iya.’Satu tangan Zach meraup pipi Evelyn, lalu sebuah kecupan mendarat di bibirnya. Hal itu sudah cukup menjawab pertanyaan Evelyn.Evelyn berusaha menolak, menggelengkan kepala berulang kali, mencoba mundur. Namun, Zach mencengkeram pinggang Evelyn, menekan pipinya kuat-kuat, sehingga tidak ada lagi ruang bagi Evelyn untuk melawan.Zach melepas tautan bibir mereka, membawa tubuh ramping Evelyn ke sisi kasur. Berada di atas tubuh Evelyn, mengurung pergerakannya dengan kedua lengan kekar dan berotot.Satu detik, dua detik, tiga detik .... Bola mata mereka saling bertemu, bertegur sapa, hingga terkesan menyiratkan kekaguman, seperti dua orang asing yang telah terjebak dalam kisah cinta pada pandangan pertama.Karena tidak tahan menatap mata Zach lama-lama, Evelyn melengos ke samping, memutus kontak mata di antara keduanya. “Jangan buang-buang waktu dengan ini. Kau
last updateLast Updated : 2023-11-16
Read more

BAB 36

Hari ini Zach benar-benar sibuk. Menghadiri konferensi pers yang telah digelar pukul sepuluh pagi, makan siang bersama orang-orang penting dalam tim sambil mendiskusikan langkah apa yang harus mereka jejaki untuk mendapatkan lebih banyak dukungan suara masyarakat.Dan sekarang, Zach bersama para pengawal pribadinya baru tiba di mansion pukul tujuh malam. Setelah turun dari mobil, satu-satunya ruang yang tebersit di kepala Zach hanyalah kamar. Rasa lelah membuatnya merasa ingin beristirahat lebih cepat malam ini.[Sepertinya aku akan pulang telat hari ini. Ada acara makan malam antarkolega. Jaga dirimu baik-baik, ya. Jangan telat makan, Sayang!]Zach meletakkan ponsel di atas meja kamar usai membaca pesan yang dikirim oleh Stella—yang berhasil membuatnya mendengkus gusar. Sudah lelah, ditambah memiliki istri super sibuk dengan urusan pekerjaan.Selalu sibuk .... Selalu memprioritaskan karir, sedangkan Zach menjadi prioritas kesekian yang entah diletakkan di nomor berapa oleh wanita itu.
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more

BAB 37

Emosi Zach meradang setelah Veronica membocorkan alasan kenapa Evelyn mendekati dirinya. Jujur, Zach sangat marah apabila yang Veronica katakan memang benar. Namun, ia tak ingin terlalu cepat percaya pada ucapan orang lain, sehingga ia langsung memanggil Evelyn dan menginterogasi kedua wanita itu di dalam ruangan pribadinya.Duduk di atas kursi kebanggaannya, Zach melempar tatapan kepada Evelyn dan Veronica yang tengah berdiri bersisian di depan matanya. Ada gejolak amarah yang membuat Zach sangat ingin melayangkan pukulan sekeras-kerasnya. Hanya saja, ia masih berusaha sabar, berharap semua ini hanyalah kesalahpahaman.“Apa benar yang Veronica katakan tentangmu?” Zach membetulkan kerah kemeja yang masih melekat di tubuhnya. Menatap intens Evelyn. “Cepat katakan yang sejujurnya!” Ia menarik napas, lalu mengembuskannya dengan kasar.“Tuan, aku mengatakan yang sejujurnya!” ucap Veronica menegaskan. Matanya memendarkan kejujuran yang mengharapkan satu kepercayaan dari tuan arogannya ters
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

BAB 38

“Sekarang sudah malam, dan kau harus istirahat secepatnya.” Evelyn menanggapi ucapan Zach yang menyinggung soal ‘mandi bersama’.Jika Evelyn mengiyakan ajakan Zach, pasti ujung-ujungnya mereka bukan hanya mandi, melainkan akan ada adegan tujuh belas tahun ke atas—yang mana Evelyn sedang berusaha menghindari hal itu.Mereka lalu meninggalkan ruangan, berjalan menuju kamar pribadi Zach. Pada saat pria itu membuka pintu kamar, ia melihat sosok Stella telah duduk di tepi kasur dengan sorotan mata memendarkan amarah.Kehadiran Stella membuat langkah kedua manusia berlawanan jenis itu berhenti di daun pintu. Evelyn hendak melepaskan tautan tangan dengan Zach, tetapi Zach malah menahan dan menggenggamnya semakin erat.Stella bangkit dari kasur, bersedekap tangan, lalu melangkah menghampiri Zach dan Evelyn. Ketukan dari sepasang high heels memecah keheningan malam—terdengar seperti genderang perang yang telah ditabuh.“Lagi-lagi Evelyn.” Stella berhenti tepat di hadapan suami dan wanita yang .
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

BAB 39

Belum lama Evelyn memasuki harem untuk menemui Claudia. Namun, tiba-tiba Veronica melintas di hadapannya dan menumpahkan es jeruk dengan sengaja hingga mengenai gaun yang ia kenakan.“Ups! Maaf, aku tidak sengaja,” ujar Veronica sambil menutup mulut dengan ekspresi yang sama sekali tidak merasa bersalah. Justru ia menyunggingkan senyuman sinis setelahnya.Evelyn terbelalak. Mulutnya sedikit menganga merasakan sensasi dingin dari minuman tersebut. Begitu pun dengan Claudia yang tak kalah kesal, memandang sengit wajah Veronica.“Rupanya kau masih berani mengganggu Evelyn.” Claudia sudah bangkit dari posisi duduk. “Lihat saja! Aku akan melaporkan perbuatanmu pada Tuan Zach!” ancamnya.Claudia hendak melangkah mencari laki-laki penguasa mansion tersebut. Akan tetapi, Evelyn dengan cepat mencekal lengannya. “Jangan!” larangnya.“Kenapa? Dia harus diberi hukuman agar mendapat efek jera,” ucap Claudia, tidak terima Evelyn diperlakukan tidak sopan oleh Veronica.Wanita itu menggeleng. “Aku mal
last updateLast Updated : 2023-11-22
Read more

BAB 40

Zach menaikkan volume suara, memutar ulang audio yang dikirim oleh Stella. Bersama Evelyn, ia ingin menyaksikan sendiri bagaimana reaksi perempuan itu kala mengetahui percakapannya dengan Veronica telah direkam dan dibeberkan kepada Zach.“Apa maksud dari semua ini?” Tangan Zach bergetar. Ia memegang erat ponsel agar tidak terlepas dari genggamannya.Evelyn tergugu, menggeragap, mencoba menemukan alasan di kepalanya untuk tidak membuat Zach lebih murka lagi. Tapi ... apa?Dalam kebingungan, Evelyn bersusah payah menyusun kata-kata agar bisa bicara dengan runtut dan jelas. Agar bisa meredam emosi di dada Zach yang tengah berkobar dahsyat.“Tuan, aku—”“Berhenti memanggilku Tuan!” sela Zach secepat kilat. Terpendar kemarahan yang begitu besar di balik tatapan tajam bola matanya. “Kau hanya berpura-pura menghormatiku,” ujarnya.Bentakan itu membuat Evelyn menundukkan kepala. Dapat ia rasakan sudut matanya yang terasa panas dan basah. Sepertinya ini akan menjadi akhir dari sandiwara yang
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status