“Kok, Daddy belum sampe-sampe ya, Mom?” tanya Aurora tak sabaran sembari menggeliatkan tangannya ke atas. “Sebentar, Mommy telepon Daddy dulu ya.”Sudah pukul 22.30 tapi Auriga tak kunjung datang. Lavina lantas menelepon Auriga, tapi yang menjawab justru malah suara operator wanita. Nomor Auriga tidak aktif.Tak menyerah, Lavina mencoba menghubunginya lagi dan lagi.Hasilnya tetap sama.Ia mulai khawatir terjadi sesuatu pada pesawat yang ditumpangi Auriga dari Sydney ke Jakarta. Auriga menumpangi pesawat komersil, dia berstatus sebagai penumpang, bukan pilot.“Kita tunggu saja, ya. Semoga aja sebentar lagi Daddy pulang. Mommy nggak bisa menghubungi nomor telepon Daddy kamu,” ujar Lavina setelah mengirim beberapa pesan kepada Auriga yang hanya ceklis satu.“Iya, Mom,” lirih Aurora yang terlihat mulai bete.Keduanya kembali menonton televisi, tapi antusiasme yang semula terlukis di wajah Aurora kini perlahan-lahan hilang. Air muka Aurora tampak murung dengan bibir cemberut. Meski tidak
Read more