Home / CEO / SUGAR MOMMY KESAYANGAN / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of SUGAR MOMMY KESAYANGAN : Chapter 61 - Chapter 70

119 Chapters

BAB. 61 Raki Kecelakaan

Suasana malam yang gelap menyelimuti jalanan sepi. Viktor, yang telah mengetahui pengkhianatan Raki, merencanakan aksi balas dendam kepada pria itu. Dengan senyuman licik di wajahnya, dia lalu memanggil salah satu orang kepercayaannya, seorang mekanik jahat yang tak segan melakukan tindakan kriminal."Jalankan rencanaku, secepatnya. Aku butuh mobil Raki celaka! Tanpa jejak, mengerti?" ucap Viktor dengan nada tajam.Sang mekanik yang setia pada Viktor, mengangguk penuh antusiasme. "Tidak perlu khawatir, Boss. Saya akan menjalankan tugas ini dengan baik."Malam yang tenang terpapar oleh cahaya gemerlap lampu-lampu jalanan. Raki telah meninggalkan bar dengan pikiran yang penuh kebingungan, memulai perjalanan pulang dengan mobilnya. Namun, dia merasa tidak nyaman, seolah ada sesuatu yang tidak beres. Setiap belokan yang dia ambil, pria itu merasakan bahwa ada sebuah mobil yang terus mengikutinya dari tadi.Raki menggigit bibir bawahnya, mencoba mengusir rasa ketidaknyamanan. Namun, dia
Read more

BAB. 62 Raki Koma

Di tengah kegelapan malam yang hitam, Raki terkapar tak berdaya di jalanan sepi setelah ditabrak oleh anak buah Viktor dengan mobil dan motor yang berkecepatan tinggi. Tubuhnya terasa nyeri, dan kesadarannya memudar dengan cepat. Beberapa orang yang lewat segera menyadari keadaannya yang mengkhawatirkan. Mereka segera menelepon nomor darurat dan meminta bantuan.Tidak lama kemudian, suara sirene ambulans memenuhi udara malam. Sebuah mobil ambulans dengan lampu merah dan biru berkedip-kedip telah datang meluncur ke lokasi kejadian.Tim paramedis yang terlatih segera melompat ke luar dari mobil, dengan membawa brankar dan perlengkapan medis yang diperlukan."Mari kita bawa korban ke dalam ambulans secepat mungkin," kata seorang paramedis kepada yang lainnya. Dengan sigap mereka menempatkan Raki di atas brankar dan membawanya ke dalam ambulance dengan penuh kehati-hatian. Sambil melaju dengan kecepatan tinggi. Para tim medis segera memulai pertolongan pertama, memeriksa denyut nadi dan t
Read more

BAB. 63 NIno Tidak Mau Mengkhianati Indra

Di dalam sebuah ruangan mewah, Tuan Reno duduk di kursi kebesarannya dengan ekspresi serius yang menghiasi wajahnya. Dia memanggil salah satu anak buahnya dengan tatapan tajam, "Bawa Nino kepadaku, sekarang juga!"Beberapa saat kemudian, Nino, anak lelaki muda dengan mata gelap dan teguh, dipaksa masuk ke ruangan itu oleh seorang pengawal. Nino menundukkan kepala, hatinya berdebar-debar karena dia tahu dia akan diinterogasi tentang rencana jahat Viktor untuk menjatuhkan Indra sahabatnya.Tuan Reno menatap Nino dengan penuh ekspektasi. Lalu berkata dengan sangat tajam,"Nino, Papa telah mendengar tentang rencana Viktor untuk menjatuhkan Indra. Sampaikan semua yang kamu ketahui."Nino diam saja, dalam hatinya dia tidak mau mengkhianati Indra, sahabatnya. Menyadari anaknya yang bungkam dan tidak buka suara, Tuan Reno berkata lagi,"Tuturkan semua yang kamu ketahui, Nino," desak Tuan Reno dengan suara rendah namun tajam. "Rencana Viktor untuk menjatuhkan Indra sangat penting bagi bisni
Read more

BAB. 64 Ada Penyusup

Keesokan harinya, berita tragis tentang kecelakaan mobil yang menimpa Raki, manager pemasaran di perusahaan, menyebar dengan cepat di koridor-koridor IEI Corp. Wajah-wajah muram mencerminkan kekhawatiran dan ketidakpercayaan atas nasib buruk yang menimpa salah satu rekan kerja mereka.Indra, selaku CEO IEI Corp, merasakan pukulan keras ketika mendengar kabar tersebut. Pagi itu dia memimpin rombongan para petinggi perusahaannya untuk menuju ke rumah sakit tempat Raki dirawat. Kedatangan mereka menciptakan atmosfer tegang di ruang tunggu rumah sakit.Indra, dengan ekspresi sedih, mendekati keluarga Raki yang duduk di kursi ruang tunggu. "Kami sungguh kaget dengan kecelakaan yang menimpa Raki. Kami semua sangat prihatin," ucap Indra dengan suara penuh empati.Ibu Raki, dengan mata berkaca-kaca, menyambut Indra."Terima kasih, Tuan Indra. Kami semua sangat terpukul dengan keadaan Raki."Sesaat kemudian, dokter ke luar dari ruang perawatan intensif dan berbicara dengan keluarga Raki. Indr
Read more

BAB. 65 Makan Siang Bersama Istri

Dalam keadaan pikiran yang kalut akibat masalah di perusahaannya, Indra merasa perlu menyegarkan pikirannya sejenak. Dia memutuskan untuk menjemput istrinya, Yana, di kantornya. Indra ingin mengajak Yana makan siang di daerah Ancol, tepatnya di restoran Bandar Djakarta yang terkenal dengan hidangan laut yang segar.Indra memasuki kantor dengan langkah mantap, menuju ke ruang kerja istrinya. matanya mencari-cari Yana di antara orang-orang yang sibuk. Ketika Indra melihat Yana sedang sibuk mengatur beberapa dokumen di meja kerjanya, senyum hangat terukir di wajahnya. "Sayang," panggil Indra dengan suara lembut.Yana mengangkat kepalanya, wajahnya terang benderang saat melihat suaminya datang. "Indra, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Yana kaget melihat suaminya tiba-tiba telah berdiri di hadapannya dengan senyum termanis nya.Indra lalu melangkahkan kakinya menuju ke meja Yana dan mencium keningnya dengan penuh kasih sayang. "Aku ingin membawamu ke luar sebentar, Sayang. Kita pe
Read more

BAB. 66 Ternyata Orang Suruhan Viktor

Indra melajukan mobilnya dengan stabil melalui jalanan yang ramai menuju ke perusahaannya. Pikirannya masih terombang-ambing mengenai masalah di perusahaan. Akan tetapi dia memaksakan diri untuk tetap fokus. Setelah mengantar kembali Yana ke kantornya, pria itu tiba di perusahaan miliknya dengan langkah mantap.Indra memasuki ruang rapat dengan wajah serius, di mana Indra, Shinta, dan beberapa petinggi perusahaannya telah menunggu. Shinta, sang sekretaris yang selalu telaten, menyambutnya dengan senyum kecil. "Selamat datang, Bos. Kami telah menunggu kedatangan Anda."Indra mengangguk, mencoba memunculkan senyuman di wajahnya meskipun dalam situasi yang sulit. "Terima kasih, Shinta. Apa kabar semuanya siang ini? Kalian sudah pada makan siang?" tanyanya sambil duduk di tempatnya.Semua menjawab dengan antusias,"Sudah, Pak CEO.""Baiklah rekan semuanya, karena Tuan Indra telah tiba dan bergabung bersama kita. Maka siang ini rapat akan dipimpin oleh Sekretaris Shinta." seru Asisten K
Read more

BAB. 67 Rencana Menggoda Suami

Dalam suasana kafe yang nyaman di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Yana duduk di meja bulat dengan senyum cerah di wajahnya. Dia mengajak dua sahabat terbaiknya, Cici dan Anggi, untuk menemani sorenya. Di tengah gemerlap cahaya kafe, aroma kopi yang menggoda mengisi udara sekitar mereka."Senang sekali bisa bertemu kalian," ucap Yana dengan antusias, sambil mengambil sejumput marshmallow dari atas cokelat panasnya."Tumben Lo ngajak kita nongkrong, Yan. Memangnya Indra ke mana?" tanya Anggi kepada sahabatnya."Indra akan pulang telat hari ini, jadi gue pikir kenapa tidak menghabiskan waktu dengan kalian berdua."Cici mengangguk setuju, sambil menyisir rambutnya yang bergelombang. "Pasti, Yana. Kami juga senang bisa menghabiskan waktu bersamamu. Ngomong-ngomong apa yang membuat Indra pulang telat?"Yana menghela nafas pelan. "Indra memiliki pertemuan penting di kantornya. Tapi dia memberi tahu gue sebelumnya, jadi gue memutuskan untuk mengajak Lo berdua ke sini."Anggi t
Read more

BAB. 68 Kerja Sama Dengan Tuan Reno

Untuk itu, diam-diam Indra mengirimkan pesan kepada Asisten Kaleb untuk segera meneleponnya dan mengatakan jika ada data perusahaan yang harus diperiksa oleh indra malam ini juga.Yana terlihat sedang membereskan meja makan, ketika Indra menerima telepon dari Kaleb. Dengan sengaja Indra mengaktifkan mode pengeras suara, agar istrinya dapat ikut mendengarkan isi percakapan dengan sang asisten.Yana yang sedang sibuk di meja makan mendengar semua percakapan suaminya dan sang asisten. "Ternyata Indra masih punya pekerjaan penting rupanya. Jadi malam ini gagal lagi?" seru Yana sedih dalam hatinya. Sejujurnya Yana mulai risih dengan keinginan ibu mertuanya yang menginginkan cuci dari mereka berdua. Namun dia tidak dapat berbuat apa-apa selain mengatakan untuk bersabar kepada ibu mertuanya."Boro-boro mau punya anak. Bercocok tanam saja selalu gagal!" tukas Yana dalam hati.Lalu tiba-tiba Indra datang menghampiri nya, seraya berkata,"Sayang, kamu duluan masuk ke dalam kamar, ya? Nanti ak
Read more

BAB. 69 Merencanakan Taktik Jitu

Mengetahui ayahnya sedang pergi, Nino pun menyelinap ke luar dari kamarnya. Dia ingin bertemu dengan Indra secepatnya.Dengan dibantu oleh sopirnya, Nino berhasil kabur dari rumah ayahnya. Saat ini Nino sedang mengendarai mobilnya menyusuri jalanan Kota Jakarta.Di bawah langit malam yang gelap, Nino mulai mengirim pesan singkat kepada Indra, meminta pertemuan rahasia di tempat tersembunyi.Indra, yang sedang berada di dalam ruang kerjanya, sangat kaget dengan isi pesan dari Nino untuknya. Dia pun segera melangkah masuk ke dalam kamar dan mendapati jika Yana telah tidur dengan sangat pulas. Indra ke luar dari kamar dan mulai ke luar dari unit apartemen miliknya. Pria itu merasa penasaran dengan pesan mendadak dari sahabat nya. Indra pun setuju untuk bertemu. Mereka akhirnya berjumpa di sebuah kafe kecil yang terletak di sudut kota yang sepi, tempat yang dipilih Nino untuk berbicara tanpa didengar oleh telinga yang tak diinginkan."Ndra, ada hal penting yang harus gue sampaikan kep
Read more

BAB. 70 Digoda Oleh Viktor

Pagi menyapa dengan lembut di sebuah apartemen. Sinar mentari perlahan menyusup melalui jendela, mencerahkan kamar tidur yang masih penuh dengan kehangatan untuk tidur. Yana terbangun pertama kali, matanya masih setengah tertutup, dan senyum tipis menyapa wajahnya ketika menyadari bahwa hari ini adalah hari baru yang penuh keceriaan dan kehangatan.Perempuan itu lalu menatap lekat-lekat wajah suaminya. Tiba-tiba jantungnya berdetak tak karuan. Ternyata kehadiran Indra telah mampu membuatnya kembali merasakan cinta yang seutuhnya.Saling mencintai dan dicintai sebagai pasangan suami dan istri. Kasih sayang yang Indra berikan kepadanya sungguh membuat Yana merasa sangat dicintai oleh suaminya.Puas menatap wajah Indra yang sangat tampan saat tidur, Yana pun mencoba membangunkan suaminya."Selamat pagi, Sayang," bisik Yana sambil mencium lembut kening Indra yang masih terlelap.Indra yang masih tidur, merasa terusik dengan kecupan lembut dari Yana. Istrinya begitu lembut pagi ini, menyap
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status