Ternyata kerja sama antara Yana dan Viktor telah diketahui oleh indra, suaminya. Akan tetapi Yana menyembunyikan semuanya kepada Indra. Yana tidak mau rumah tangganya dengan Indra mulai tegang lagi gara-gara Viktor. Namun perempuan itu tidak tahu jika sang suami telah mengetahui semuanya.Sementara Indra masih menunggu kejujuran dari Yana yang tak kunjung terjadi. Hari demi hari berlalu namun sang istri tetap bungkam dan memilih untuk merahasiakan semuanya kepada Indra.Cerahnya hari ini,Suatu pagi, ketika Yana sedang bersiap-siap di dapur, Indra menemui sebuah email yang terbuka di laptop milik istrinya. Isinya mengungkapkan kerjasama antara Yana dan Viktor dalam sebuah proyek besar. Indra tercengang dan bingung, tak percaya bahwa istrinya masih saja menyembunyikan sesuatu darinya selama ini.Karena tersulut emosi, Indra pun melangkah menuju dapur, menyusul istrinya dengan sebuah laptop di tangannya.Indra pun berkata dengan ketus, sambil meletakkan laptop di atas meja makan."Ya
Setelah masuk ke dalam mobilnya, Indra berpikir sejenak,"Apakah yang ku lakukan ini salah? Meninggalkan istriku yang sedang menangis?" serunya dalam hati.Namun hati nurani nya telah tertutupi oleh emosi yang semakin membara di dalam jiwanya. Indra benar-benar merasa kesal kepada istri saat ini. Pria itu pun mulai melajukan mobilnya meninggal area apartemen.Namun ditengah-tengah perjalanan, Indra merasa hampa saat mengemudikan mobilnya menuju kantor, jalanan pagi yang biasanya memberikan kesejukan, kini terasa sunyi. Suasana dalam mobil seakan mencerminkan kekosongan yang dirasakannya setelah meninggalkan Yana di apartemen sendirian.Pemandangan di sekitarnya seolah berbicara tentang kekosongan di hatinya. Kursi kosong di sebelahnya menjadi saksi bisu atas ketidakhadiran Yana yang biasanya menemaninya di setiap perjalanan pagi mereka menuju ke kantor. Mereka biasanya berbagi cerita, tertawa, dan menyusuri hiruk-pikuk Kota Jakarta bersama di pagi hari. Namun, kini hanya sunyi dan ha
Dinding apartemen terasa dingin saat Yana mendapati dirinya sendiri, ditinggalkan oleh kepergian Indra ke kantor.Suasana hening dan kesendirian merayap di setiap sudut, menciptakan ketidakberdayaan yang membuatnya terduduk di sofa. Pandangan kosongnya tertuju pada pintu yang baru saja ditutup rapat dengan sangat keras oleh suaminya.Tangis lembut Yana memecah keheningan, mencerminkan kekecewaan dan kesedihan yang tak terduga. Dengan setiap air mata yang jatuh, dia merasakan kehilangan yang mendalam."Kenapa Indra malah meninggalkan ku sendiri?" gumamnya sendu, mencoba meredam rasa sepi yang memenuhi hatinya.Seiring waktu berjalan, ruang tamu yang biasanya penuh tawa dan kehangatan bersama Indra menjadi saksi bisu dari patah hati Yana kali ini. Dia berusaha memahami semua nya, akan tetapi setiap detik yang berlalu hanya menambah beban rasa sepi baginya.Ponselnya berdering, menariknya dari lamunannya. Yana berpikir mungkin itu dari suaminya. Tapi ternyata bukan. Yang mengirimkan pesa
Indra keluar dari kantor dengan beban berat, rasa suntuk menyelimuti dirinya setelah pertengkaran dengan Yana.Langkahnya terlihat gontai dan tak bersemangat sama sekali. Tanpa berpikir panjang lagi, Indra memutuskan untuk mengajak Shinta, sekretarisnya, dan Kaleb, asistennya, untuk menemaninya menenangkan diri di sebuah bar di salah satu sudut Kota Jakarta.Kedua orang kepercayaannya itu, terlihat sedang melangkah menuju mobil Indra. Sesampai di sana, sang atasan lalu berkata,"Kaleb! Lo yang menyetir mobil!" perintahnya kepada sang asisten."Beres, Bos!" Lalu mereka pun mulai masuk ke dalam mobil."Bos kita mau ke mana, nih?" tanya Shinta. Sesaat setelah mereka telah masuk ke dalam mobil."Ha-ha-ha! Kita bersantai sejenak Shinta! Pekerjaan kantor sungguh sangat menyita waktu. Jadi saatnya kita berleha-leha dulu! Jalankan mobilnya Kaleb!" seru Indra lalu mulai memejamkan matanya."Beres, Bos!" Kaleb pun mulai melajukan mobil ke sebuah bar.Sebenarnya Indra ingin sekali jika Nino berg
Di dalam hingar-bingar bar yang dipenuhi suara musik yang menggelegar, Indra tenggelam dalam keramaian dan keseruan. Cahaya lampu berkilauan, gelas-gelas berdenting, dan tawa riuh mengisi udara, menciptakan dunianya sendiri di dalam dinding-dinding tempat hiburan malam itu. Baginya, ini adalah pelarian dari pertengkarannya dengan Yana dengan segala pikiran kalut yang sedang menderanya.Namun, tanpa Indra sadari, bersamaan dengan deru musik dan hingar-bingar di dalam bar itu, ponsel Indra yang ada di saku bajunya, menunjukkan serangkaian panggilan yang terabaikan dari Yana. Istrinya yang setia mencoba menghubunginya, namun suara bising di sekitarnya membuat Indra seolah-olah terisolasi dari dunia luar.Sementara para pengunjung bar bersuka ria, Yana yang berada di apartemen menanggung beban kecemasan yang semakin berat. Setiap kali panggilan telepon nya tak dijawab, benang-benang kekhawatiran merajut di dalam benaknya. "Kenapa Indra tidak menjawab telepon nya? Apa yang terjadi di sana
Pagi pun tiba,Indra membuka matanya dengan perasaan yang tidak stabil setelah malam yang penuh dengan wine. Sinar matahari pagi menerobos tirai, menyentuh wajahnya yang lelah. Dengan perlahan, dia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi semalam."Sial! Aku mabuk berat tadi malam! Bagaimana aku menjelaskan semuanya kepada Yana?" serunya dalam hati.Apalagi Shinta, sang sekretaris. Perempuan yang sangat dicemburui oleh istrinya ikut mengantarkannya untuk pulang ke apartemen tadi malam."Kenapa bisa sampai kacau begini?" sesalnya.Perlahan-lahan, ingatan Indra tentang tadi malam mulai kembali. Pesta yang terjadi di sebuah bar, yang berlangsung hangat dan penuh wine. Namun, seiring dengan itu, muncul pula gambaran tentang Indra yang kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Botol-botol minuman berjatuhan, tarian liar, dan tawa keras yang mengisi seluruh ruangan.Indra merenung, mencoba menilai sejauh mana tindakannya semalam akan mempengaruhi hubungannya dengan Yana. "Shitt! Kenapa ak
Indra mendekati sofa tempat Yana tertidur, hatinya terbebani oleh rasa bersalah yang begitu mendalam. Dia duduk di sebelahnya dengan langkah yang hati-hati, takut akan membangunkan istrinya. Cahaya pagi menyelinap masuk, menerangi ruangan dengan kelembutan, dan mengungkapkan raut wajah Yana yang damai dalam tidurnya.Wajah Yana yang tenang sedikit meredakan kecemasan Indra, namun perasaan penyesalan yang membara masih belum padam. Dengan suara pelan, dia memulai percakapan yang begitu diinginkannya saat ini."Sayangku, bangun. Hari sudah pagi." bisik Indra dengan suara lembut, mencoba untuk tidak mengganggu ketenangan pagi ini. "Maafkan aku, Sayang. Aku benar-benar bersalah kepada mu," ujarnya menyesal.Yana menggeliatkan tubuhnya. Dia membuka mata dengan perlahan, dan menatap Indra dengan ekspresi campuran antara kantuk dan penasaran."Indra, apa yang terjadi?" tanyanya, suara lembutnya terdengar mencerminkan kebingungan.Ternyata suaminya sedang menangis saat ini. Wajahnya menggamb
"Ha-ha-ha! Kamu nggak usah khawatir, Sayang. Aku telah meminta cuti untuk mu hari ini. Aku juga tidak masuk kantor untuk sekarang. So ... mari kita jalan-jalan, Istriku!" seru Indra, lalu mengecup kening istrinya."Kamu mandilah, aku akan menunggumu, di sini." tuturnya lagi."Tapi, Ndra. Aku belum menyiapkan sarapan pagi ini," jawab Yana."Ya, Sayang. Kan aku sudah sarapan dan untuk mu, aku akan memesan makanan online. Buruan ya, kamu siap-siap!" seru Indra semangat.Yana mengangguk cepat, lalu masuk ke dalam kamar. Dia segera mandi, sesuai dengan permintaan suaminya.Perempuan itu sangat senang akhirnya kesalahpahaman diantara dia dan Indra, akhirnya terselesaikan juga.Yana semakin senang, saat Indra mengajaknya untuk ke Bogor. "Apakah Indra menginginkan malam spesial di Bogor nanti?" ujar Yana mulai bertanya-tanya dalam hatinya."Jika memang begitu. Aku harus membawa beberapa gaun malam yang seksi," ujarnya lagi.Setelah selesai mandi, Yana pun segera memakai pakaiannya, tak lupa
Hari ini adalah hari yang sangat spesial, tepat lima tahun yang lalu, dua bintang kecil lahir ke dunia, Nathan dan Nala. Indra dan Yana, orang tua mereka, telah merencanakan perayaan ulang tahun yang luar biasa untuk keduanya di sebuah restoran mewah di pinggir Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.Restoran tersebut berdiri megah dengan pemandangan laut yang memukau. Suara ombak yang berdesir dan angin laut yang sejuk menambah suasana yang sempurna untuk perayaan hari ini. Indra dan Yana telah merencanakan segalanya dengan detail dan penuh cinta.Untuk Nala, restoran tersebut dihiasi dengan tema Barbie. Balon berwarna pink dan putih menghiasi langit-langit, dan boneka Barbie berpakaian pesta berdiri di setiap sudut. Meja makan dipenuhi dengan piring dan gelas berwarna pink, dan di tengah-tengah meja terdapat kue ulang tahun bertingkat dengan boneka Barbie di puncaknya. Nala, yang mengenakan gaun pink yang indah, tampak seperti seorang putri kecil.Sementara itu, untuk Nathan, restoran te
Tiga bulan setelah kelahiran bayi kembar, Yana dan Indra merencanakan sebuah acara istimewa di sebuah ballroom hotel bintang lima di bilangan Jakarta Pusat. Mereka ingin mengumumkan nama kedua bayi kembar mereka kepada keluarga dan teman-teman terdekat. Ballroom tersebut dipersiapkan dengan megah untuk acara besar itu.Ballroom hotel bintang lima ini terlihat begitu mewah dan elegan. Langit-langit tinggi dengan lampu kristal yang memancarkan sinar gemerlap, menciptakan suasana yang penuh keanggunan. Dinding-dindingnya dihiasi dengan hiasan bunga segar dan dekorasi yang indah. Meja-meja yang ditata rapi dengan kain putih dan bunga-bunga segar yang memberikan sentuhan elegan.Pada acara tersebut, Yana dan Indra memilih untuk menyajikan berbagai kuliner western dan masakan Indonesia kepada para tamu. Mereka ingin memberikan pengalaman kuliner yang istimewa dan memadukan cita rasa internasional dengan cita rasa lokal.Untuk hidangan western, tamu-tamu dapat menikmati pilihan hidangan sepe
Indra sangat gembira karena akan menyambut kelahiran bayi kembarnya. Dia telah melakukan persiapan yang matang untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar dan aman.Salah satu persiapan penting yang telah dia lakukan adalah membooking rumah sakit terbaik dan dokter yang terbaik untuk membantu Yana melahirkan secara operasi caesar.Indra tahu bahwa kelahiran bayi kembar bisa menjadi proses yang rumit dan membutuhkan perhatian ekstra. Oleh karena itu, dia memilih rumah sakit yang memiliki fasilitas terbaik dan tenaga medis yang berpengalaman dalam menangani kelahiran bayi kembar.Setelah melakukan riset dan konsultasi dengan beberapa dokter, Indra menemukan dokter yang sangat berpengalaman dalam melakukan operasi caesar untuk kelahiran bayi kembarnya. Dia yakin bahwa dokter ini akan memberikan perawatan terbaik untuk Yana dan bayi-bayi mereka.Indra juga memastikan bahwa rumah sakit yang dia pilih memiliki fasilitas yang lengkap dan modern. Pria itu ingin memastikan bahwa Yan
Yana dan Indra sedang sibuk mempersiapkan kamar untuk bayi kembar mereka yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Keduanya sangat antusias dan penuh kebahagiaan menyambut kedatangan buah hati mereka yang akan segera lahir.Kamar bayi ini dirancang dengan penuh cinta dan perhatian oleh kedua orang tuanya. Dindingnya dilukis dengan warna-warna cerah dan lembut, seperti biru muda untuk bayi laki-laki dan merah muda untuk bayi perempuan. Yana dan Indra ingin menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi kedua anak mereka.Di sudut kamar, terdapat dua buah tempat tidur bayi yang terbuat dari kayu berkualitas tinggi. Tempat tidur bayi laki-laki dilengkapi dengan selimut berwarna biru muda yang lembut dan bantal dengan motif yang lucu. Sementara itu, tempat tidur bayi perempuan dilengkapi dengan selimut berwarna merah muda yang manis dan bantal dengan motif bunga-bunga.Di sebelah tempat tidur bayi, terdapat lemari pakaian yang terorganisir dengan rapi. Lemari ini memiliki bany
Berselang tak lama setelah acara tujuh bulanan, Indra merasa semakin bersemangat untuk menyambut kedatangan bayi kembar mereka. Dia pun memutuskan untuk merancang acara baby shower yang istimewa untuk istrinya, Yana, dan kedua bayi yang masih berada di dalam kandungannya. Semua persiapan pun dimulai dengan penuh keceriaan.Di suatu pagi yang cerah, Indra duduk di ruang keluarga dengan secangkir kopi di tangannya. Dia sedang merencanakan acara baby shower dengan penuh antusiasme. Yana, yang duduk di sebelahnya, melihatnya dengan senyuman."Sayang, apa yang sedang kamu rencanakan untuk acara baby shower bayi-bayi kita?" tanya Yana kepada suaminya."Aku ingin membuat acara yang spesial untukmu dan bayi-bayi kita, Sayang. Aku berpikir untuk mengundang keluarga dan teman-teman terdekat kita. Bagaimana menurutmu?" tutur Indra."Aku suka ide itu! Aku senang bisa berbagi kebahagiaan ini dengan orang-orang terdekat kita." sahut Yana antusias."Aku juga berpikir untuk mengadakan beberapa permai
Hari ini, tepat tujuh bulan usia kandungan Yana, Mami Endang dan Mami Lila sedang sibuk mempersiapkan acara tujuh bulanan untuk kehamilan kembar Yana. Acara ini akan diadakan di sebuah ballroom hotel mewah di kawasan Jakarta Selatan.Mami Endang dan Mami Lila mulai pagi-pagi sekali dengan semangat tinggi, keduanya telah sampai di lokasi acara. Mereka berdua berkoordinasi dengan baik untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. Mami Endang mengatur dekorasi dan tema acara, sedangkan Mami Lila bertanggung jawab atas makanan dan minuman yang akan disajikan."Sudahkah kita memilih tema untuk acara ini, Jeng Endang?" tanya Mami Lila sambil mengecek daftar persiapan."Ya, Jeng Lila. Kita akan mengusung tema 'Kembaran Yang Bahagia' untuk merayakan kehamilan kembar Yana. Aku sudah memesan dekorasi yang sesuai dengan tema tersebut," jawab Mami Endang sambil menunjukkan beberapa contoh dekorasi yang telah dia pilih.Mereka berdua lalu melanjutkan dengan memilih menu makanan dan minuman.
Indra, seorang suami yang bertugas jawab dengan keluarganya Telah lama merahasiakan sebuah proyek besar dari istrinya, Yana. Dia telah mempersiapkan sebuah rumah mewah di kawasan elit untuk keluarga kecilnya. Yana, yang sedang hamil anak kembar mereka, tidak tahu apa-apa tentang ini.Rumah itu berdiri megah di tengah kawasan elit, Kemang Residen. dengan arsitektur modern yang elegan. Dinding-dindingnya dicat dengan warna putih bersih, memberikan kesan mewah dan elegan. Taman di depan rumah dipenuhi dengan berbagai jenis bunga dan tanaman hijau, menciptakan suasana yang segar dan nyaman.Indra telah merencanakan ini dengan sangat hati-hati. Dia ingin memberikan yang terbaik untuk Yana dan anak kembar mereka yang akan lahir. Pria itu bekerja keras, menghabiskan waktu dan energi untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan dengan sempurna.Indra memulai perencanaan rumah mewah ini dengan melakukan penelitian yang mendalam tentang apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh keluarganya.
Kabar kehamilan Yana juga terdengar kepada kedua sahabatnya, Cici dan Anggi. Untuk itu setelah pulang kerja pada sore hari, keduanya berencana untuk mengunjungi Yana di apartemennya. Keduanya berencana untuk ke mall terlebih dahulu dalam rangka membeli buah tangan mereka untuk Yana dan bayinya.Sepertinya Cici dan Anggi masih belum mengetahui jika Yana sedang hamil anak kembar saat ini. Cici dan Anggi tiba di mall dengan senyum ceria di wajah keduanya. Dengan Penuh semangat keduanya membawa tas belanja mereka yang untuk memilih beberapa hadiah yang akan diberikan kepada Yana yang sedang hamil. Mereka langsung menuju ke sebuah toko perlengkapan bayi yang gemerlap dengan warna-warni pernak-pernik untuk bayi yang sangat banyak."Anggi ... lihat ini, baju bayi ini terlalu lucu! Bagaimana kalau kita beli satu untuk Yana?" ucap Cici. "Oh ... benar sekali, Cici! Lihat botol susu dengan desain yang imut ini. Pasti bayinya akan suka!" sergah Anggi.Mereka pun berjalan melewati rak-rak pen
Kehamilan kembar Yana membawa kegembiraan melimpah kepada kedua keluarga besar, Keluarga Aharon dan Keluarga Handoko. Momen ini menjadi tonggak sejarah bagi mereka, yang telah lama menanti kehadiran cucu. Papi Irwan dan Papi Candra, sebagai calon kakek, sungguh tak sabar untuk menyambut kelahiran dua cucu sekaligus.Pada suatu hari yang cerah di Kota Jakarta, Mami Lila dan Mami Endang, ibu dari Indra dan Yana, berkumpul untuk merancang makan bersama sebagai bentuk perayaan kehamilan Yana. Makan bersama itu akan dilaksanakan di Rumah Keluarga Handoko.Ruangan besar di dalam rumah itu telah dibersihkan dan dirapikan dengan baik untuk menyambut kedatangan Yana dan Indra. Sementara itu, aroma masakan yang menggoda mulai tercium dari dapur."Inilah momen yang kita tunggu-tunggu, Jeng. Kehadiran kedua cucu ini pasti akan memberikan warna baru dalam keluarga kita." tutur Mami Lila kepada besannya."Benar sekali, Jeng Lila. Ayo kita rancang makan bersama yang istimewa untuk merayakan berita