Beranda / CEO / SUGAR MOMMY KESAYANGAN / Bab 81 - Bab 90

Semua Bab SUGAR MOMMY KESAYANGAN : Bab 81 - Bab 90

119 Bab

BAB. 81 Ke Taman Bunga Nusantara

Setelah matahari tidak terlalu terik, Indra pun mengajak istrinya menikmati keindahan Taman Bunga Nusantara yang juga ada di Bogor.Taman Bunga Nusantara Bogor, adalah destinasi yang memukau yang memadukan keindahan alam, seni lanskap, dan keanekaragaman bunga dari seluruh Indonesia. Dengan luas sekitar tiga puluh lima hektar, taman ini menjelma menjadi taman bunga terbesar di Asia Tenggara. Pengunjung diajak seperti akan memasuki dunia yang dipenuhi warna-warni dan keharuman bunga yang memanjakan mata.Pertama-tama, taman ini dikenal karena keanekaragaman koleksi bunganya yang mencakup berbagai jenis tanaman dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap area di taman ini didedikasikan untuk menampilkan flora khas dari pulau-pulau di Nusantara. Mulai dari bunga hias, tanaman langka, hingga bunga endemik yang hanya dapat ditemukan di daerah tertentu.Salah satu daya tarik utama Taman Bunga Nusantara adalah kebun kaktusnya yang mengagumkan. Ribuan kaktus dari berbagai spesies ditempatkan de
Baca selengkapnya

BAB. 82 Ke Air Terjun

"Selamat pagi, Sayang!" suara lembut Indra membangunkan Yana pagi ini.Dia pun membuka matanya dan melihat suaminya, telah berpakaian sangat rapi, layaknya orang yang hendak bepergian."Pagi, Ndra. Kamu mau ke mana? Kok sudah rapi begitu?" tanya Yana sambil menggeliatkan tubuhnya dan lalu duduk di atas kasur empuk itu."He-he-he. Kita akan jalan-jalan lagi, Sayang. Segeralah mandi. Pagi ini aku akan membawamu ke sebuah lokasi air terjun."Oh, ya? Wah, pasti akan sangat seru! Tunggu sebentar, Ndra. Aku mandi dulu!" sahut Yana lalu segera berlari-lari kecil menuju ke dalam kamar mandi vila. "Okay, Cintaku!" jawab Indra dengan perasaan senang.Pemuda itu sangat beruntung memiliki istri yang memiliki hobi yang sama dengannya yaitu ingin berdekatan dengan alam.Indra juga turut bahagia, karena selama berada di Bogor ini, komunikasinya dengan istrinya, berangsur-angsur membaik. Tidak ada lagi ketegangan diantara keduanya. Telah melebur menjadi percakapan yang begitu hangat dan penuh cinta.
Baca selengkapnya

BAB. 83 Arung Jeram Yang Menantang

Petualangan rafting, arung jeram di Sungai Cisadane, Bogor, menghadirkan pengalaman yang luar biasa dengan kombinasi arusjeram yang menantang dan keindahan alam yang memukau. Sungai ini memotong hutan tropis yang lebat, menciptakan lanskap yang menggugah pengalaman untuk para pecinta petualangan dan alam.Saat memulai perjalanan, peserta rafting akan disambut oleh gemuruh air yang mengalir deras, menciptakan energi dan kegembiraan yang berbaur dengaan alam. Suasana di sekitar sungai dipenuhi dengan aroma segar dari pepohonan hijau dan suara burung yang berkicau, memberikan nuansa yang menenangkan sebelum memasuki arung jeram yang menantang.Arung jeram di Sungai Cisadane menawarkan variasi tingkat kesulitan, mulai dari yang cukup ramah bagi pemula hingga yang menantang bahkan bagi para ahli arung jeram. Selama melewati jeram-jeram ini, peserta akan merasakan kecepatan air yang menantang, diiringi oleh teriakan kegembiraan dan rasa persatuan tim saat mereka bersama-sama mengatasi rinta
Baca selengkapnya

BAB. 84 Pamer Kemesraan

Seminggu telah berlalu sejak Indra dan Yana kembali dari petualangan mereka di Bogor. Keduanya kembali ke rutinitas sehari-hari, menyibukkan diri dengan pekerjaan masing-masing di perusahaan yang berbeda. Bogor yang indah dan kenangan manis mereka bersama seakan menjadi sisa-sisa liburan yang tetap menghangatkan pikiran mereka di tengah kesibukan kedua.Indra menemukan dirinya kembali di tengah hiruk-pikuk kantor, memeriksa surat-surat, meeting dan berbicara di telepon dengan para koleganya. Walaupun rutinitasnya kembali normal, kenangan indah selama mereka liburan di Bogor tetap menghiasi pikirannya. Dia terus merenung tentang kebebasan di jalanan Bogor dan keceriaan yang terpancar dari wajah istrinya saat itu.Di sisi lain, Yana tenggelam dalam proyek-proyeknya di perusahaan dan kerjasamanya dengan Viktor. Indra mencoba memaklumi semuanya. Dia menekan dalam-dalam rasa cemburunya kepada Viktor. Terkadang Yana mengingat petualangan mereka di Bogor. Rindu akan kebebasan di atas motor
Baca selengkapnya

BAB. 85 Bertemu Dengan Ibu Mertua

Mami Endang duduk dengan sabar di sudut restoran yang nyaman, matanya sesekali melirik ke arah pintu masuk, mencoba mencari wajah Yana, menantunya. Waktu terus berlalu, namun Yana tak kunjung datang.Pelayan restoran pun datang untuk menawarkan menu, namun Mami Endang masih sibuk mengamati setiap orang yang masuk.Beberapa meja di sekitarnya diisi oleh keluarga dan pasangan yang tengah menikmati hidangan mereka. Mami Endang mencoba mengalihkan perhatiannya dengan membaca menu, akan tetapi pikirannya selalu kembali pada Yana yang seharusnya sudah tiba.Setelah setengah jam berlalu, Mami Endang mulai gelisah. Dia mengeluarkan ponselnya dan mengecek pesan dari Yana. Ternyata sang menantu sedang terjebak kemacetan yang parah. Karena saat ini adalah jam pulang kantor.Demikianlah bunyi pesan singkat yang membuat hati Mami Endang lega namun juga khawatir.Mami Endang memutuskan untuk memesan secangkir teh hangat dan duduk kembali, berharap Yana segera tiba. Beberapa menit kemudian, seorang
Baca selengkapnya

BAB. 86 Yana Akhirnya Mengetahui Semuanya

Waktu terus berlalu, hari demi hari berganti. Kehidupan rumah tangga Yana dan Indra juga terus berlanjut. Namun sampai saat ini hubungan mereka masih saja jalan di tempat. Tidak ada keintiman yang terjadi.Rumah tangga mereka seperti dinginnya es abadi di kutub selatan sana. Tidak terjamah dan terabaikan begitu saja.Setiap kali Yana mencoba untuk memulai keintiman dengan suaminya, saat itu juga Indra akan mencari seribu alasan untuk menggagalkannya.Sementara Yana terus mendapatkan tekanan dari ibu mertuanya perihal keberadaan seorang cucu yang tak kunjung ada. Semua pil pahit itu Yana telan bulat-bulat sampai saat ini.Namun lambat laun, sikap Indra yang terus saja menghindarinya, mulai menimbulkan kecurigaan di hati Yana. Sore ini, tepatnya saat jam pulang kantor tiba, Yana berencana ingin menanyakan semuanya kepada Indra. Dia ingin tahu kenapa suaminya seolah-olah menghindarinya terutama mengenai aktivitas ranjang mereka.Yana pun sengaja pulang lebih dulu ke apartemen. Dia juga
Baca selengkapnya

BAB. 87 Mencari Keberadaan Istri

Viktor kembali melajukan mobilnya. Dia berencana membawa Yana di salah satu vila tepi pantai miliknya yang ada di daerah Pantai Indah Indah Kapuk. Sepanjang perjalanan menuju ke sana, Yana terlihat menahan air matanya. Perempuan itu mencoba menyembunyikan kesedihannya di hadapan Viktor.Sementara Viktor sungguh tak tega melihat Yana, wanita yang sangat dirinya sayangi, sedang bersedih saat ini."Semua ini pasti gara-gara Si Indra songong itu!" kesalnya dalam hati.Sesekali Viktor melirik ke arah Yana yang sedang duduk di sampingnya. Sang wanita terlihat sibuk memandang ke luar jendela menikmati pemandangan kemacetan Kota Jakarta di sore hari.Hujan gerimis tiba-tiba turun membasahi bumi Jakarta sore itu. Seolah-olah tahu jika salah satu warganya sedang bersedih hati.Hujan rintik-rintik yang turun saat ini, menambah rasa pilu yang semakin menyayat di hati Yana.Viktor menjadi ikut merasakan kesedihan yang sedang dialami oleh Yana. Walaupun dia tidak tahu apa penyebabnya. Namun sang pr
Baca selengkapnya

BAB. 88 Jujur Kepada Orang Tua

Dalam keheningan Kediaman Keluarga Aharon.Suasananya berubah tegang seiring dengan kabar kepergian Yana tanpa pamit dari apartemen sang putra. Indra baru saja tiba di rumah orang tuanya.Mami Endang dan Papi Irwan, orang tua Indra, merasa kecewa dan marah kepada putranya. Mereka lalu memanggil Indra ke ruang keluarga, wajah penuh ekspresi kekhawatiran terpampang nyata di wajah ketiga nya saat ini."Kenapa Yana pergi begitu saja, Indra?" seru Mami Endang, suaranya terdengar bergetar.Indra menelan ludahnya, mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan ibunya. "Saya juga tidak tahu, Mami. Dia pergi tanpa memberi tahu saya.""Kamu jangan menyembunyikan apapun dari kami! Tidak mungkin istrimu pergi meninggalkan mu tanpa alasan yang jelas! Ayo kamu jujur saja! Jangan menutupi apapun!" hardik Papi Irwan marah besar kepada putra satu-satunya.Mau tidak mau, Indra pun menceritakan kejadian sebenarnya kepada kedua orang tuanya."Apa?" seru kedua orang tua Indra. Sesaat s
Baca selengkapnya

BAB. 89 Sedih Ditinggal Pergi

Indra pulang ke apartemennya dengan hati yang berat setelah mengunjungi rumah orang tuanya. Di dalam mobil, rasa kesedihan membayangi wajahnya. Ingatannya dipenuhi momen-momen saat memberi kabar kepada orang tuanya tentang Yana yang pergi tanpa pamit.Ketika Indra tiba di apartemen, langkahnya terasa berat seolah-olah membawa beban yang tak terlihat. Kunci pintu berderik saat dibuka, dan suasana sepi di ruangan itu mencerminkan kesunyian yang kini mengisi hatinya. Dalam diam, dia duduk di sofa, memandang ke luar jendela dengan tatapan kosong.Di ruang tamu yang tenang, kenangan tentang Yana memenuhi ruang dan waktu. Fotonya bersama Yana masih terpajang di dinding, mengingatkan Indra pada saat-saat bahagia yang telah berlalu. Suasana yang dulu penuh tawa dan cerita kini terasa begitu jauh.Indra meraih ponselnya, mencoba menelepon Yana seperti yang selalu dilakukannya. Namun, hanya suara hampa yang terdengar di seberang sana. Tanpa pamit, tanpa jejak, Yana pergi meninggalkan sejuta tan
Baca selengkapnya

BAB. 90 Di Vila Milik Viktor

Setelah menempuh beberapa saat dalam perjalanan, akhirnya Viktor dan Yana sampai juga di Vila tepi pantai milik sang sahabat."Yana, kita sudah sampai. Turunlah, aku akan membantumu membawakan tasmu." serunya.Lalu pemuda itu menyodorkan sapu tangannya kepada Yana, seraya berkata,"Hapus air matamu dengan sapu tangan ini. Kamu sudah selesai menangis, bukan? Sekarang kamu sudah berada di wilayah kekuasaan ku. So dilarang bersedih di sini! Ha-ha-ha!" tawanya renyah.Namun wajah Yana tanpa ekspresi meraih sapu tangan dari Viktor dan mulai menyeka air matanya.Viktor yang melihat hal itu semakin naik pitam."Tunggu saja, Indra! Lo akan mendapatkan balasannya karena telah membuat Yana menangis! Dia emang istri Lo! Tapi Yana juga adalah wanita kesayangan gue! Masih terpatri kokoh dalam hati gue!" ujarnya tegas dari dalam hatinya."Ayo, kita masuk Yana udara semakin dingin. Nanti kesehatan mu bisa terganggu," tuturnya lalu menuntun Yana untuk masuk ke dalam vila itu.Sesampai di dalam Vila,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status