Share

BAB 39

Author: APStory
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Belum lama Evelyn memasuki harem untuk menemui Claudia. Namun, tiba-tiba Veronica melintas di hadapannya dan menumpahkan es jeruk dengan sengaja hingga mengenai gaun yang ia kenakan.

“Ups! Maaf, aku tidak sengaja,” ujar Veronica sambil menutup mulut dengan ekspresi yang sama sekali tidak merasa bersalah. Justru ia menyunggingkan senyuman sinis setelahnya.

Evelyn terbelalak. Mulutnya sedikit menganga merasakan sensasi dingin dari minuman tersebut. Begitu pun dengan Claudia yang tak kalah kesal, memandang sengit wajah Veronica.

“Rupanya kau masih berani mengganggu Evelyn.” Claudia sudah bangkit dari posisi duduk. “Lihat saja! Aku akan melaporkan perbuatanmu pada Tuan Zach!” ancamnya.

Claudia hendak melangkah mencari laki-laki penguasa mansion tersebut. Akan tetapi, Evelyn dengan cepat mencekal lengannya. “Jangan!” larangnya.

“Kenapa? Dia harus diberi hukuman agar mendapat efek jera,” ucap Claudia, tidak terima Evelyn diperlakukan tidak sopan oleh Veronica.

Wanita itu menggeleng. “Aku mal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   BAB 40

    Zach menaikkan volume suara, memutar ulang audio yang dikirim oleh Stella. Bersama Evelyn, ia ingin menyaksikan sendiri bagaimana reaksi perempuan itu kala mengetahui percakapannya dengan Veronica telah direkam dan dibeberkan kepada Zach.“Apa maksud dari semua ini?” Tangan Zach bergetar. Ia memegang erat ponsel agar tidak terlepas dari genggamannya.Evelyn tergugu, menggeragap, mencoba menemukan alasan di kepalanya untuk tidak membuat Zach lebih murka lagi. Tapi ... apa?Dalam kebingungan, Evelyn bersusah payah menyusun kata-kata agar bisa bicara dengan runtut dan jelas. Agar bisa meredam emosi di dada Zach yang tengah berkobar dahsyat.“Tuan, aku—”“Berhenti memanggilku Tuan!” sela Zach secepat kilat. Terpendar kemarahan yang begitu besar di balik tatapan tajam bola matanya. “Kau hanya berpura-pura menghormatiku,” ujarnya.Bentakan itu membuat Evelyn menundukkan kepala. Dapat ia rasakan sudut matanya yang terasa panas dan basah. Sepertinya ini akan menjadi akhir dari sandiwara yang

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   BAB 41

    Zach melihat bagaimana Aldrick bergerak dengan sigap demi menyelamatkan Evelyn. Membawa wanita itu naik ke daratan tanpa banyak basa-basi. Bola mata Zach fokus memandang kedua tangan Aldrick yang menyentuh tubuh Evelyn. Benar-benar tak berjarak. Zach tidak suka menyaksikannya.Setelah berhasil menolong Evelyn yang tidak bisa berenang, Aldrick membaringkan tubuh perempuan itu di tepi kolam. Ia sangat panik melihat Evelyn yang sudah tak sadarkan diri.“Hey! Sadarlah,” ucap Aldrick seraya memeriksa denyut nadi Evelyn. Membuatnya merasa lega karena ternyata wanita itu masih hidup.“Menjauhlah dari Evelyn, brengsek!”Saat Aldrick hendak memberikan napas buatan, tiba-tiba sebuah pukulan melejit ke wajahnya, sehingga pria itu terpelanting ke belakang. Membuat orang-orang mundur beberapa langkah. Aldrick lalu mendongak seraya memegang pipinya yang terasa panas, mendapati pelakunya adalah Zach.Dengan rasa panik yang menjalar di dalam diri, Zach menempelkan bibirnya pada bibir Evelyn. Memberika

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   BAB 42

    Suara itu mengagetkan Evelyn dan Claudia. Keduanya menoleh ke ambang pintu, melihat sosok Aldrick melangkah memasuki kamar sambil membawa sepiring sandwich.“Siapa yang sedang hamil?” tanya pria itu dengan ekspresi penuh tanda tanya. Tak sabar ingin mendengar pengakuan dari kedua wanita itu.Jelas, pertanyaan Aldrick membuat Evelyn dan Claudia terdiam, menggeragap, bingung bagaimana harus mencari alasan.“Ti–tidak ada yang hamil di sini, Tuan. Anda salah dengar,” ucap Claudia. Berharap Aldrick amnesia saja hari ini.“Aku mendengarnya dengan sangat jelas.” Aldrick memastikan keyakinannya. “Kalian membicarakan tentang ‘hamil muda’ dan ‘kehamilan’. Katakan, apa yang sebenarnya kalian sembunyikan?”Jantung Evelyn seperti ingin melompat dari sarangnya. Terkutuklah Claudia jika akhirnya Aldrick mengetahui kehamilan yang selama ini disembunyikan olehnya!“Maksudku, seandainya Evelyn sedang hamil muda, kejadian tadi pasti bisa berakibat fatal pada kehamilannya. Tapi itu hanya bayangan saja, Tu

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   BAB 43

    “Apa katamu?” Zach menatap intens Claudia. Lekat dan dalam. Memastikan apakah ia salah dengar atau tidak.Claudia tak berani menatap pria itu, hanya bisa menunduk dan bicara dengan nada takut-takut. “Ya ... Evelyn sedang hamil,” ucapnya.Sekujur tubuh Zach menegang. Mungkin ini menjadi kabar paling buruk yang ia dengar, atau justru malah membahagiakan? Entahlah, yang pasti Zach kelihatan sangat terkejut sekarang.“Anak siapa yang dia kandung?” Zach tahu, itu pertanyaan bodoh. Namun, kalimat itu melesat begitu saja dari pita suaranya tanpa diperintah.Barulah kali ini Claudia memberanikan diri menatap lawan bicaranya yang penuh kuasa. “Anakmu, Tuan. Evelyn tidak pernah melakukan hubungan di atas ranjang dengan siapa pun, selain hanya dengan Tuan Zach.”Pengakuan Claudia menghadirkan desir di dada Zach. Betisnya terasa lemas dan bergetar. Ia bahkan baru saja membenci Evelyn atas apa yang dilakukan wanita itu terhadapnya, tapi ... ini merupakan kabar buruk yang membuatnya terjerembap di a

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   BAB 44

    Evelyn menolak permintaan Zach untuk menggugurkan kandungan. Baginya, janin yang tumbuh di rahimnya merupakan bintang kecil di hidupnya yang tak berdosa. Jadi, ia bersikeras untuk mempertahankan buah hatinya.“Anak ini tidak bersalah. Daripada menggugurkannya, lebih baik aku ikut mati bersamanya.” Evelyn menegaskan. Dengan segenap hati, ia akan melahirkan anak itu dalam kondisi apa pun.“Aku tidak mengharapkan anak dari hasil hubungan di luar nikah,” ucap ketua mafia itu berterus-terang. “Itu hanya akan mencoreng nama baik Zachary Muller di mata publik.”“Jangan takut,” ujar Evelyn seraya tersenyum getir. “Aku ... tidak akan menuntut apa pun. Bahkan aku sama sekali tidak mengharapkan uang sepeser pun darimu.”Mustahil!Zach terdiam. Memandang remeh Evelyn, seakan wanita itu mengatakan sesuatu yang menurutnya omong kosong belaka.“Izinkan aku pergi dari sini. Meninggalkan mansion ... juga segala kenangan bersamamu, bahkan termasuk hal menyakitkan sekalipun.” Evelyn mencoba tersenyum di

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   BAB 45

    Stella terlihat gugup. Menyembunyikan tanda merah di lehernya dari pandangan Zach. Dalam waktu singkat, mencoba mencari alasan masuk akal untuk meyakinkan Zach.“Hanya bekas gigitan serangga. Bukan apa-apa,” alibi Stella. Berharap Zach percaya.Hening. Zach memilih diam tanpa mendebat ucapan Stella. Namun, bola matanya seakan mencari kebenaran tersembunyi di balik bola mata sang istri.Mati! Stella semakin tidak tenang. Takut Zach mencurigai kebohongan yang ia buat. Aslinya, tanda kemerahan di lehernya merupakan sisa kecupan panas yang dibuat oleh Justin kemarin malam. Mereka menghabiskan permainan yang ganas dan liar, sampai-sampai tidak sadar ada sesuatu yang tertinggal di leher mulusnya.“Aku menggaruknya karena gatal. Jadi, sekarang menyisakan bekas kemerahan.” Stella kembali menjelaskan tanpa diminta oleh Zach.Lagi-lagi hening. Sunyi. Zach belum membuka suara sama sekali. Tatap matanya juga ambigu, entah mengartikan apa.Stella hendak bicara, tetapi pria itu akhirnya mulai membu

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   BAB 46

    Evelyn menggeleng. Tidak mau dijadikan istri kedua, istri simpanan, istri kontrak, istri di atas kertas, istri rahasia, atau apa pun itu namanya.Jika memang Zach terpaksa, sebaiknya tidak usah menggelar pernikahan dalam bentuk apa pun!“Aku sudah memikirkan matang-matang soal bayi itu. Jika kau merawatnya sendirian, kelak dia pasti akan bertanya siapa ayahnya.” Zach kembali bicara saat Evelyn memilih bungkam. “Aku akan bertanggung jawab membesarkan bayi itu bersama, sekaligus menjamin biaya hidup kalian. Dengan catatan, rahasiakan status perkawinan kita dan juga kehamilanmu dari hadapan publik. Jangan sampai mereka tahu kalau anak itu adalah darah dagingku.”Tidak!Evelyn menahan napas. Menggeleng sekali lagi. Menolak mentah-mentah permintaan Zach, tanpa memberinya peluang sedikit pun.“Jika kau tidak mengharapkan pernikahan ini, sebaiknya jangan dipaksakan. Aku juga tidak menuntut pertanggungjawaban dalam bentuk apa pun,” ucap Evelyn, menahan getar di balik suaranya yang menggeragap.

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   BAB 47

    Tidak ada perubahan yang signifikan usai pernikahan itu digelar. Nyatanya, Evelyn dan Zach kembali menjadi orang asing yang tidak saling menyapa setelahnya.Pria itu tetap bersikap dingin. Namun, terkadang Evelyn bisa merasakan ada rasa peduli yang diam-diam dilakukan oleh Zach—meskipun tidak secara gamblang.Sejak mereka menikah, Evelyn sudah dibebaskan dari penjara kumuh itu dan dipindah ke kamar wanita simpanan Zach. Evelyn kembali diperlakukan layaknya seorang ratu oleh para pelayan dan pengawal mansion. Tak ada yang berani mengusik Evelyn, tetapi ... Stella adalah pengecualian.Setiap kali ada kesempatan, wanita licik itu selalu merundung Evelyn dengan segala cara. Bahkan ia tak peduli meskipun Evelyn sedang hamil. Kalaupun Evelyn keguguran, itu adalah kabar baik bagi Stella.“Kalau sampai anak itu lahir dan berjenis kelamin laki-laki, maka kemungkinan besar dia akan menjadi pewaris kekayaan Muller. Bahkan jika kelak kau hamil dan memiliki anak laki-laki, pastinya anakmu tidak ak

Latest chapter

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   Rencana S2

    Halo, Semuanya!Aku mau nanya, kira-kira ada gak yang masih mau baca novel ini kalau aku bikin S2?Tapi di S2 ini pemeran utamanya bukan Evelyn & Zach, melainkan karakter lain di dalam cerita ini. Nah, kalian mau aku bikin cerita lanjutan tentang perjalanan kisah siapa nih?Ada beberapa pilihan yang bisa kalian pertimbangkan—tentunya dengan konflik berbeda yang nggak kalah seru dan bikin senyum-senyum sendiri.1. Oliver2. Aldrick3. Bryan4. Fathe5. Florez6. Freya7. Atau ada request?Btw, terima kasih banyak buat yang udah baca S1—baik yang baru baca beberapa BAB atau udah sampe selesai. Semoga rezekinya selalu lancar dan berkah, biar bisa top up banyak-banyak dan ikutin terus karya-karya aku yang lain, hehehe. Luv♥️

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   Extra Part 4

    “Apa yang kau lakukan pada adikku?!”Suara bocah laki-laki dari arah lain berhasil mengalihkan perhatian Bastian dan Freya, membuat keduanya menoleh ke sumber suara, lalu terkejut mendapati Fathe yang sedang menghampiri dengan raut marah tercetak jelas di wajahnya.“Fathe!” Freya bergumam, merasa bala bantuan sudah datang kepadanya.Di belakang Fathe, tampak Florez membuntuti dengan ekspresi khawatir.Ketika Bastian menurunkan kedua tangannya dari sisi tembok, Freya langsung memaanfaatkannya untuk berlari kecil dan bersembunyi di balik punggung Fathe.Fathe menatap tajam Bastian. Satu jarinya terangkat, menunjuk-nunjuk wajah Bastian. “Kau ... jangan sekali-sekali mengganggu adikku lagi, atau aku akan mematahkan kakimu!” ancamnya dengan suara kesal.Bastian terlihat ketakutan. “Ti–tidak, Fathe. Aku tidak berniat mengganggu Freya.” Lutut kakinya terasa lemas sekarang.“Pergi sana, sebelum aku benar-benar akan menghajar wajahmu!” gertak Fathe sambil mengangkat kepalan tangannya.Bastian y

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   Extra Part 3

    “Kenapa harus menunggu pulang sekolah? Kau bisa mengatakannya sekarang juga. Kebetulan sedang tidak ada Fathe,” ucap Revano.“Benar juga. Ayo! Kau bisa melakukannya, Bastian." Kenzo menyemangati.Bastian diam saja. Namun, isi kepalanya tidak benar-benar diam. Dia sedang berpikir mengenai apa yang harus dilakukan saat ini.“Apa kau takut ketahuan Fathe?” tanya Revano. “Kau dan Freya bisa berteman dulu. Tidak harus langsung menjalin hubungan.”“Bukan,” bantah Bastian yang tidak terima dibilang takut. “Aku hanya khawatir Freya tidak mau berteman denganku.”Revano mengibaskan telapak tangan di depan wajah Bastian. “Tidak mungkin. Aku perhatikan, Freya itu anak yang sangat baik dan berhati lembut. Dia pasti mau berteman dengan siapa saja,” ucapnya mengompori.“Revano benar. Aku bahkan tidak sengaja pernah menabrak Freya, tetapi malah dia yang menyesal dan minta maaf,” beritahu Kenzo.Karena terus didesak oleh kedua temannya, Bastian pun merasa tertantang untuk maju mendekati gadis berpipi c

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   Extra Part 2

    “Mami, Mami, tadi Fathe mengatakan kalau dia mau memukul orang jahat,” adu Florez yang sedang dipakaikan dasi oleh Evelyn.“Iya, Mami. Papi juga malah mendukung, bukannya menegur,” tambah Freya. Seperti biasa, dia selalu menjadi orang pertama yang selesai mengenakan seragam dibandingkan kedua kakaknya.“Bukan begitu, Mami.” Fathe yang sedang memegang rompi merah itu langsung buka suara, tidak terima atas tuduhan yang telah dilayangkan Florez dan Freya kepadanya. “Aku hanya ingin memukul orang-orang yang bersikap jahat pada mereka.”“Ih, tapi, Mami ... bukankah kita tidak boleh membalas perbuatan jahat orang lain? Nanti Tuhan yang akan membalasnya,” ujar Florez. “Iya, ‘kan, Mi?” tanyanya memastikan.Evelyn menghela napas sejenak. Sudah biasa baginya mendengar perdebatan atau keluh kesah putra-putrinya di pagi hari, dan itu tidak pernah membuatnya merasa kesal.“Iya, betul. Kita memang tidak boleh membalas perbuatan jahat orang lain, tetapi bukan berarti kita harus diam saja pada saat di

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   Extra Part 1

    Sinar mentari menembus jendela kamar ketika Evelyn menyibak tirai gorden. Sejak pukul setengah lima pagi, dia sudah bangun untuk mandi dan menyiapkan sarapan.Ini adalah hari Senin. Ketiga anak kembarnya akan beraktivitas seperti biasa, yaitu mengikuti program prasekolah yang sudah mereka jalani sejak usia tiga tahun. Jadi, tidak heran kalau Evelyn akan lebih sibuk dibandingkan di tanggal merah.Selain mengurus anak-anak mungil itu, Evelyn juga tidak lupa dengan kewajiban sebagi istri yang harus menyiapkan segala keperluan suami yang juga akan berangkat kerja pagi ini.Masing-masing seragam sudah Evelyn letakkan dengan rapi di atas kasur, lengkap dengan dasi, topi dan kaos kaki, sedangkan beberapa pasang sepatu dia taruh di lantai.Sekarang Evelyn kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan.Sementara itu, di dalam toilet ....“Papi, aku ingin duduk di sana.” Freya, gadis kecil yang masih memakai baju tidur dengan rambut ikalnya yang sudah berantakan, baru saja mendongak ke arah pria ber

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   BAB 113

    “Siapa yang mau sandwich?” Terdengar suara dari arah lain, dan ternyata itu adalah Alice yang baru saja datang membawakan beberapa sandwich di atas piring.“Aku mau! Aku mau!” Ketiga anak itu berseru, lalu berlari dengan riang gembira menghampiri Alice.Melihat itu, Bryan ikut berlari ke arah Alice. “Ibu, aku mau dua! Untuk Fathe, berikan yang paling kecil dan isinya sedikit saja,” ledeknya.Fathe menoleh sambil mengerucutkan bibir dengan tatapan tajam. “Dasar serakah! Nanti perutmu bisa meledak karena terlalu banyak makan,” katanya, terlihat kesal.Bryan menjawab, “Aku tahu kapan waktunya berhenti makan, tidak seperti ikan hias yang makan banyak melebihi kapasitas perutnya yang kecil.”Fathe merasa tersinggung mendengar kata ‘ikan’. Karena, sebelumnya Bryan mengatai dirinya sekecil ikan hias. “Aku tidak pernah makan terlalu banyak,” ucapnya.“Kau menganggap dirimu seperti ikan?” ledek Bryan. “Padahal aku benar-benar sedang membahas ikan hias. Apa kau tidak tahu, ikan akan makan sebany

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   BAB 112

    Zach tidak mengerti apa maksud dari ucapan Aldrick. “Apa yang kau bicarakan?”Aldrick tampak kikuk. “Apa kau tidak tahu penyebab kenapa Ayah lumpuh?” Justru dia merasa heran, bisa-bisanya Zach tidak tahu alasan yang melatarbelakangi kelumpuhan kaki Jeremy?“Memang apa penyebabnya?”Jujur, Aldrick terkejut, ternyata Zach benar-benar tidak tahu soal itu.“Ayah, apa boleh aku ceritakan?” Aldrick adalah orang yang tahu etika, sehingga dia meminta izin dulu kepada Jeremy.“Silakan,” balas Jeremy. “Kalaupun aku mengatakan tidak, pasti kau tak bisa tidur nyenyak malam ini, karena Zach akan terus mendesakmu untuk bicara.”Sejenak Aldrick terkekeh, lalu mulai menceritakan, “Saat berusia sebelas tahun, kau menjadi korban penculikan. Ayah dan pengawalnya berusaha menyelamatkanmu. Tapi karena dibius, kau tidak sadarkan diri. Kemudian, komplotan penculik itu mengejar mobil yang ditumpangi Ayah dan beberapa pengawalnya, hingga insiden kecelakaan pun terjadi tanpa disangka-sangka.”Zach menjadi pende

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   BAB 111

    Evelyn ikut terharu melihat Zach sudah berbaikan dengan Aldrick. Dia tersenyum manis, bangga kepada anak-anaknya yang telah membuat tembok raksasa pertahanan Zach akhirnya runtuh juga.Setelah itu, Evelyn ikut bergabung dan mereka melangkah bersama-sama menuju taman, mencari keberadaan Jeremy, karena Zach belum meminta maaf pada laki-laki itu.Benar saja. Ternyata Jeremy memang berada di sana, sedang duduk di atas kursi roda sambil memperhatikan Oliver yang sedang memanjat pohon apel, sedangkan Bryan, remaja berusia dua belas tahun itu berdiam diri di bawah pohon apel sambil menyemangati Oliver.“Ayo! Petik apelnya lebih banyak lagi, Paman!” pekik Bryan seraya mendongak memperhatikan setiap gerak-gerik Oliver.“Mami, Papi, bolehkah aku bergabung dengan Bryan dan Paman Oliver?” tanya Florez dengan penuh harap.Evelyn menyahut, “Boleh saja, Sayang, tapi harus minta izin dulu dengan mereka. Jika mereka tidak keberatan, silakan bergabung. Tapi, jika mereka merasa keberatan, kalian tidak pe

  • Wanita Simpanan Mafia Kejam   BAB 110

    Karena didesak ketiga anak kembarnya, mau tidak mau Zach harus menemui kakak dan ayahnya untuk meminta maaf. Karena, sebagai orangtua, dia harus mencontohkan sikap yang baik, benar dan bijaksana.“Ayo, Papiiiiii!” Freya menarik lengan kanan Zach, lalu Florez di sebelah kiri, sedangkan Fathe mendorong tubuhnya dari belakang.Mereka tampak tidak menyerah walaupun Zach memiliki tubuh tinggi besar dan tidak sebanding dengan tubuh miniatur mereka.Zach hanya bisa pasrah menerima perlakuan anak-anaknya. Dia terus berjalan mengikuti ke mana si kembar membawanya pergi.“Paman Aldrick!” Fathe memanggil Aldrick yang sedang berjalan di koridor mansion.Pria itu menoleh, mengernyit melihat ketiga anak itu menghampirinya sambil menyeret Zach dengan tangan mungilnya.Sesekali Aldrick terkekeh geli pada saat menyaksikan Freya dan Florez yang terlihat berjalan mundur untuk bisa menarik tangan Zach dengan tenaga yang lebih besar.“Papi, bisakah berjalan lebih cepat sedikit? Kami hampir kehabisan tenaga

DMCA.com Protection Status