Home / CEO / Jerat Obsesi Presdir Tampan / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Jerat Obsesi Presdir Tampan: Chapter 91 - Chapter 100

122 Chapters

Duka Dan Luka

Mereka baru dalam perjalanan pulang di pukul dua siang. Setelah melakukan obrolan mendalam beberapa saat, Nila dan Jason kembali tidur sampai pukul satu siang tadi akhirnya mereka tiba di dermaga.Saat tiba di halaman rumah, Jason melihat seorang pria yang asing. Meski banyak, pria itu mengenal semua pengawalnya. Ia kemudian membukakan pintu untuk Nila, lalu membantu wanitanya untuk turun. Saat melihat Jason pria itu kemudian mendekati Jason. Pria itu terlihat panik, pakaiannya tergolong mahal tapi tampak lusuh.“Siapa Anda? Apakah ada keperluan dengan saya?” tanya Jason.“Anda, Pak Jason Wirabraja?” tanya pria itu.“Iya, saya sendiri. Ada perlu apa ya?”“Pak Danu dinyatakan meninggal dunia satu jam lalu. Sekitar tiga puluh menit lagi akan tiba di Indonesia. Saya utusan Nyonya Maya untuk mengabarkan hal ini kepada Anda dan keluarga. Maaf, saya tidak sempat mendatangi rumah Nyonya Santi,” papar pria tersebut.“Mas? Bukan Danu yang itu kan? Ah, kamu punya saudara lain yang namanya Danu
Read more

Kilas Balik

Saat melihat Nila turun dari mobil dengan dirangkul oleh Jason seolah butuh penyokong agar tetap berdiri, Maya semakin mengencangkan tangisannya. Wanita itu lalu memeluk Nila erat sembari menangis.“Lihat itu La! Kakakmu jahat sekali meninggalkan kita, kenapa dia sungguh tega? Kenapa La?”“Tante ayo masuk dulu, jenazah Haiden harus segera di urus. Tante tidak bisa terus begini,” ujar Jason.Maya lalu di papah suaminya masuk ke dalam, begitu juga dengan Jason yang memapah Nila. Setelah Maya dan Nila duduk di karpet ruang tamu, Jason dan Davin bergabung dengan para kerabat untuk mengurus jenazah Danu.“Bagaimana ini La? Sekarang Mama tidak lagi punya alasan hidup, putra Mama satu-satunya sudah tiada La,” ujar Maya dengan tangis.“Mama jangan bicara begitu. Aku yakin Danu juga ingin melihat Mama bahagia. Jika begini, Mama akan memberatkan langkah Danu Ma. Sejujurnya aku juga sedih, rasanya sakit Ma. Selama ini Danu yang selalu ada di sampingku, tapi di saat aku mulai bahagia, Danu justru
Read more

Pasta

Usia kandungan Nila sudah menginjak tujuh bulan, perut wanita itu mulai membesar sehingga membatasi pergerakannya. Di trimester ketiga ini, Nila juga mudah lelah. Sikap overprotektif Jason semakin menjadi-jadi. Pria itu bahkan memindahkan kamar mereka ke ruangan yang lebih luas. Ia meletakkan meja kerja di dalam kamar, sehingga tetap bisa bekerja sembari mengawasi Nila.Sedangkan Nila, di usia kandungannya yang sudah menginjak trimester ketiga, wanita itu sangat malas untuk bergerak. Bawaannya selalu ingin tidur, Jason sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut. Pria itu bahkan memfasilitasi TV digital, rak makanan ringan, dan kulkas mini di sebelah tempat tidur agar Nila merasa nyaman.Sementara Nila menonton, membaca novel, atau kadang tidur, Jason akan fokus bekerja di mejanya. Pria itu tidak peduli jika istrinya memutar lagu dengan suara kencang, selagi wanitanya baik-baik saja, itu bukan masalah.Seperti saat ini, Nila sedang memutar lagu sedih yang menggema di satu ruangan.
Read more

Paket

Setelah berangkat tengah malam tadi, pagi ini Nila bangun tanpa pemandangan wajah suaminya. Wanita itu justru melihat Mia yang tidur dengan posisi duduk di sofa. “Mia? Bisa tolong antar saya ke kamar mandi?” tanya Nila.“Bisa Bu,” balas Mia sebelum bangkit dari duduknya, menurut Nila wanita itu hanya sekedar memejamkan mata dan tidak benar-benar terlelap.Setelah bersih-bersih sedikit, Nila berhasil kembali berbaring di kasur berkat bantuan Mia. Wanita itu membantu Nila naik ke atas kasur dengan perlahan.“Ada lagi yang bisa saya bantu Bu?” tawar Mia.“Katakan pada Bayu, aku sedang mengidam di foto oleh tukang paket. Jadi kemarin aku sudah pesan barang di toko Online, hari ini barangnya datang. Jangan ada yang menerima selain aku, jadi nanti saat paketnya datang, tolong tuntun aku ke pintu depan. Pergi dan pastikan Bayu mengingatnya,” titah Nila.Mia kemudian berbalik, wanita itu hanya perlu membuka pintu kamar untuk menemui Bayu. Sejak semalam pria itu berjaga di sana dengan beberap
Read more

Reaksi Jason

Jason menegakkan punggungnya saat membuka pesan yang dikirimkan oleh Mia. Pria itu bahkan refleks berdiri dengan sorot mata menahan amarah.“Roland!” teriak Jason.“Apa yang terjadi Pak?” tanya Roland.“Pesankan tiket pesawat penerbangan pertama sekarang juga! Ada orang bosan hidup yang mencari gara-gara dengan meneror istriku!”“Saya memang sudah memesan tiket untuk kembali ke Jakarta tiga puluh menit lagi Pak,” papar Roland.Keduanya segera menaiki mobil untuk menuju bandara. Sepanjang perjalanan mulai dari di mobil dan di pesawat Jason benar-benar gelisah. Sedangkan Roland, pria itu sibuk mencari orang gila yang melakukan ini pada majikannya. Pria itu juga memakai anak buahnya melalui pesan.Sementara itu Bayu sedang panik menunggu dokter menangani Nila. Mia berada di dalam untuk menemani majikannya. Di saat seperti ini Bayu tidak bisa mempercayai siapa pun selain Mia. Jika tukang paket saja mampu melakukan hal gila seperti tadi, bukan tidak mungkin jika itu dilakukan oleh dokter.
Read more

Tragedi

Haiden sedang bermain pasir di teras kelasnya. Bocah itu tampak sibuk membangun sebuah benteng yang akan ia adu kebesaran dengan temannya. Bocah itu sudah menyusun tinggi-tinggi pasir khusus dengan cetakan.Lalu beberapa anak laki-laki berlarian di sekitar Haiden dan temannya hingga Haiden kesal sendiri. “Berhentilah berlarian, aku akan memukulmu jika pasirku jatuh!”Bruk!Belum ada satu menit Haiden menyelesaikan ucapannya, seorang anak laki-laki jatuh di atas benteng yang terbuat dari pasir. Haiden berdiri dengan perasaan kesal, “Kan sudah di bilang jangan lari-larian! Kalau punya dia hancur begitu, kan aku jadi ulang lombanya!” Sedangkan teman Haiden yang bentengnya rusak karena ulah temannya justru menangis. Sementara sang pelaku malah tertawa bersama teman-temannya.“Begitu saja menangis! Kaya perempuan!” cibir anak laki-laki tersebut sembari bangkit dan membersihkan celananya dari pasir-pasir yang menempel.“Menangis bukan hanya untuk perempuan, kamu bicara seakan-akan kamu tid
Read more

Persiapan Pesta Peresmian

Sepulang dari rumah Santi, Jason langsung kembali masuk ke kamar. Saat pria itu masuk, Mia keluar setelah melakukan kontak mata dengan Jason. Sejenis isyarat bergantian menjaga Nila? Setelah Mia keluar, Jason lalu duduk di sebelah Nila yang menonton film di atas kasur seperti biasa. Pria itu lalu menatap suaminya yang tampak gusar.“Kamu kenapa Mas? Dari mana? Kok kayanya tadi kamu buru-buru banget perginya?” tanya Nila bertubi-tubi.“Biasalah sayang, klien-klien rewel seperti kemarin. Aku heran dengan orang-orang seperti mereka, kenapa tidak bisa diam saja tanpa membuat masalah. Apa mungkin mereka gatal-gatal jika tidak membuat masalah?” Jason lalu membaringkan tubuhnya di kasur dengan paha Nila sebagai bantalan.“Kamu sering banget dapat klien rewel begitu Mas. Kayanya kamu lagi di latih biar nggak kaget kalau harus menghadapi anak bayi yang akan sangat rewel di seratus hari pertamanya.” Tangan Nila bergerak memainkan rambut Jason.“Bagaimana mungkin rewelnya orang-orang itu sama d
Read more

Vila

Sore ini keluarga kecil Jason akan pergi ke Bandung dengan di dampingi oleh para pengawalnya. Ada dua motor di bagian depan dan belakang barisan mobil-mobil yang mengawal perjalanan Jason ke Bandung.Mobil Jason berada di tengah-tengah, di depannya ada tiga mobil dan di belakangnya ada empat mobil yang mengawal perjalanan mereka ke Bandung.“Pak, kebetulan malam nanti Madam akan menyusul dengan teman-temannya. Beliau berpesan untuk membereskan vila di sebelah Anda juga. Kemungkinan akan ada empat anak-anak nantinya, kata Madam agar Haiden tidak kesepian,” papar Roland.“Sebenarnya mereka semua apa, sehingga selalu saja pergi bersama ke mana pun dan kapan pun,” ujar Jason tidak habis pikir.“Apa lagi yang akan mereka lakukan di umur seperti sekarang ini selain menikmati hidup Mas? Ya ... mungkin niat Mama membawa teman-temannya untuk memamerkan pencapaian baru kamu,” balas Nila.“Entah sayang, Mama lebih terlihat seperti ABG. Ke mana-mana bersama-sama kelompoknya, mencoba hal-hal yang
Read more

Kebun Binatang

Malam ini adalah malam di mana Jason akan meresmikan anak perusahaannya yang ke lima. Dengan bangga, pria itu menggandeng anak dan istrinya untuk naik ke atas podium.“Selama malam semua tamu undangan yang hadir. Selamat menikmati jamuan dan terima kasih atas kehadirannya. Saya tidak akan menyampaikan banyak. Saya sangat bersyukur kepada sang pencipta karena memberi saya kemudahan dalam mengais rezeki. Semua ini juga tidak akan bisa berlangsung dengan baik tanpa dukungan orang-orang terdekat saya. Mama saya yang mengajarkan saya berbisnis, hingga saya berhasil menjalankan perusahaan dengan baik dan stabil. Kemudian, istri saya, Nona Nila Anggraini Wirabraja yang selalu menemani setiap proses saya. Juga anak saya, Haiden Wirabraja yang menjadi obat dari segala permasalahan di kantor. Mungkin kalian bingung tentang anak pertama saya, mengingat saya dan istri baru menikah beberapa bulan lalu. Sebenarnya kami sudah menikah sirih sejak empat tahun yang lalu, dan baru menikah secara resmi b
Read more

Ulang Tahun Haiden

Malam ini akan Nila dan Jason akan menggelar acara ulang tahun untuk Haiden. Keduanya mengundang teman-teman sekolah Haiden ke rumah.Saat ini waktu masih menunjukkan pukul dua siang, terlihat tim EO yang sedang mempersiapkan tempat untuk acara nanti malam.Acara akan dilakukan di halaman sebelah rumah yang masih memungkinkan jika hanya menampung lima puluh orang. Teman satu kelas Haiden ada sekitar tiga puluh anak. Yang pasti mereka tidak didampingi orang tua. Tema acara ulang tahun Haiden sendiri adalah super hero, jadi para tamu undangan yang tiba diharuskan menggunakan DC super hero. Haiden akan menjadi Batman bersama Jason. Sementara Nila akan menggunakan gaun hitam. Karena kondisi Nila yang sedang hamil tua tidak memungkinkan untuk memakai pakaian super hero yang kebanyakan ketat.Saat ini Nila sudah memulai prosesi merias wajahnya oleh perias karena acara akan di mulai pukul enam malam. Berbeda dengan sang Ibu, saat ini Haiden masih duduk di halaman sebelah rumah bersama Ayahn
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status