All Chapters of SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN : Chapter 101 - Chapter 110

136 Chapters

Fakta Yang Menyakitkan

"Mas, kita harus bicara." Dinda memberanikan diri menemui Dewa yang mendiaminya selama empat hari pasca kepergian Dito untuk selamanya. Rasanya masa berduka itu akan terus ada di hati mereka yang mengenang Dito, tapi mereka juga harus melanjutkan hidup.Dinda memutuskan untuk bicara dengan Dewa, hati ke hati sekaligus menceritakan soal rencana jahat Sintya.Dewa menoleh ke belakang, melirik sekilas ke arah Dinda yang berdiri di depan pintu akses ke balkon kamar. Mereka masih tetap tinggal di rumah Reni, menemani wanita itu yang sampai sekarang masih sering menangis dalam kesendiriannya."Apa yang ingin kamu bicarakan?" Getir perkataan Dewa. Pesan ayahnya masih dia ingat, tapi mengingat perbuatan Dinda padanya, hatinya masih sakit. Kalau memang Dinda merasa tidak bahagia hidup dengannya, maka yang bisa dia lakukan adalah melepasnya. Kebahagiaan wanita itu di atas segalanya. Kalau dengan Naka dia bahagia, maka Dewa akan pasrah."Mas, aku mau minta maaf kalau selama ini aku curiga padamu
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more

Aku Gak Mau Berpisah

"Kalian ini kenapa? Bertengkar terus. Apa kepergian Papa tidak bisa melembutkan hati kalian sebesar apapun masalah dalam rumah tangga jika diantara kalian masih memiliki rasa cinta maka semua masalah yang besar akan bisa diselesaikan!"Reni sudah berdiri di ambang pintu. Saat itu pintu memang tidak terkunci dengan rapat hingga dia menerobos masuk karena telinganya sudah gatal mendengar pertengkaran anak mantunya saja tadi.Mereka baru saja ditinggalkan Dito untuk selamanya, dan masih dalam keadaan berduka, seharusnya satu sama lain saling menguatkan, menghibur dan menenangkan, bukan seperti ini justru bertengkar dan memikirkan perpisahan."Aku minta maaf Mama, kalau masalah kami mengganggu ketenangan Mama. Aku hanya ingin menyelesaikan masalah ini agar tidak berlarut-larut. Aku sudah memikirkan dengan matang, aku dan Dinda akan berpisah."Mendengar ucapan Dewa membuat Reni terkejut. Bergantian melihat ke arah anak dan juga mantunya. Sebesar apa masalah mereka hingga sampai di titik me
last updateLast Updated : 2024-03-02
Read more

Jangan Ganggu Suamiku

Pelukan dua abang beradik menjadi salam perpisahan pagi itu. Naka harus segera berangkat ke London."Jaga dirimu baik-baik. Berbahagialah bersama abangku. Dengan tulus aku mendoakan semoga kamu selalu bahagia."Naka mengulurkan tangan, menyalami Dinda dengan senyum yang dipaksakan. Dewa berdiri dengan bersandar di dinding, mengawasi Dinda dan Naka. Meski sudah hilang rasa curiga pada keduanya, Dewa tidak mau lengah, dan Naka kembali menaruh harapan pada Dinda."Salamannya terlalu lama!" Dewa melerai jabatan tangan mereka.Dinda mendelik kesal melihat suaminya yang begitu pencemburu. Sementara Naka menepuk pundak Dewa dan tertawa. Perasaan begitu lega setelah semua pertikaian dan badai yang mengancam menenggelamkan rumah tangganya kini sudah usai dan berakhir dengan lega dan membahagiakan.***"Ah, nikmat sekali rasanya. Selalu sama, dan ingin lagi dan lagi," bisik Dewa memeluk Dinda erat. Bibirnya tak henti tersenyum dan mengecup leher Dinda. Dinda hanya tersenyum. Dia menunduk malu
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more

Game Over for Sintya

"Brengsek! Berani sekali kamu menarikku! Makin hari sikap kamu makin lancang, ya! Gak tahu malu ngaku-ngaku sebagai istri Dewa!"Bentakan Sintya tidak sedikitpun membuat Dinda gentar. Dia justru berdiri tegak di dapan Dewa dengan berkacak pinggang bak tameng bagi suaminya. Dagu terangkat dan tatapan menantang."Kamu yang brengsek, gak tahu malu. Pendidikan tinggi, tapi bersikap baik wanita gak tahu malu! Ini kantor, seharusnya kamu bisa bersikap sopan!"Dinda masih melotot tanpa sedikitpun rasa takut. Sudah lama dia ingin memberikan pelajaran pada wanita ini. Jadi, kalau Sintya memaksa ribut, maka dia akan melayaninya. Sementara Dewa mengulum senyum melihat reaksi istrinya yang maju menjadi pelindungnya dari wanita jenis Sintya."Dewa! Kamu kok, biarin sekretaris gak tahu diri ini bertindak sesuka hatinya. Dia cuma sekretaris, bukan istri kamu!""Memang dia istriku," celetuk Dewa santai. Dia pun mengambil tempat duduk di sofa sembari menarik pergelangan tangan Dinda."Jangan marah, Say
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

Kisah Sedih Naka

"Akhirnya lu balik. Semua pesanan kita lu bawa, kan?" Billy menyambut gembira kedatangan Naka di bar tempat langganan mereka. "Kalau bukan lu bolak balik nelpon, gue juga milih tidur! Masih jetlag." Naka mendaratkan bokongnya di kursi empuk. Malam ini tidak terlalu banyak pengunjung seperti biasanya. Meski sering ke bar ini, mereka tidak minum hingga mabuk. Mereka sadar, profesi yang melekat pada diri mereka hingga membatasi diri. Menjaga kalau tiba-tiba ada panggilan ke rumah sakit untuk bertugas.Beruntung di London, Naka bertemu dengan dua rekan kerja sesama dokter yang juga berasal dari Indonesia. Ketiganya jadi teman kompak dan selalu berbagi cerita. Menjadi keluarga di negri orang."Kita turut berduka. Kita udah dengar dari rumah sakit, kalau bokap lu udah," Billy tidak mampu melanjutkan kata-katanya."It's Ok. Santai. Gue dan keluarga udah ikhlas. Bokap juga udah terlalu lama sakit. Sekarang dia udah tenang bersama penciptanya, gak merasakan sakit lagi."Nada suara Naka getir
last updateLast Updated : 2024-03-05
Read more

Laura Putri Dinanti

Naka jadi serba salah, bingung harus berbuat apa. Dia ingin menarik tangan gadis itu dan mengembalikan pada keluarganya, tapi tangisnya terdengar lirih menyayat hati membuat Naka tidak tega.Apa benar mereka sudah menyiksa gadis ini hingga membuatnya enggan pulang? Lantas, kenapa dia diperlakukan seperti ini?Naka duduk di tepi ranjang, menghadap lurus pada gadis itu. Dia terlihat ketakutan. Tatapannya menjelaskan dia tak punya pilihan. Dia takut pada Naka yang orang asing, tapi lebih takut lagi pada mereka yang saat ini tengah mencarinya."Siapa namamu? Dan kenapa tubuhmu mengalami luka lebam? Apa yang sudah kamu lakukan hingga pantas menerima perlakuan ini?" Naka mulai menginterogasinya. Pasalnya luka yang dialami gadis itu adalah bentuk penganiayaan.Kalau benar gadis ini menjadi korban penganiayaan, seharusnya dia membawa ke pihak yang berwajib dan membuat laporan."La-laura. Aku Laura, dan aku benci mereka. Jangan bawa aku kembali pada mereka, Tuan." Kembali kedua telapak tangann
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

Bertemu Kembali

"Ada apa? Sejak tadi gue lihat lu ngelamun aja." Billy menyikut Naka, tengah berdiri memandang lurus ke taman rumah sakit. Sudah setengah jam dia berdiri di sana, dengan pikiran yang tersita pada tetangga di sebelah apartemennya.Sejak malam itu, tiga hari tepatnya sudah berlalu, Naka masih belum pernah bertemu dengan Laura lagi, atau pun pamannya. Dia juga sudah tidak mendengar suara teriakan atau tangis yang sayup-sayup menggangu tidurnya di malam hari. Naka menatap Billy. Apa sebaiknya dia cerita pada temannya itu? Atau lebih baik dia melupakan semuanya? Toh, dia juga sudah tidak pernah bertemu dengan Laura lagi. Meski jujur, ada aura yang menarik Naka dari dalam diri Laura. Bola matanya yang teduh namun menyimpan selaksa cerita dan kepedihan, juga wajahnya yang memelas ingin mendapatkan pertolongan."Woi, gue ngomong, bukan gonggong!" Billy mendelik kesal. Ditunggu punya tunggu, Naka bukan ngomong malah lamunan tambah panjang."Ini rumah sakit, ngomong kok, pake lu gue!"Naka be
last updateLast Updated : 2024-03-07
Read more

Keadilan Untuk Laura

"Maafkan keponakan kami, Dokter. Dia mencoba bunuh diri hanya karena kamu tidak mengizinkannya untuk pergi ke kolam renang apartemen."Wanita itu bernama Margret. Katanya tante dari Laura, tapi ketika melihat keadaan gadis itu, sedikitpun Naka tidak menangkap ada guratan kesedihan di wajahnya."Kalau keadaannya sudah mendingan, kami ingin membawanya pulang," lanjutnya dengan tidak berperasaan.Laura hampir saja kehilangan nyawanya, tapi dengan entengnya dia ingin menyudahi perawatan Laura.Dari sikap dan cara bicara mereka saja, Naka sudah bisa menyimpulkan kalau mereka memang kumpulan orang jahat. Harusnya dia tidak membiarkan Laura kembali malam pertama mereka bertemu, kalau tidak, keadaannya pasti tidak akan seburuk ini."Maaf, Bapak Ibu, pasien harus tinggal lebih lama lagi di rumah sakit. Kondisinya masih lemah, meskipun dia sudah siuman. Sebagai keluarga, harusnya kalian merasa cemas dengan keadaan Laura, kenapa justru malah meminta untuk membawa pulang?" Naka mencermati wajah m
last updateLast Updated : 2024-03-07
Read more

Hello, London!

"Kenapa kamu tersenyum begitu?" Dewa mengulum senyum, ikut merasa lucu karena melihat istrinya tersenyum padanya.Sangat beralasan bagi Dewa untuk bertanya, karena sejak perjalanan hingga mereka mendarat di Heathrow, London.Hanya Dinda yang tahu betapa dia sangat gembira atas keberangkatan ini. Awalnya hanya Reni yang merasa rindu pada Naka ingin berkunjung ke sana, menemui putranya. Meski baru pulang, Reni merasa gelisah dan tak tenang, beberapa kali memimpikan Naka.Mengatakan niatnya pada sang putra, Dewa akhirnya mengusulkan agar mereka pergi bersama. Sudah lama juga mereka tidak liburan. Bahkan kalau diingat mulai menikah, mereka tidak pernah pergi bersama. Bulan madu pun hanya ke Bali dan hanya beberapa hari saja karena Leon yang mengulah.Kali ini Dewa ingin benar-benar menghabiskan waktu bersama keluarganya. Melihat kegembiraan di wajah semua anggota keluarga saat perjalanan ini, terutama Dinda, membuat Dewa ikut bahagia. Dia baru menyadari kalau meluangkan waktu bersama menj
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

Akankah Bertemu lagi?

Hampir tiga Minggu lamanya Dewa dan keluarga berada di London. Mereka menikmati liburan kali ini. Sesekali, Naka akan menemani mereka, jika pria itu tidak harus ke rumah sakit.Banyak kota di Britania Raya itu yang mereka kunjungi. Ketika Dinda diminta Dewa memilih tempat yang ingin dikunjungi, maka wanita itu akan memilih daerah yang tidak terlalu besar, dan bisa dibilang bernuansa pedesaan.Beberapa tempat yang dia ingin kunjungi, diketahui dari novel terjemahan karya penulis terkenal asal negri itu yang banyak menceritakan semuanya keunikan di setiap daerah.Tak ada satu hari pun yang dilewati dengan tidak gembira, hingga tiba saatnya mereka harus kembali ke tanah air. Sudah terlalu lama mereka liburan, Leon saja sudah dua hari izin tidak masuk sekolah karena masih di Inggris."Mama sudah tua. Tidak ingin jauh darimu. Urus lah surat pindah kerjamu di Indonesia," pinta Reni dengan nada sedih. Wanita itu memeluk Naka dengan erat saat akan tiba waktu keberangkatan mereka. Wanita itu t
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more
PREV
1
...
91011121314
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status