Home / CEO / SUGAR MOMMY KESAYANGAN / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of SUGAR MOMMY KESAYANGAN : Chapter 91 - Chapter 100

119 Chapters

BAB. 91 Rasa Hampa Dan Kesunyian Yang Mendalam

Pagi yang biasanya penuh kehangatan dan kebersamaan, kini menyapa Indra dengan sepi. Cahaya matahari pagi menyusup masuk melalui tirai, menerangi ruangan apartemen yang seolah-olah ikut merasakan kesedihan Indra. Sinar pagi itu seolah mengekspos kekosongan di sekitar tempat tidur yang biasanya ditempati oleh Yana.Indra merentangkan tangannya di atas tempat tidur, mencari jejak keberadaan Yana, istrinya. Namun, hanya kesunyian yang membalasnya. Tatapan kosongnya mendarat pada foto pernikahan yang terpajang di meja samping tempat tidur, mengingatkannya pada masa-masa bahagia yang kini terasa begitu jauh.Terdengar derap langkah kakinya yang terasa kosong di lantai apartemen, menciptakan dentingan yang semakin menegaskan kehampaan di dalam hati Indra. Seakan-akan suara itu adalah sorotan atas keputusasaan yang menyelimuti ruangan. Indra berdiri dan berjalan menuju jendela, menatap ke luar sambil mencoba menyusun kata-kata untuk menyatakan penyesalannya."Yana, aku tahu aku telah berboh
Read more

BAB. 92 Balas Dendam Viktor Dimulai

Indra duduk di kursi kebesarannya, menatap layar laptop yang terasa kosong. Ruangan kantor pribadinya yang biasanya penuh dengan suara dan kegembiraan, kini terasa hampa dan sunyi. Dinding-dinding yang biasanya berbicara tentang kesuksesan dan pencapaian, kini hanya berbisik tentang kesedihan dan kehilangan.Dia merasa seolah-olah waktu berhenti, dan dunia di luar jendela kaca besar itu tidak lagi berarti apa-apa baginya. Indra merasa terjebak dalam ruangan itu, terjebak dalam kesunyian dan kehampaan yang tak berujung.Lamunan Indra teringat saat istrinya seringkali mengunjungi kantornya. Dia seolah-olah masih bisa merasakan aroma Yana, istrinya, yang selalu menghiasi ruangan itu. Aroma parfum yang selalu Yana pakai, dan kelembutan penuh cinta yang selalu dia berikan. Tapi sekarang, semua hal spesial itu telah hilang, digantikan oleh aroma kesunyian dan kehampaan.Indra masih bisa melihat senyum Yana, yang selalu menerangi ruangan itu. Senyum yang selalu membuatnya merasa dicintai, s
Read more

BAB. 93 Minta Bantuan Sahabat Lama

Indra masih berada di ruang kerjanya yang luas dan mewah dengan hati yang sangat gelisah. Sinar matahari semakin memancarkan cahayanya, menembus jendela kaca besar dan menerangi ruangan dengan cahaya hangat. Namun, suasana hangat itu tidak mampu meredakan ketegangan yang dirasakan oleh Indra.Dia baru saja menerima berita bahwa sistem keamanan perusahaan miliknya telah diretas. Berita itu seperti petir di siang bolong, membuat jantungnya berdetak kencang dan pikirannya berputar-putar. Indra merasa seolah-olah dunianya runtuh dalam sekejap.Indra meraih gelas berisi kopi hitam pekat di meja kerjanya, mencoba menenangkan diri. Namun, rasa pahit kopi tidak mampu menghilangkan rasa pahit yang dia rasakan. Dia merasa seolah-olah telah gagal, dalam melindungi perusahaan yang telah dipercayakan kepadanya.Indra merasa seolah-olah telah kehilangan kendali. Dia merasa seolah-olah telah menjadi korban dari serangan yang tidak dapat dilihatnya. Pria itu merasa seolah-olah telah menjadi boneka
Read more

BAB. 94 Akhirnya Semua Teratasi Dengan Baik

Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya Zey, sahabat lama Indra, berhasil mengatasi peretasan data yang dialami oleh perusahaan milik Indra. Indra selaku pemilik perusahaan, merasa sangat lega dan berterima kasih kepada Zey atas bantuan yang diberikan. Kaleb, asisten Indra, dan Shinta, sekretaris Indra, juga merasa senang mendengar kabar baik tersebut. Sang penguasa Cybercrime itu, malah datang secara khusus ke perusahaan milik Indra. Dia ingin memastikan semua telah aman dan terkendali. Beberapa orang ahli IT terlatih di perusahaannya di bawa serta oleh Zey untuk melengkapi keamanan data-data di perusahaan milik Indra. "Zey, kamu benar-benar telah menyelamatkan perusahaanku! Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika data kita diretas lebih lama." ucap Indra dari ketulusan hatinya. Tenang saja, Ndra. Aku senang bisa membantu. Perlindungan berlapis yang aku terapkan pada sistem keamanan perusahaanmu sekarang akan membuatnya sulit untuk diretas lagi," terangnya. "Zey, kamu luar bia
Read more

BAB. 95 Meeting Penting

Beberapa hari setelah peretasan itu, Indra memilih untuk tinggal sementara di perusahaan miliknya. Kebetulan ada sebuah kamar di ruang pribadinya. Pria itu sungguh tak berdaya jika pulang ke apartemen. Indra pasti akan terus mengingat Yana, yang masih saja pergi dan dia tidak tahu ke mana istrinya itu berada.Pagi ini Indra duduk di meja kerjanya dengan wajah penuh kekhawatiran. Dia merasa terjebak dalam situasi yang rumit dan tidak adil. Hari masih pagi, namun ada lagi masalah yang harus dihadapi olehnya.Indra lalu memanggil Asisten Kaleb dan Sekretaris Shinta untuk mendiskusikan masalah ini.Indra menghela napas,"Kalian pasti telah mendengar berita heboh lagi," ujarnya kepada keduanya."Aku merasa seperti terus-menerus terjebak dalam masalah besar. Setelah peretasan itu, sekarang informasi palsu tentang IEI Corp menyebar dengan cepat. Berita itu mengatakan bahwa perusahaan kita melakukan kecurangan dalam proyek pembangunan pusat perbelanjaan di Kota Yogyakarta. Padahal itu semua t
Read more

BAB. 96 Kebusukan Viktor

Dampak dari meeting transparan dan konferensi pers yang dilakukan oleh Indra selaku CEO, yang dibantu oleh sekretaris Shinta dan Asisten Kaleb, sangat berhasil. Saham IEI Corp yang sebelumnya anjlok, kini berangsur-angsur naik kembali.Melalui konferensi pers tadi, CEO Indra dapat menyampaikan informasi yang lebih lengkap dan mendetail kepada media massa, sehingga masyarakat juga mendapatkan informasi yang lebih akurat dan jelas mengenai perusahaan IEI Corp untuk memulihkan nama baik perusahaan.Selain itu, tujuan diadakannya konferensi pers juga memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam menyampaikan informasi yang lebih lengkap, menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, dan membangun hubungan yang baik dengan media massa. Dengan adanya konferensi pers yang transparan, para investor dan pemegang saham IEI Corp juga mendapatkan kepercayaan yang lebih tinggi terhadap perusahaan, sehingga saham perusahaan tersebut dapat naik kembali.Sekretaris Shinta dan Asisten Kaleb juga berperan
Read more

BAB. 97 Berbuat Jahat Kepada Yana

Ternyata baterai ponsel Yana hampir habis, disaat dirinya mengirimkan pesan. Ponsel itupun mati total. Yana masih berdiam diri di kamarnya. Dia sedang memikirkan cara agar Viktor tidak curiga kepadanya. Jika dirinya telah mengetahui semua kebusukan pria itu.Tiba-tiba saja Yana merindukan suaminya,"Ndra ... aku kangen kamu," lirihnya sedih saat masih mengingat kebohongan yang telah dilakukan oleh Indra kepadanya. Agar tidak menimbulkan kecurigaan dari Viktor kepadanya, Yana kembali ke luar dari dalam kamarnya dan berjalan menuju dapur. Viktor telah menunggunya di sana.Sementara Asisten Tono telah pergi dari vila setelah menyampaikan informasi penting itu kepada Viktor.Viktor memulai aktivitas paginya di dapur seolah-olah tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Pria itu memulai paginya dengan semangat, mengenakan apron favoritnya, dan membuka lemari dapur yang penuh dengan berbagai bahan makanan. Dia tersenyum memikirkan menu spesial hari ini untuk sahabatnya, Yana, yang menginap di vil
Read more

BAB. 98 Strategi Menyelamatkan Yana

Ternyata Yana sempat mengirimkan pesan singkat kepada Asisten Kaleb. Jika dirinya sedang berada di vila milik Viktor dan sedang dalam bahaya sekarang.Hari masih pagi namun Indra tampak serius, matanya fokus menatap layar laptop, sedang memeriksa laporan kinerja para manager perusahaan.Tiba-tiba, pintu ruangannya terbuka dengan keras. Kaleb, asisten Indra, menerobos masuk dengan napas terengah-engah dan wajah pucat pasi. Indra terkejut dan memandang Kaleb dengan tatapan tajam."Ada apa, Kaleb? Kamu kok seperti orang sedang dikejar-kejar penagih pinjol?" tanya Indra, mencoba meredakan suasana yang tiba-tiba menjadi tegang.Kaleb menelan ludah, mencoba merangkai kata-kata dengan hati-hati."Bos, Nona Yana ... istri Anda ... Dia menghubungi saya ..."Indra merasa jantungnya berdetak lebih kencang."Apa? Yana menghubungi mu? Terus di mana dia selama ini? Apakah yang terjadi kepada pada Yana?" tanyanya dengan suara yang berusaha tetap tenang.Kaleb mengambil napas dalam-dalam sebelum menj
Read more

BAB. 99 Menyelamatkan Yana

Yana berusaha tetap tenang, dia pun berkata lagi,"Viktor, aku tahu kamu merasa tersisih, tapi itu bukan alasan untukmu menyakiti orang lain. Kita bisa mencari jalan keluar yang lebih baik. Kamu tahu, kita sudah berteman sejak lama. Kamu kok jadi tega berbuat seperti ini kepadaku?"Yana terus saja berusaha untuk mempengaruhi pikiran Viktor agar tidak menyakiti dirinya.Viktor menggelengkan kepalanya dengan cepat,"Sudah terlambat, Yana. Aku sudah memutuskan jalanku. Kamu akan mengerti betapa sulitnya hidup tanpa kebebasan dan kebahagiaan. Kamu telah menjadi milik Indra! Harapanku telah pupus sekarang! Tidak ada lagi seorangpun yang mengerti tentang aku!""Aku akan mencoba untuk mengerti dirimu, Viktor." ujar Yana lagi."Ha-ha-ha. Dengan cara apa kamu bisa mengerti diriku? Apakah kamu mau meninggalkan suamimu demi aku?" hardik Indra keras.Seketika Yana kaget dengan bentakan pria itu kepadanya. Dia tidak tahu harus menjawab apa sekarang. Walaupun saat ini Yana sedang kesal dan marah ke
Read more

BAB. 100 Mengajak Istri Bulan Madu

Yana yang mendengar ucapan suaminya jika mereka akan menuju bandara. Segera berkata,"Ndra, memangnya kita mau ke mana? Kok malah ke bandara?""Aku ingin membawamu menjauh sebentar dari hiruk-pikuk Jakarta, Sayang! Kita akan ke Belanda. Aku ingin menghabiskan waktu bersama mu. Kali aku tidak mau menunda untuk kita bulan madu. Aku ingin memperbaiki semuanya kesalahpahaman yang terjadi diantara kita selama ini," seru Indra menjelaskan."Tapi, Ndra ...." tutur Yana."Aku tidak menerima penolakan darimu, Sayang! Aku juga sudah menghubungi para orang tua, jika kita akan berbulan madu di sana! Jadi nikmati semuanya!""Ndra! Dengar dulu aku ngomongnya! Aku belum bawa baju ganti, bagaimana kita berangkat tanpa persiapan sedikitpun?" sergah Yana yang biasa bepergian dengan persiapan yang matang."Ha-ha-ha! Ternyata kamu mengkhawatirkan itu, rupanya? Tenang saja, Sayang. Aku telah menyiapkan semua di dalam bagasi mobil." ucap Indra sambil menggenggam erat tangan istrinya mengisyaratkan kerindua
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status