Share

Jangan Ganggu Suamiku

Penulis: R. Angela
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pelukan dua abang beradik menjadi salam perpisahan pagi itu. Naka harus segera berangkat ke London.

"Jaga dirimu baik-baik. Berbahagialah bersama abangku. Dengan tulus aku mendoakan semoga kamu selalu bahagia."

Naka mengulurkan tangan, menyalami Dinda dengan senyum yang dipaksakan. Dewa berdiri dengan bersandar di dinding, mengawasi Dinda dan Naka. Meski sudah hilang rasa curiga pada keduanya, Dewa tidak mau lengah, dan Naka kembali menaruh harapan pada Dinda.

"Salamannya terlalu lama!" Dewa melerai jabatan tangan mereka.

Dinda mendelik kesal melihat suaminya yang begitu pencemburu. Sementara Naka menepuk pundak Dewa dan tertawa. Perasaan begitu lega setelah semua pertikaian dan badai yang mengancam menenggelamkan rumah tangganya kini sudah usai dan berakhir dengan lega dan membahagiakan.

***

"Ah, nikmat sekali rasanya. Selalu sama, dan ingin lagi dan lagi," bisik Dewa memeluk Dinda erat. Bibirnya tak henti tersenyum dan mengecup leher Dinda.

Dinda hanya tersenyum. Dia menunduk malu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Widi Asmini
lanjut dong kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Game Over for Sintya

    "Brengsek! Berani sekali kamu menarikku! Makin hari sikap kamu makin lancang, ya! Gak tahu malu ngaku-ngaku sebagai istri Dewa!"Bentakan Sintya tidak sedikitpun membuat Dinda gentar. Dia justru berdiri tegak di dapan Dewa dengan berkacak pinggang bak tameng bagi suaminya. Dagu terangkat dan tatapan menantang."Kamu yang brengsek, gak tahu malu. Pendidikan tinggi, tapi bersikap baik wanita gak tahu malu! Ini kantor, seharusnya kamu bisa bersikap sopan!"Dinda masih melotot tanpa sedikitpun rasa takut. Sudah lama dia ingin memberikan pelajaran pada wanita ini. Jadi, kalau Sintya memaksa ribut, maka dia akan melayaninya. Sementara Dewa mengulum senyum melihat reaksi istrinya yang maju menjadi pelindungnya dari wanita jenis Sintya."Dewa! Kamu kok, biarin sekretaris gak tahu diri ini bertindak sesuka hatinya. Dia cuma sekretaris, bukan istri kamu!""Memang dia istriku," celetuk Dewa santai. Dia pun mengambil tempat duduk di sofa sembari menarik pergelangan tangan Dinda."Jangan marah, Say

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Kisah Sedih Naka

    "Akhirnya lu balik. Semua pesanan kita lu bawa, kan?" Billy menyambut gembira kedatangan Naka di bar tempat langganan mereka. "Kalau bukan lu bolak balik nelpon, gue juga milih tidur! Masih jetlag." Naka mendaratkan bokongnya di kursi empuk. Malam ini tidak terlalu banyak pengunjung seperti biasanya. Meski sering ke bar ini, mereka tidak minum hingga mabuk. Mereka sadar, profesi yang melekat pada diri mereka hingga membatasi diri. Menjaga kalau tiba-tiba ada panggilan ke rumah sakit untuk bertugas.Beruntung di London, Naka bertemu dengan dua rekan kerja sesama dokter yang juga berasal dari Indonesia. Ketiganya jadi teman kompak dan selalu berbagi cerita. Menjadi keluarga di negri orang."Kita turut berduka. Kita udah dengar dari rumah sakit, kalau bokap lu udah," Billy tidak mampu melanjutkan kata-katanya."It's Ok. Santai. Gue dan keluarga udah ikhlas. Bokap juga udah terlalu lama sakit. Sekarang dia udah tenang bersama penciptanya, gak merasakan sakit lagi."Nada suara Naka getir

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Laura Putri Dinanti

    Naka jadi serba salah, bingung harus berbuat apa. Dia ingin menarik tangan gadis itu dan mengembalikan pada keluarganya, tapi tangisnya terdengar lirih menyayat hati membuat Naka tidak tega.Apa benar mereka sudah menyiksa gadis ini hingga membuatnya enggan pulang? Lantas, kenapa dia diperlakukan seperti ini?Naka duduk di tepi ranjang, menghadap lurus pada gadis itu. Dia terlihat ketakutan. Tatapannya menjelaskan dia tak punya pilihan. Dia takut pada Naka yang orang asing, tapi lebih takut lagi pada mereka yang saat ini tengah mencarinya."Siapa namamu? Dan kenapa tubuhmu mengalami luka lebam? Apa yang sudah kamu lakukan hingga pantas menerima perlakuan ini?" Naka mulai menginterogasinya. Pasalnya luka yang dialami gadis itu adalah bentuk penganiayaan.Kalau benar gadis ini menjadi korban penganiayaan, seharusnya dia membawa ke pihak yang berwajib dan membuat laporan."La-laura. Aku Laura, dan aku benci mereka. Jangan bawa aku kembali pada mereka, Tuan." Kembali kedua telapak tangann

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Bertemu Kembali

    "Ada apa? Sejak tadi gue lihat lu ngelamun aja." Billy menyikut Naka, tengah berdiri memandang lurus ke taman rumah sakit. Sudah setengah jam dia berdiri di sana, dengan pikiran yang tersita pada tetangga di sebelah apartemennya.Sejak malam itu, tiga hari tepatnya sudah berlalu, Naka masih belum pernah bertemu dengan Laura lagi, atau pun pamannya. Dia juga sudah tidak mendengar suara teriakan atau tangis yang sayup-sayup menggangu tidurnya di malam hari. Naka menatap Billy. Apa sebaiknya dia cerita pada temannya itu? Atau lebih baik dia melupakan semuanya? Toh, dia juga sudah tidak pernah bertemu dengan Laura lagi. Meski jujur, ada aura yang menarik Naka dari dalam diri Laura. Bola matanya yang teduh namun menyimpan selaksa cerita dan kepedihan, juga wajahnya yang memelas ingin mendapatkan pertolongan."Woi, gue ngomong, bukan gonggong!" Billy mendelik kesal. Ditunggu punya tunggu, Naka bukan ngomong malah lamunan tambah panjang."Ini rumah sakit, ngomong kok, pake lu gue!"Naka be

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Keadilan Untuk Laura

    "Maafkan keponakan kami, Dokter. Dia mencoba bunuh diri hanya karena kamu tidak mengizinkannya untuk pergi ke kolam renang apartemen."Wanita itu bernama Margret. Katanya tante dari Laura, tapi ketika melihat keadaan gadis itu, sedikitpun Naka tidak menangkap ada guratan kesedihan di wajahnya."Kalau keadaannya sudah mendingan, kami ingin membawanya pulang," lanjutnya dengan tidak berperasaan.Laura hampir saja kehilangan nyawanya, tapi dengan entengnya dia ingin menyudahi perawatan Laura.Dari sikap dan cara bicara mereka saja, Naka sudah bisa menyimpulkan kalau mereka memang kumpulan orang jahat. Harusnya dia tidak membiarkan Laura kembali malam pertama mereka bertemu, kalau tidak, keadaannya pasti tidak akan seburuk ini."Maaf, Bapak Ibu, pasien harus tinggal lebih lama lagi di rumah sakit. Kondisinya masih lemah, meskipun dia sudah siuman. Sebagai keluarga, harusnya kalian merasa cemas dengan keadaan Laura, kenapa justru malah meminta untuk membawa pulang?" Naka mencermati wajah m

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Hello, London!

    "Kenapa kamu tersenyum begitu?" Dewa mengulum senyum, ikut merasa lucu karena melihat istrinya tersenyum padanya.Sangat beralasan bagi Dewa untuk bertanya, karena sejak perjalanan hingga mereka mendarat di Heathrow, London.Hanya Dinda yang tahu betapa dia sangat gembira atas keberangkatan ini. Awalnya hanya Reni yang merasa rindu pada Naka ingin berkunjung ke sana, menemui putranya. Meski baru pulang, Reni merasa gelisah dan tak tenang, beberapa kali memimpikan Naka.Mengatakan niatnya pada sang putra, Dewa akhirnya mengusulkan agar mereka pergi bersama. Sudah lama juga mereka tidak liburan. Bahkan kalau diingat mulai menikah, mereka tidak pernah pergi bersama. Bulan madu pun hanya ke Bali dan hanya beberapa hari saja karena Leon yang mengulah.Kali ini Dewa ingin benar-benar menghabiskan waktu bersama keluarganya. Melihat kegembiraan di wajah semua anggota keluarga saat perjalanan ini, terutama Dinda, membuat Dewa ikut bahagia. Dia baru menyadari kalau meluangkan waktu bersama menj

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Akankah Bertemu lagi?

    Hampir tiga Minggu lamanya Dewa dan keluarga berada di London. Mereka menikmati liburan kali ini. Sesekali, Naka akan menemani mereka, jika pria itu tidak harus ke rumah sakit.Banyak kota di Britania Raya itu yang mereka kunjungi. Ketika Dinda diminta Dewa memilih tempat yang ingin dikunjungi, maka wanita itu akan memilih daerah yang tidak terlalu besar, dan bisa dibilang bernuansa pedesaan.Beberapa tempat yang dia ingin kunjungi, diketahui dari novel terjemahan karya penulis terkenal asal negri itu yang banyak menceritakan semuanya keunikan di setiap daerah.Tak ada satu hari pun yang dilewati dengan tidak gembira, hingga tiba saatnya mereka harus kembali ke tanah air. Sudah terlalu lama mereka liburan, Leon saja sudah dua hari izin tidak masuk sekolah karena masih di Inggris."Mama sudah tua. Tidak ingin jauh darimu. Urus lah surat pindah kerjamu di Indonesia," pinta Reni dengan nada sedih. Wanita itu memeluk Naka dengan erat saat akan tiba waktu keberangkatan mereka. Wanita itu t

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Pulang

    "Kami gak nyangka lu akhirnya terima ditempatkan di Indonesia." Billy menepuk punggung Naka saat mengantar sahabatnya itu ke bandara. Keputusan yang diambil Naka membuat sahabatnya bahkan kepala rumah sakit merasa terkejut dengan keputusan Naka. Padahal sudah sejak lama mereka membujuk agar Naka mau kembali mengabdi di negri tercinta."Kalian jaga diri. Jangan terlalu banyak menghabiskan waktu di bar dan dengan wanita yang tak jelas."Kedua sahabatnya tertawa terkekeh mendengar perkataan Naka. Diantara mereka memang hanya pria itu yang lebih menjaga sikap dan tidak terlalu banyak tingkahnya.Naka memang pulang, bukan karena ingin menuruti perkataan kepala rumah sakit, tapi karena ingin mencari Laura. Dia sudah mengetahui kalau Laura kemungkinan besar dibawa pulang ke Indonesia.Tanpa sengaja, kantong sampah yang dia bawa pulang memberikan informasi yang membantu menemukan jejak Laura. Dia juga pergi menanyakan pihak bandara perihal kemungkinan Laura keluar dari Inggris. Beruntung Naka

Bab terbaru

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Sambut Kebahagiaan

    Dewa hampir saja melompat, tapi yang bisa dilakukan hanya mengusap wajahnya. Dia menatap Dinda yang masih berbaring atas ranjang."Sayang, kita akan punya anak lagi?" Mata Dewa bahkan hampir berkaca-kaca. Masih seperti mimpi.Dinda tidak kalau terharunya dengan Dewa. dia bahkan memeluk suaminya dengan sangat erat membiarkan kemeja Dewa bahasa oleh air matanya.Baik dokter dan juga perawat yang ada di ruangan itu ikut tersenyum bisa merasakan kebahagiaan mereka.Setelah pulang dari rumah sakit, Dia memutuskan untuk tidak pergi ke kantor hari itu. Dia ingin menjaga cinta menghabiskan waktu bersama istrinya."Kamu ke kantor aja. Masa iya, jadi gak kerja," ucap Dinda yang masih geli melihat sikap overprotektif suaminya."Besok. kerjaan gampang ada John yang mengurusnya." Dinda tak lagi berani mendebat, mengikuti apa yang dikatakan Dewa.Sesampainya di rumah, Dewa tidak ingin segera memberikan kabar itu kepada Reni. Jangan karena histeria dan rasa gembira mereka membuat Dinda kelelahan. C

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Cemburu Salah Alamat

    Laura masih merasakan debar jantungnya yang berdegup semakin cepat. Tubuhnya masih bersandar di balik pintu kamarnya.Setelah mendengar perbincangan para asisten rumah tangga itu, dia merasa tidak kuat untuk berdiri lebih lama di sana. Laura memutuskan untuk meninggalkan pintu dapur berjalan menuju kamarnya."Jadi, Mas Naka dan Mbak Dinda dulu pernah bertunangan dan Mas Naka sangat mencintainya?" batin Laura menghapus air matanya yang mulai deras menetes di pipi. Tubuhnya perlahan merosot dan terduduk di pintu.Laura begitu minder jadinya. Dibandingkan Dinda, dia hanya bocah yang sedang dimabuk cinta. Tidak punya pengalaman, dan terlihat seperti gadis kampung yang tidak bisa berdandan. Naka pasti malu jika membawanya nanti ke pertemuan."Oh, Tuhan. Apa yang harus aku lakukan? Kenapa begitu sakit mengetahui kenyataan ini?" cicitnya menunduk dan meletakkan kepala di dengkulnya yang dilipat menyatu ke dada.Sampai Naka pulang, Laura hanya diam. Naka sudah bertanya, ada apa, tapi Laura ha

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Minta Maaf

    Dinda mengabaikan keberadaan Dewa yang menunggunya keluar dari kamar mandi. Tidak hanya pengantin baru, semua keluarga ikut menginap di hotel tempat Naka dan Laura beristirahat sekaligus malam pertama."Sayang," panggil Dewa lembut. Dinda melirik, di tangan suaminya sudah ada sisir dan juga hair dryer. Dia menebak Dinda pasti keramas, jadi demi mendapatkan perhatian wanita itu, Dewa segera mengambil alat-alat itu."Apa?""Sini aku keringkan rambutmu," ucapnya sembari mengangkat kedua tangan. Dinda mendekat ke arah Dewa tapi bukan untuk menerima tawaran pria itu, melainkan mengambil alat itu dan mengerjakannya sendiri.Tidak akan mudah untuk mendapatkan maaf dari Dinda, terlebih Dewa sudah sengaja mendiamkan masalah itu hingga pesta selesai. Kalau memang tidak ada apa-apa antara dirinya dan Helen kenapa tidak langsung dijelaskan saja pada saat itu.Dia tentu tahu bahwa diamnya Dinda adalah karena kesal dengan sikap Dewa yang merangkul Helen."Sayang, udah, dong. Jangan diamin aku terus

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Husband and Wife

    Syukurlah, acara pernikahan Laura dan Naka berjalan dengan lancar. Baik acara akad ataupun saat ini resepsi berjalan.Semakin banyak para tamu undangan yang menghadiri pernikahan keduanya, hingga Dewa memasang pengamanan berlapis. Dia tidak mau ambil resiko ada penyusup yang mengacak-acak pesta adiknya.Jhon sudah memberi kabar kalau Rey tidak tertangkap, berhasil kabur dari kejaran polisi lagi meski keadaan fisiknya sudah parah."Kamu cantik sekali," bisik Naka di telinga Laura. Keduanya duduk di pelaminan, jadi raja dan ratu sehari."Kamu juga tampan, Mas" jawab Laura malu-malu. Membuat Naka jadi gemas."Hari ini kita sudah jadi satu. Husband and wife selamanya," bisik Naka membawa tangan Laura ke bibirnya, mencium penuh cinta."Kenapa masih cemberut, sih? Sayang banget wajah cantiknya. Udah dari subuh dandan, masak manyun, sih?" rayu Dewa kesekian kali.Dinda masih diam, masih marah. Kalau bukan karena Reni memaksa Dinda untuk berdansa dengan Dewa, saat ini pasti wanita itu memilih

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Hai, Mantan!

    "Kamu cantik sekali," ucap Dinda ikut menatap wajah Laura di cermin. Perias pengantin sudah selesai merias Laura hingga gadis cantik itu semakin tambah cantik.Hari ini adalah hari besar bagi Laura dan Naka. Mereka akan menikah. Setelah melewatkan beberapa Minggu masa pemulihan Naka, kini pria itu siap mempersunting wanita idamannya."Terima kasih, Kak," jawab Laura menggenggam tangan Dinda yang bertengger di atas pundaknya. Beruntung bisa memiliki ipar seperti Dinda, yang baik hatinya serta selalu bisa menjadi tempatnya bertanya.Laura masih belum percaya, seakan mimpi kalau pada akhirnya dia jadi menikah dengan pria yang dulu tanpa sengaja dia kenal karena bersembunyi di kamarnya.Takdir memang tidak ada yang tahu, dan dia bersyukur dengan takdir yang dilalui sekarang ini.Belum waktunya Laura keluar, jadi Dinda menemani di dalam kamar Naka yang nantinya akan menjadi kamar mereka berdua. Sementara Reni dan Dewa menyambut para tamu yang sudah mulai berdatangan.Acara digelar di rumah

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Mandi Lagi

    "Papa pulang," teriak Leon berlari kecil menyongsong langkah Dewa masuk ke dalam rumah. Dari balkon kamarnya dia mendengar suara mobil Dewa memasuki halaman rumah.Dari tadi Leon menunggu kedatangan Dewa, ayahnya berjanji untuk menemaninya bermain game online yang sedang viral karena besok Leon tidak sekolah karena murid kelas enam ujian, maka anak-anak kelas satu hingga kelas lima diliburkan selama tiga hari.Harusnya Dewa memang sudah sampai di rumah tiga jam lalu, tapi karena menjalankan misinya memberi pelajaran pada Rey, pria itu jadi terlambat sampai di rumah.Kabar terakhir dari Jhon, mereka sudah melemparkan Rey tidak jauh dari kantor polisi. Bisa dipastikan pihak berwajib akan dengan mudah menemukannya.Kaki sebelah kanan Rey sudah dipatahkan oleh Dewa. Lengkingan kesakitan keluar dari mulut Rey. Beruntung, lokasi penyekapan itu jauh dari pemukiman warga.Tangan kanan Rey juga dibuat cacat dengan mematahkan dua tulang jari Rey. Sebenarnya, Dewa ingin menyayat perut Rey guna m

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Rey Tertangkap

    "Kenapa jadi cemberut? Katanya tadi rindu." Naka menggoyangkan tangan Laura yang sejak pintu ditutup Dinda hanya diam.Padahal hanya ada mereka berdua, tapi gadis itu masih menjaga lidah."Hey, Cantik, kok, aku dicuekin?" Naka masih mencoba membujuk Laura dengan menggoyang tangannya, terus menerus sampai gadis itu pun mau buka suara."Aku gak suka kamu dirawat gadis itu," ucap Laura buka suara. Tapi sedetik kemudian, dia menyesali perkataannya. Kata-kata itu hanya ada dalam benaknya tadi tanpa berniat mengatakan segera langsung. Tapi tanpa sadar justru kata-kata itu terucap begitu saja."Siapa? Mira? Dia 'kan memang pelayan di sini, dan ditugaskan Mama untuk membantu ku," jawab Naka dengan kening berkerut, bingung kenapa Laura mempermasalahkan pelayan di rumahnya."Tapi kenapa firasat ku bilang dia suka sama kamu."Naka lantas tersenyum. Dia paham, ternyata Laura cemburu pada Mira. Naka padahal bersikap biasa saja pada pelayannya itu, tapi dia tidak mungkin mengatakan hal itu pada Lau

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Pelayan Baru

    "Bagaimana, apa kau sudah menemukan bedebah itu?" Dewa menyingkirkan berkas dari pandangannya kala Jhon masuk menghadap. Sampai ke lobang semut pun Dewa harus menemukan Rey."Belum, Bos. Tampaknya Nona Sisil menyembunyikan Rey. Kami sempat mengikutinya ke sebuah kontrakan dan sangat yakin kalau Rey ada di sana, tapi begitu tiba, Rey sudah pergi, bahkan tidak memberitahukan pada Sisil. Terlihat wanita itu juga menanyakan pada tetangga sekitar," terang Jhon menyiapkan mentalnya untuk kena semprot Dewa. Sangat mengenal baik karakter pria itu.Dewa mengepal tinjunya, menahan amarah hingga gigi gemeretak. Dia tidak bisa berdiam diri saja, sementara pria yang sudah menyakiti istrinya masih berkeliaran di luar sana."Bagaimana dengan istrinya?""Nihil, Bos. Istrinya juga membencinya, jadi tidak mungkin bersembunyi di sana.""Lantas, apa rencanamu?""Kami masih terus mengikuti Sisil. Saya yakin, cepat atau lambat Rey akan menghubungi Sisil sebagai penyuplai dana."Dewa tidak berkata apapun la

  • SEKRETARIS PENGHANGAT RANJANG PRESDIR DINGIN    Harus menikah Denganku

    "Gimana keadaan kamu?" Laura sedikit malu-malu bertanya. Sejak tadi dia hanya duduk di sofa, mendengar pembicaraan Naka, Dewa dan Hansa. Sesekali dia melirik ke arah Naka. Hatinya harap-harap cemas dengan keadaan pria itu.Setelah mendapat kabar dari Dewa, Laura dan Hansa memutuskan untuk melihat Naka di rumah sakit. Gelisah dalam hati Laura bisa dibaca oleh sang ayah hingga memutuskan mengajak putrinya ikut bersamanya.Bukan mudah, di tengah mereka akan keluar rumah, keduanya berpapasan dengan Sisil yang entah baru pulang dari mana. Ini Sabtu, tidak ada agenda ke kantor."Kalian mau kemana?" Tatapan menyelidik dilayangkan pada Laura, lalu berpindah pada Hansa. Dalam hati bertanya cemas, apa mereka berniat ke kantor polisi. Sisil belum bisa menyimpulkan apakah Hansa sudah tahu sepak terjangnya, atau belum. Beberapa hari terakhir ini, mereka jarang bertemu. Setelah jatuh sakit waktu itu, Hansa memang tidur di kamar yang berbeda dengan Sisil. Meninggalkan wanita itu di kamar pribadi me

DMCA.com Protection Status