Home / CEO / SUGAR MOMMY KESAYANGAN / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of SUGAR MOMMY KESAYANGAN : Chapter 101 - Chapter 110

119 Chapters

BAB. 101 Menyusuri Kota Amsterdam

"Indra, aku tidak bisa percaya betapa indahnya kamar ini! Kamu memang tahu bagaimana membuatku terkesima," tutur Yana senang."Aku senang kamu suka, Sayang. Aku ingin membuat bulan madu kita menjadi pengalaman yang tak terlupakan." sahut Indra penuh semangat."Kamu benar-benar berhasil, Indra. Aku merasa seperti seorang ratu di sini," puji Yana."Kamu memang seorang ratu bagiku, Sayang. Ratu yang telah bertahta di hatiku. Aku ingin memberikan yang terbaik untukmu.""Terima kasih, Ndra. Aku merasa sangat beruntung memiliki suami seperti kamu.""Aku yang beruntung memiliki istri sebaik kamu, Sayangku! Ayo kita nikmati waktu kita bersama di sini." Keduanya pun saling memuji mengungkapkan perasaan bahagia dari hati mereka.Di dalam hotel bintang lima itu, terdapat sebuah restoran yang menggabungkan keanggunan dengan cita rasa khas kota Amsterdam. Restoran ini menyajikan hidangan lezat yang memukau, sementara suasana yang elegan dan pemandangan yang menakjubkan menambah kesempurnaan pengal
Read more

BAB. 102 Makan Malam dan Berdansa Romantis

Setelah seharian menjelajahi keindahan Kota Amsterdam, Yana dan Indra kembali ke hotel mereka dengan langkah lelah, akan tetapi penuh dengan kebahagiaan. Yana membuka pintu kamar hotel dengan cepat, dia tidak menyangka akan menemui pemandangan yang tak terduga di dalamnya.Pintu terbuka, dan Yana terbelalak melihat cahaya lembut lilin yang menyinari kamar. Meja makan di tengah ruangan terhiasi dengan anggun, terdapat linen putih yang halus, piring-piring cantik, dan perabotan mewah. Indra tersenyum di samping meja, menyambut Yana dengan tatapan lembut. "Selamat malam, Sayang. Selamat datang di dinner romantis kita."Yana terkejut dan tak bisa menyembunyikan senyumannya. Ternyata ini maksud suaminya yang mengatakan jika biar dirinya duluan yang masuk kamar sementara Yana disuruh Indra menunggu sebentar di lobi."Wah, Ndra, ini sungguh tak terduga! Jadi kamu menyiapkan semua ini secara kilat?"Indra menghampiri istrinya dan mencium pipinya. "Sebuah kejutan untuk istriku tercinta. Ayo,
Read more

BAB. 103 First Night

"Sayang, malam ini aku ingin menyatukan cinta kita berdua, dalam sebuah ikatan yang takkan pernah lepas. Apakah kamu siap, Cintaku? Aku ingin menjadikanmu milikku seutuhnya." ucap Indra lembut sambil membelai lembut rambut Yana yang terurai panjang.Saat ini keduanya sedang duduk di sisi tempat tidur setelah berdansa yang sangat mesra tadi. Dengan hati berdebar dan penuh harap Indra menunggu jawaban dari istrinya."Iya, Ndra. Aku mau. Kamu kan suamiku, nggak mungkin aku menolakmu," sahut Yana sambil tersenyum malu-malu kepada suaminya.Perempuan itu sangat berharap dalam hati, jika penyatuan diantara dia dan Indra yang dimulai malam ini, akan membuatnya segera hamil. Yana ingin mewujudkan keinginan ibu mertuanya dan keluarga lainnya, untuk menggendong seorang cucu.Setelah mendapatkan lampu hijau dari istrinya, Indrasegera mencium bibir Yana. Menyesap dan melumatnya sesuka hatinya. Yana juga sudah mulai ketularan hawa panas itu, dia pun mencoba untuk mengimbangi suaminya. Keduanya s
Read more

BAB. 104 Permainan Panas Terus Saja Berlanjut

Tidak lupa, Indra memberi minum untuk istrinya, agar tenaganya dapat pulih kembali."Sayang, apakah masih sangat sakit?" tanya Indra lagi."Masih sakit, Ndra." jawabnya."Aku akan menyembuhkannya, Honey. Jadi, nikmati semuanya." serunya sambil kembali menatap liar disekujur tubuh istrinya.Indra mulai melakukan penyerangan di tubuh Yana, membelai, mengelus dan menghisap setiap bagian favoritnya sampai istrnya merasakan sensasi pelepasan berkali-kali.Setelah indra rasa istrinya sudah rileks kembali, indra pun mulai memasukkan alat tempur miliknya ke dalam gua sempit milik istrinya.Awalnya Yana meringis sakit namun tidak sesakit yang tadi."Ndra, ah ... pelan, Sayang!" ucapnya ditengah rasa nikmat yang semakin membara. "Iya, Sayang. Aku akan melakukannya dengan lembut." Setelah berkata begitu, Indra mulai melakukan goyangan yang awalnya sangat pelan dan lama.Namun itu hanya pada awalnya saja, kemudian setelah itu, Indra melakukan goyangan-goyangan yang lebih cepat dari sebelumnya."
Read more

BAB. 105 Hajar Terus

"Oh, Ndra ... pelan, ah ..." desah Yana dengan permainan suaminya. Sudah dua hari lamanya, Indra dan Yana terus saja berada di dalam kamar untuk melakukan ritual suci kesukaan keduanya. Mereka memang benar-benar memiliki niat agar Yana bisa cepat hamil dengan segera. Untuk itu, keduanya tidak menyia-nyiakan kesempatan bulan madu saat ini. Di mana mereka berdua bisa menghabiskan waktu bersama dan bisa saling bermesraan juga. Setelah kembali ke Jakarta nanti, keduanya pasti akan direpotkan dengan pekerjaan kantor yang begitu padat. Indra terus menggenjot tubuh Yana sesuka hatinya, menghadirkan sensasi kenikmatan yang sungguh menggoda jiwa dan raga. Jari-jari liar milik sang suami, mulai memilin-milin pucuk bukit berwarna pink kecoklatan itu. Menambah terbakarnya rasa panas yang kian membara di tubuh mereka. Hingga pada suatu titik, keduanya mencapai puncak nirwana. "Akh, Arrrghh!" erang keduanya, merasai kenikmatan itu. Setelah itu, Indra mengangkat tubuh istrinya ke dalam kama
Read more

BAB. 106 Bagaikan Kuda Liar

Pagi hari keduanya terbangun sambil berpelukan. "Kamu sudah bangun sayang?" sapa Indra kepada istrinya.Dia lalu mengecup kening istrinya lalu berkata, "Are you okay this morning? Yana mengangguk sambil tersenyum."Sayang, hari ini kita jalan ke taman ya?" seru Indra antusias."Ke taman apaan, Ndra? Ke taman depan hotel ini?" ketus Yana, dia menjadi ingat sudah dua hari dirinya hanya berada di kamar dan melayani Indra full servis dari pagi sampai malam. Indra terus berkata jika dirinya akan membawa Yana jalan-jalan namun yang terjadi, sang suami malah mengajaknya bermain kuda-kudaan sepanjang hari."He-he-he, kali ini benaran, Sayang. Untuk destinasi kita hari ini, kita akan berkeliling taman-taman yang ada di sekitar kota Amsterdam. Kamu mau lihatin kincir angin nggak?" ajaknya kepada Yana yang saat ini berwajah sangat cemberut pertanda protesnya."Bagaimana Sayang? Apakah kamu setuju dengan ideku hari ini? Pokoknya hari ini kita akan full jalan-jalan!" ujarnya dengan wajah berbin
Read more

BAB. 107 Nongkrong Di Taman

Indra dan Yana duduk di sebuah meja makan yang terletak di pojok restoran mewah di pusat kota Amsterdam. Cahaya alami dari matahari masuk melalui jendela, menambah suasana romantis bagi pasangan muda ini yang tengah menikmati bulan madu mereka di Belanda."Sayang, apakah kamu menyukai restoran ini?" tanyanya kepada sang istri."Tentu saja, Ndra, aku sangat senang bisa makan siang di sini," ucap Yana sambil tersenyum.Pelayan restoran dengan ramah menyambut mereka, "Selamat datang di Le Délice, apa yang bisa saya bantu untuk Anda hari ini?"Indra memandang Yana sejenak, sebelum berkata, "Kita ingin coba hidangan khas Belanda. Mungkin Anda bisa merekomendasikan sesuatu yang istimewa?"Pelayan itu tersenyum, "Tentu, Anda mungkin ingin mencoba 'Stroopwafel-Encrusted Salmon.' Makanan ini adalah hidangan eksklusif kami dengan sentuhan rasa tradisional dari Belanda."Setelah memesan hidangan tersebut, keduanya mulai mengobrol tentang petualangan mereka selama seminggu berada di Belanda. Ten
Read more

BAB. 108 Kehamilan Yana

Satu bulan setelah bulan madu yang penuh keindahan di Negara Belanda, Yana mendapati dirinya dengan berita yang menggembirakan, dia hamil. Pagi itu, matahari bersinar cerah di langit Jakarta ketika Yana ingin memberitahukan kabar gembira yang mungkin akan membuat hati Indra berdegup lebih cepat. Keduanya sedang duduk bersama di ruang tv di dalam apartemen, suasana pagi yang tenang mampu membuat hari Indra berdebar tak karuan saat ini.Yana memandang suaminya dengan senyum malu-malu, "Indra, aku punya sesuatu untukmu." Dia lalu memberikan tes kehamilan yang telah dirinya sembunyikan dengan cermat.Indra, dengan pandangan penuh haru, antara keingintahuan yang besar dan kebahagiaan yang tak terhingga, mengambil tes kehamilan tersebut. Seiring Indra melihat hasilnya, matanya seakan tak percaya dan wajahnya menjadi berbinar. "Sayang, kamu hamil?" ucapnya dengan suara penuh haru dan kebahagiaan.Yana tersenyum seraya menjawab, "Ndra, kita akan menjadi orang tua. Aku hamil!"Indra terdi
Read more

BAB. 109 Yana Hamil Bayi Kembar

Suasana pagi ini di Kota Jakarta begitu cerah dan segar. Matahari perlahan muncul di ufuk timur, menyinari gedung-gedung tinggi yang menjulang. Cuaca yang sejuk memberikan kehangatan pada pagi yang penuh harapan.Hari ini tepatnya usia kandungan Yana berumur empat bulan.Indra dan istrinya, terlihat sedang bersiap-siap dengan penuh kegembiraan untuk pergi ke rumah sakit, mengantarkan Yana untuk kontrol ke dokter kandungan pilihan mereka.Indra memastikan mobilnya siap, sementara Yana mengecek tasnya yang berisi dokumen kesehatan dan barang-barang kecil yang dibutuhkan."Sayang, apakah kamu sudah menyiapkan semua dokumen yang diperlukan?" tanya Indra seraya mengecek kembali tas istrinya.Yana tersenyum, "Iya, sudah semuanya lengkap. Kartu identitas, hasil tes sebelumnya, dan semua yang dibutuhkan dokter."Keduanya tak lupa kembali memeriksa daftar persiapan yang telah mereka buat sebelumnya. Seluruh informasi medis dan nomor kontak darurat juga sudah disiapkan dengan rapi.Ketika tiba
Read more

BAB. 110 Ingin Makan Es Krim Coklat

Setelah selesai memeriksakan Yana ke dokter kandungan, Indra melihat keceriaan di wajah istrinya dan mendengar keinginan nya yang tak terduga."Indra, tiba-tiba aku ingin makan es krim coklat. Kamu mau belikan untuk aku, tidak?" ucapnya manja kepada suaminya."Ha-ha-ha! Tentu saja, Sayangku. Kita bisa pergi ke mall setelah ini. Bagaimana kalau ke Grand Indonesia Mall di Jakarta Pusat?"Yana tersenyum lebar,"Iya aku mau, Ndra! Itu pasti akan sangat seru! Aku sudah lama tidak mengunjungi Mall Grand Indonesia," sahutnya antusias."Baiklah, Sayang. Kita akan ke sana, sekarang!" ucap Indra kepada istrinya.Keduanya lalu berjalan menuju ke mobil dengan semangat baru. Perjalanan menuju mall penuh dengan obrolan ringan dan kegembiraan diantara sepasang suami istri itu. Sesampai di sana, suasana mall yang ramai membuat Yana semakin bersemangat."Sayang ... ayo, kita cari tempat yang menjual es krim coklat favoritmu.""Baik, Ndra. Aku sungguh tidak sabar untuk makan es krim," tutur Yana.Mere
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status