Home / Rumah Tangga / My Beloved Partner / Chapter 61 - Chapter 64

All Chapters of My Beloved Partner: Chapter 61 - Chapter 64

64 Chapters

Bayang-bayang Larissa

Pagi yang dingin terasa lebih mencekam daripada biasanya. Setelah malam yang panjang dengan berbagai ancaman, Wisang dan Taka tahu bahwa mereka tidak bisa tinggal diam lagi. Sesuatu sedang mengincar mereka—mengincar Ghenta.Wisang menatap wajah anak itu yang masih terpekur di tempat tidur. Ghenta belum benar-benar pulih dari ketakutannya. Ia hanya memeluk lututnya erat-erat, menolak berbicara lebih banyak tentang apa yang ia lihat semalam.Taka duduk di sampingnya, tangannya mengusap punggung anak itu dengan lembut. “Sayang, tidak ada yang bisa menyakitimu. Papa dan Tante Wisang akan melindungimu,” katanya pelan.Ghenta mengangguk, tapi matanya tetap terarah ke jendela, seakan takut sesuatu akan muncul lagi.Wisang menarik napas dalam, lalu berbalik menatap Taka. “Kita tidak bisa menunggu lebih lama. Aku akan mencari tahu lebih jauh tentang kecelakaan Larissa dulu.”Taka mengangguk. “Aku akan menemui beberapa orang yang mungkin bisa membantu kita. Kita harus tahu siapa yang mengirim a
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Emblem itu?

Satria menatapnya dalam-dalam. "Kami tidak bisa menyimpulkan pasti tanpa bukti lebih lanjut. Tapi, jika benar ada seseorang yang ingin Larissa menghilang saat itu, orang itu bisa saja masih ada di sekitar kalian sekarang."Sebuah kesadaran mengerikan menghantam Wisang dan Taka bersamaan."Dan kalau mereka belum selesai…" Wisang menelan ludah. "Mereka akan kembali untuk menyelesaikan apa yang mereka mulai."Dalam perjalanan pulang, pikiran Taka dipenuhi oleh semua informasi yang baru saja mereka terima. Ia merasa ada sesuatu yang terlewat, sesuatu yang harus diingatnya.Sesampainya di rumah, Wisang menidurkan Ghenta yang masih terlihat lelah setelah semalaman dilanda ketakutan.Taka duduk di ruang tamu, menyalakan laptopnya dan mulai mencari dokumen lama yang pernah ia simpan.Saat sedang membuka folder-folder lama, matanya tiba-tiba menangkap sebuah file rekaman CCTV yang pernah ia simpan bertahun-tahun lalu. Rekaman dari kamera di depan rumah mereka, tepat beberapa hari sebelum kecel
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Masih Berlanjut

Taka masih terpaku di tempatnya. Pikirannya berkecamuk, mencoba mencerna kejadian barusan. Larissa datang dan pergi begitu cepat, meninggalkannya dengan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.“Pak Taka?”Suara Rania membuyarkan lamunannya. Wanita itu menatapnya dengan bingung, mungkin heran melihat ekspresi terkejut yang masih terpampang jelas di wajahnya.“Aku… aku akan menyusul,” ucapnya akhirnya, berusaha menenangkan diri.Rania mengangguk, menutup pintu kantor dan pergi. Tapi Taka tetap diam di tempatnya. Tangannya masih terasa hangat, seolah jejak Larissa masih tersisa di sana.Mereka tidak akan berhenti, Taka. Aku kembali hanya untuk memperingatkanmu. Jangan percaya siapa pun. Bahkan orang-orang terdekatmu.Kata-kata Larissa menggema di kepalanya.Siapa yang ia maksud? Siapa yang selama ini kupercayai, tetapi ternyata adalah ancaman?Taka berjalan ke meja kerjanya, menyalakan laptopnya kembali. Ia membuka kembali rekaman CCTV yang tadi ia temukan. Matanya tertuju pada pria be
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Pesan dari Larissa

Pagi itu, Taka duduk di ruang kerjanya dengan tatapan kosong. Gema suara Larissa masih terngiang di telinganya, menegaskan satu hal yang tak bisa ia abaikan—Larissa masih hidup.Ia mengusap wajahnya dengan kasar, mencoba meredam gejolak di dadanya. Tapi semakin ia mencoba mengabaikannya, semakin ingatan tentang wanita itu kembali menghantuinya."Jangan percaya siapa pun, bahkan orang-orang terdekatmu."Kata-kata itu meresap dalam pikirannya. Jika Larissa benar, maka siapa yang selama ini ia percayai tapi ternyata adalah ancaman?Di tengah pikirannya yang kacau, suara ketukan pintu terdengar. Wisang masuk dengan ekspresi lembut, membawa secangkir kopi ke meja suaminya."Kau tidak tidur semalaman?" Wisang bertanya, nada suaranya mengandung kekhawatiran.Taka menatap istrinya sejenak sebelum mengalihkan pandangan. "Aku punya banyak pekerjaan."Wisang menghela napas pelan. "Atau kau masih memikirkan Larissa?"Taka terdiam. Kalimat itu menohok tepat di hatinya. Ia tidak bisa menyangkal. Se
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status