Waktu terus berlalu, hari demi hari berganti. Kehidupan rumah tangga Yana dan Indra juga terus berlanjut. Namun sampai saat ini hubungan mereka masih saja jalan di tempat. Tidak ada keintiman yang terjadi.Rumah tangga mereka seperti dinginnya es abadi di kutub selatan sana. Tidak terjamah dan terabaikan begitu saja.Setiap kali Yana mencoba untuk memulai keintiman dengan suaminya, saat itu juga Indra akan mencari seribu alasan untuk menggagalkannya.Sementara Yana terus mendapatkan tekanan dari ibu mertuanya perihal keberadaan seorang cucu yang tak kunjung ada. Semua pil pahit itu Yana telan bulat-bulat sampai saat ini.Namun lambat laun, sikap Indra yang terus saja menghindarinya, mulai menimbulkan kecurigaan di hati Yana. Sore ini, tepatnya saat jam pulang kantor tiba, Yana berencana ingin menanyakan semuanya kepada Indra. Dia ingin tahu kenapa suaminya seolah-olah menghindarinya terutama mengenai aktivitas ranjang mereka.Yana pun sengaja pulang lebih dulu ke apartemen. Dia juga
Viktor kembali melajukan mobilnya. Dia berencana membawa Yana di salah satu vila tepi pantai miliknya yang ada di daerah Pantai Indah Indah Kapuk. Sepanjang perjalanan menuju ke sana, Yana terlihat menahan air matanya. Perempuan itu mencoba menyembunyikan kesedihannya di hadapan Viktor.Sementara Viktor sungguh tak tega melihat Yana, wanita yang sangat dirinya sayangi, sedang bersedih saat ini."Semua ini pasti gara-gara Si Indra songong itu!" kesalnya dalam hati.Sesekali Viktor melirik ke arah Yana yang sedang duduk di sampingnya. Sang wanita terlihat sibuk memandang ke luar jendela menikmati pemandangan kemacetan Kota Jakarta di sore hari.Hujan gerimis tiba-tiba turun membasahi bumi Jakarta sore itu. Seolah-olah tahu jika salah satu warganya sedang bersedih hati.Hujan rintik-rintik yang turun saat ini, menambah rasa pilu yang semakin menyayat di hati Yana.Viktor menjadi ikut merasakan kesedihan yang sedang dialami oleh Yana. Walaupun dia tidak tahu apa penyebabnya. Namun sang pr
Dalam keheningan Kediaman Keluarga Aharon.Suasananya berubah tegang seiring dengan kabar kepergian Yana tanpa pamit dari apartemen sang putra. Indra baru saja tiba di rumah orang tuanya.Mami Endang dan Papi Irwan, orang tua Indra, merasa kecewa dan marah kepada putranya. Mereka lalu memanggil Indra ke ruang keluarga, wajah penuh ekspresi kekhawatiran terpampang nyata di wajah ketiga nya saat ini."Kenapa Yana pergi begitu saja, Indra?" seru Mami Endang, suaranya terdengar bergetar.Indra menelan ludahnya, mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan ibunya. "Saya juga tidak tahu, Mami. Dia pergi tanpa memberi tahu saya.""Kamu jangan menyembunyikan apapun dari kami! Tidak mungkin istrimu pergi meninggalkan mu tanpa alasan yang jelas! Ayo kamu jujur saja! Jangan menutupi apapun!" hardik Papi Irwan marah besar kepada putra satu-satunya.Mau tidak mau, Indra pun menceritakan kejadian sebenarnya kepada kedua orang tuanya."Apa?" seru kedua orang tua Indra. Sesaat s
Indra pulang ke apartemennya dengan hati yang berat setelah mengunjungi rumah orang tuanya. Di dalam mobil, rasa kesedihan membayangi wajahnya. Ingatannya dipenuhi momen-momen saat memberi kabar kepada orang tuanya tentang Yana yang pergi tanpa pamit.Ketika Indra tiba di apartemen, langkahnya terasa berat seolah-olah membawa beban yang tak terlihat. Kunci pintu berderik saat dibuka, dan suasana sepi di ruangan itu mencerminkan kesunyian yang kini mengisi hatinya. Dalam diam, dia duduk di sofa, memandang ke luar jendela dengan tatapan kosong.Di ruang tamu yang tenang, kenangan tentang Yana memenuhi ruang dan waktu. Fotonya bersama Yana masih terpajang di dinding, mengingatkan Indra pada saat-saat bahagia yang telah berlalu. Suasana yang dulu penuh tawa dan cerita kini terasa begitu jauh.Indra meraih ponselnya, mencoba menelepon Yana seperti yang selalu dilakukannya. Namun, hanya suara hampa yang terdengar di seberang sana. Tanpa pamit, tanpa jejak, Yana pergi meninggalkan sejuta tan
Setelah menempuh beberapa saat dalam perjalanan, akhirnya Viktor dan Yana sampai juga di Vila tepi pantai milik sang sahabat."Yana, kita sudah sampai. Turunlah, aku akan membantumu membawakan tasmu." serunya.Lalu pemuda itu menyodorkan sapu tangannya kepada Yana, seraya berkata,"Hapus air matamu dengan sapu tangan ini. Kamu sudah selesai menangis, bukan? Sekarang kamu sudah berada di wilayah kekuasaan ku. So dilarang bersedih di sini! Ha-ha-ha!" tawanya renyah.Namun wajah Yana tanpa ekspresi meraih sapu tangan dari Viktor dan mulai menyeka air matanya.Viktor yang melihat hal itu semakin naik pitam."Tunggu saja, Indra! Lo akan mendapatkan balasannya karena telah membuat Yana menangis! Dia emang istri Lo! Tapi Yana juga adalah wanita kesayangan gue! Masih terpatri kokoh dalam hati gue!" ujarnya tegas dari dalam hatinya."Ayo, kita masuk Yana udara semakin dingin. Nanti kesehatan mu bisa terganggu," tuturnya lalu menuntun Yana untuk masuk ke dalam vila itu.Sesampai di dalam Vila,
Pagi yang biasanya penuh kehangatan dan kebersamaan, kini menyapa Indra dengan sepi. Cahaya matahari pagi menyusup masuk melalui tirai, menerangi ruangan apartemen yang seolah-olah ikut merasakan kesedihan Indra. Sinar pagi itu seolah mengekspos kekosongan di sekitar tempat tidur yang biasanya ditempati oleh Yana.Indra merentangkan tangannya di atas tempat tidur, mencari jejak keberadaan Yana, istrinya. Namun, hanya kesunyian yang membalasnya. Tatapan kosongnya mendarat pada foto pernikahan yang terpajang di meja samping tempat tidur, mengingatkannya pada masa-masa bahagia yang kini terasa begitu jauh.Terdengar derap langkah kakinya yang terasa kosong di lantai apartemen, menciptakan dentingan yang semakin menegaskan kehampaan di dalam hati Indra. Seakan-akan suara itu adalah sorotan atas keputusasaan yang menyelimuti ruangan. Indra berdiri dan berjalan menuju jendela, menatap ke luar sambil mencoba menyusun kata-kata untuk menyatakan penyesalannya."Yana, aku tahu aku telah berboh
Indra duduk di kursi kebesarannya, menatap layar laptop yang terasa kosong. Ruangan kantor pribadinya yang biasanya penuh dengan suara dan kegembiraan, kini terasa hampa dan sunyi. Dinding-dinding yang biasanya berbicara tentang kesuksesan dan pencapaian, kini hanya berbisik tentang kesedihan dan kehilangan.Dia merasa seolah-olah waktu berhenti, dan dunia di luar jendela kaca besar itu tidak lagi berarti apa-apa baginya. Indra merasa terjebak dalam ruangan itu, terjebak dalam kesunyian dan kehampaan yang tak berujung.Lamunan Indra teringat saat istrinya seringkali mengunjungi kantornya. Dia seolah-olah masih bisa merasakan aroma Yana, istrinya, yang selalu menghiasi ruangan itu. Aroma parfum yang selalu Yana pakai, dan kelembutan penuh cinta yang selalu dia berikan. Tapi sekarang, semua hal spesial itu telah hilang, digantikan oleh aroma kesunyian dan kehampaan.Indra masih bisa melihat senyum Yana, yang selalu menerangi ruangan itu. Senyum yang selalu membuatnya merasa dicintai, s
Indra masih berada di ruang kerjanya yang luas dan mewah dengan hati yang sangat gelisah. Sinar matahari semakin memancarkan cahayanya, menembus jendela kaca besar dan menerangi ruangan dengan cahaya hangat. Namun, suasana hangat itu tidak mampu meredakan ketegangan yang dirasakan oleh Indra.Dia baru saja menerima berita bahwa sistem keamanan perusahaan miliknya telah diretas. Berita itu seperti petir di siang bolong, membuat jantungnya berdetak kencang dan pikirannya berputar-putar. Indra merasa seolah-olah dunianya runtuh dalam sekejap.Indra meraih gelas berisi kopi hitam pekat di meja kerjanya, mencoba menenangkan diri. Namun, rasa pahit kopi tidak mampu menghilangkan rasa pahit yang dia rasakan. Dia merasa seolah-olah telah gagal, dalam melindungi perusahaan yang telah dipercayakan kepadanya.Indra merasa seolah-olah telah kehilangan kendali. Dia merasa seolah-olah telah menjadi korban dari serangan yang tidak dapat dilihatnya. Pria itu merasa seolah-olah telah menjadi boneka
Hari ini adalah hari yang sangat spesial, tepat lima tahun yang lalu, dua bintang kecil lahir ke dunia, Nathan dan Nala. Indra dan Yana, orang tua mereka, telah merencanakan perayaan ulang tahun yang luar biasa untuk keduanya di sebuah restoran mewah di pinggir Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.Restoran tersebut berdiri megah dengan pemandangan laut yang memukau. Suara ombak yang berdesir dan angin laut yang sejuk menambah suasana yang sempurna untuk perayaan hari ini. Indra dan Yana telah merencanakan segalanya dengan detail dan penuh cinta.Untuk Nala, restoran tersebut dihiasi dengan tema Barbie. Balon berwarna pink dan putih menghiasi langit-langit, dan boneka Barbie berpakaian pesta berdiri di setiap sudut. Meja makan dipenuhi dengan piring dan gelas berwarna pink, dan di tengah-tengah meja terdapat kue ulang tahun bertingkat dengan boneka Barbie di puncaknya. Nala, yang mengenakan gaun pink yang indah, tampak seperti seorang putri kecil.Sementara itu, untuk Nathan, restoran te
Tiga bulan setelah kelahiran bayi kembar, Yana dan Indra merencanakan sebuah acara istimewa di sebuah ballroom hotel bintang lima di bilangan Jakarta Pusat. Mereka ingin mengumumkan nama kedua bayi kembar mereka kepada keluarga dan teman-teman terdekat. Ballroom tersebut dipersiapkan dengan megah untuk acara besar itu.Ballroom hotel bintang lima ini terlihat begitu mewah dan elegan. Langit-langit tinggi dengan lampu kristal yang memancarkan sinar gemerlap, menciptakan suasana yang penuh keanggunan. Dinding-dindingnya dihiasi dengan hiasan bunga segar dan dekorasi yang indah. Meja-meja yang ditata rapi dengan kain putih dan bunga-bunga segar yang memberikan sentuhan elegan.Pada acara tersebut, Yana dan Indra memilih untuk menyajikan berbagai kuliner western dan masakan Indonesia kepada para tamu. Mereka ingin memberikan pengalaman kuliner yang istimewa dan memadukan cita rasa internasional dengan cita rasa lokal.Untuk hidangan western, tamu-tamu dapat menikmati pilihan hidangan sepe
Indra sangat gembira karena akan menyambut kelahiran bayi kembarnya. Dia telah melakukan persiapan yang matang untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar dan aman.Salah satu persiapan penting yang telah dia lakukan adalah membooking rumah sakit terbaik dan dokter yang terbaik untuk membantu Yana melahirkan secara operasi caesar.Indra tahu bahwa kelahiran bayi kembar bisa menjadi proses yang rumit dan membutuhkan perhatian ekstra. Oleh karena itu, dia memilih rumah sakit yang memiliki fasilitas terbaik dan tenaga medis yang berpengalaman dalam menangani kelahiran bayi kembar.Setelah melakukan riset dan konsultasi dengan beberapa dokter, Indra menemukan dokter yang sangat berpengalaman dalam melakukan operasi caesar untuk kelahiran bayi kembarnya. Dia yakin bahwa dokter ini akan memberikan perawatan terbaik untuk Yana dan bayi-bayi mereka.Indra juga memastikan bahwa rumah sakit yang dia pilih memiliki fasilitas yang lengkap dan modern. Pria itu ingin memastikan bahwa Yan
Yana dan Indra sedang sibuk mempersiapkan kamar untuk bayi kembar mereka yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Keduanya sangat antusias dan penuh kebahagiaan menyambut kedatangan buah hati mereka yang akan segera lahir.Kamar bayi ini dirancang dengan penuh cinta dan perhatian oleh kedua orang tuanya. Dindingnya dilukis dengan warna-warna cerah dan lembut, seperti biru muda untuk bayi laki-laki dan merah muda untuk bayi perempuan. Yana dan Indra ingin menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi kedua anak mereka.Di sudut kamar, terdapat dua buah tempat tidur bayi yang terbuat dari kayu berkualitas tinggi. Tempat tidur bayi laki-laki dilengkapi dengan selimut berwarna biru muda yang lembut dan bantal dengan motif yang lucu. Sementara itu, tempat tidur bayi perempuan dilengkapi dengan selimut berwarna merah muda yang manis dan bantal dengan motif bunga-bunga.Di sebelah tempat tidur bayi, terdapat lemari pakaian yang terorganisir dengan rapi. Lemari ini memiliki bany
Berselang tak lama setelah acara tujuh bulanan, Indra merasa semakin bersemangat untuk menyambut kedatangan bayi kembar mereka. Dia pun memutuskan untuk merancang acara baby shower yang istimewa untuk istrinya, Yana, dan kedua bayi yang masih berada di dalam kandungannya. Semua persiapan pun dimulai dengan penuh keceriaan.Di suatu pagi yang cerah, Indra duduk di ruang keluarga dengan secangkir kopi di tangannya. Dia sedang merencanakan acara baby shower dengan penuh antusiasme. Yana, yang duduk di sebelahnya, melihatnya dengan senyuman."Sayang, apa yang sedang kamu rencanakan untuk acara baby shower bayi-bayi kita?" tanya Yana kepada suaminya."Aku ingin membuat acara yang spesial untukmu dan bayi-bayi kita, Sayang. Aku berpikir untuk mengundang keluarga dan teman-teman terdekat kita. Bagaimana menurutmu?" tutur Indra."Aku suka ide itu! Aku senang bisa berbagi kebahagiaan ini dengan orang-orang terdekat kita." sahut Yana antusias."Aku juga berpikir untuk mengadakan beberapa permai
Hari ini, tepat tujuh bulan usia kandungan Yana, Mami Endang dan Mami Lila sedang sibuk mempersiapkan acara tujuh bulanan untuk kehamilan kembar Yana. Acara ini akan diadakan di sebuah ballroom hotel mewah di kawasan Jakarta Selatan.Mami Endang dan Mami Lila mulai pagi-pagi sekali dengan semangat tinggi, keduanya telah sampai di lokasi acara. Mereka berdua berkoordinasi dengan baik untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. Mami Endang mengatur dekorasi dan tema acara, sedangkan Mami Lila bertanggung jawab atas makanan dan minuman yang akan disajikan."Sudahkah kita memilih tema untuk acara ini, Jeng Endang?" tanya Mami Lila sambil mengecek daftar persiapan."Ya, Jeng Lila. Kita akan mengusung tema 'Kembaran Yang Bahagia' untuk merayakan kehamilan kembar Yana. Aku sudah memesan dekorasi yang sesuai dengan tema tersebut," jawab Mami Endang sambil menunjukkan beberapa contoh dekorasi yang telah dia pilih.Mereka berdua lalu melanjutkan dengan memilih menu makanan dan minuman.
Indra, seorang suami yang bertugas jawab dengan keluarganya Telah lama merahasiakan sebuah proyek besar dari istrinya, Yana. Dia telah mempersiapkan sebuah rumah mewah di kawasan elit untuk keluarga kecilnya. Yana, yang sedang hamil anak kembar mereka, tidak tahu apa-apa tentang ini.Rumah itu berdiri megah di tengah kawasan elit, Kemang Residen. dengan arsitektur modern yang elegan. Dinding-dindingnya dicat dengan warna putih bersih, memberikan kesan mewah dan elegan. Taman di depan rumah dipenuhi dengan berbagai jenis bunga dan tanaman hijau, menciptakan suasana yang segar dan nyaman.Indra telah merencanakan ini dengan sangat hati-hati. Dia ingin memberikan yang terbaik untuk Yana dan anak kembar mereka yang akan lahir. Pria itu bekerja keras, menghabiskan waktu dan energi untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan dengan sempurna.Indra memulai perencanaan rumah mewah ini dengan melakukan penelitian yang mendalam tentang apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh keluarganya.
Kabar kehamilan Yana juga terdengar kepada kedua sahabatnya, Cici dan Anggi. Untuk itu setelah pulang kerja pada sore hari, keduanya berencana untuk mengunjungi Yana di apartemennya. Keduanya berencana untuk ke mall terlebih dahulu dalam rangka membeli buah tangan mereka untuk Yana dan bayinya.Sepertinya Cici dan Anggi masih belum mengetahui jika Yana sedang hamil anak kembar saat ini. Cici dan Anggi tiba di mall dengan senyum ceria di wajah keduanya. Dengan Penuh semangat keduanya membawa tas belanja mereka yang untuk memilih beberapa hadiah yang akan diberikan kepada Yana yang sedang hamil. Mereka langsung menuju ke sebuah toko perlengkapan bayi yang gemerlap dengan warna-warni pernak-pernik untuk bayi yang sangat banyak."Anggi ... lihat ini, baju bayi ini terlalu lucu! Bagaimana kalau kita beli satu untuk Yana?" ucap Cici. "Oh ... benar sekali, Cici! Lihat botol susu dengan desain yang imut ini. Pasti bayinya akan suka!" sergah Anggi.Mereka pun berjalan melewati rak-rak pen
Kehamilan kembar Yana membawa kegembiraan melimpah kepada kedua keluarga besar, Keluarga Aharon dan Keluarga Handoko. Momen ini menjadi tonggak sejarah bagi mereka, yang telah lama menanti kehadiran cucu. Papi Irwan dan Papi Candra, sebagai calon kakek, sungguh tak sabar untuk menyambut kelahiran dua cucu sekaligus.Pada suatu hari yang cerah di Kota Jakarta, Mami Lila dan Mami Endang, ibu dari Indra dan Yana, berkumpul untuk merancang makan bersama sebagai bentuk perayaan kehamilan Yana. Makan bersama itu akan dilaksanakan di Rumah Keluarga Handoko.Ruangan besar di dalam rumah itu telah dibersihkan dan dirapikan dengan baik untuk menyambut kedatangan Yana dan Indra. Sementara itu, aroma masakan yang menggoda mulai tercium dari dapur."Inilah momen yang kita tunggu-tunggu, Jeng. Kehadiran kedua cucu ini pasti akan memberikan warna baru dalam keluarga kita." tutur Mami Lila kepada besannya."Benar sekali, Jeng Lila. Ayo kita rancang makan bersama yang istimewa untuk merayakan berita