Taka masih terpaku di tempatnya. Pikirannya berkecamuk, mencoba mencerna kejadian barusan. Larissa datang dan pergi begitu cepat, meninggalkannya dengan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.“Pak Taka?”Suara Rania membuyarkan lamunannya. Wanita itu menatapnya dengan bingung, mungkin heran melihat ekspresi terkejut yang masih terpampang jelas di wajahnya.“Aku… aku akan menyusul,” ucapnya akhirnya, berusaha menenangkan diri.Rania mengangguk, menutup pintu kantor dan pergi. Tapi Taka tetap diam di tempatnya. Tangannya masih terasa hangat, seolah jejak Larissa masih tersisa di sana.Mereka tidak akan berhenti, Taka. Aku kembali hanya untuk memperingatkanmu. Jangan percaya siapa pun. Bahkan orang-orang terdekatmu.Kata-kata Larissa menggema di kepalanya.Siapa yang ia maksud? Siapa yang selama ini kupercayai, tetapi ternyata adalah ancaman?Taka berjalan ke meja kerjanya, menyalakan laptopnya kembali. Ia membuka kembali rekaman CCTV yang tadi ia temukan. Matanya tertuju pada pria be
Last Updated : 2025-03-12 Read more