Semua Bab Mengejar Cinta Om Alan: Bab 61 - Bab 70

87 Bab

Chapter 61 - Trauma

"Bagaimana dengan gadis brengsek itu? Apa polisi sudah menjemputnya?"Suara Alan terdengar dingin. Wajahnya tanpa ekspresi terus menatap lamat kekasih yang masih terbaring lemah di brankar rumah sakit. Setelah beberapa jam yang lalu Kimberly dilarikan ke rumah sakit olehnya, sampai saat ini gadis itu masih setia dengan lelapnya. Kimberly hanya sesekali mengerang kesakitan serta menangis dalam tidurnya. Matanya terpejam namun mulutnya terus memanggil sang ibu yang pergi dengan cara mengenaskan."Satu jam yang lalu Rea Dewantara sudah digiring ke kantor polisi, Tuan. Bukti cctv yang ada di rooftop sekolah nona Kim sudah cukup untuk membuat gadis itu mendekam di penjara," sahut Mike yang baru saja datang."Pastikan tak ada yang bisa membuat dia keluar dari sana. Ayah dan tunangannya pasti berusaha untuk mengeluarkan perempuan gila itu. Bayar pengacara mahal untuk menangani kasus ini, Rea Dewantara tidak boleh keluar meski dengan jaminan sekali pun!"Kini tatapan Alan beralih pada sang as
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-03
Baca selengkapnya

Chapter 62 - Jangan Tinggalkan Aku!

Alan membiarkan ipadnya tergeletak begitu saja di atas sofa setelah mendengar Kimberly memanggilnya."Kim, kau sudah bangun?""Om.. aku dimana?" Suara Kimberly terdengar parau."Tetaplah berbaring, Moon. Kau masih lemah," ucap Alan yang menahan Kimberly agar tak bangun dari ranjangnya."Kau di rumah sakit. Tidurmu terlalu lama, Sayang. Kau membuatku khawatir," lanjutnya seraya membelai surai hitam sang kekasih."Maaf..""Kenapa? Kepalamu sakit? Aku akan panggil perawat--"Tidak! Tetap disini saja, aku hanya pusing sedikit. Mungkin karena terlalu lama berbaring. Jangan pergi, aku takut!"Kimberly mencengkram tangan pamannya dengan sisa tenaga yang ia punya. Sorot matanya jelas memohon pada pria itu agar tak jauh-jauh darinya. Kimberly tengah berada di titik lemahnya sebagai seorang perempuan."He em. Aku akan tetap disini.. bersamamu, Moon. Jangan takut."Alan menangkap perasaan takut itu. Ia mendekap erat tubuh mungil kekasihnya, memberi keamanan yang Kimberly butuhkan."Tidak akan ad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-04
Baca selengkapnya

Chapter 63 - Biarkan Aku Mengkhawatirkanmu

"Om, apa aku sudah boleh pulang? Aku bosan disini."Kimberly terus merengek sejak pagi tadi. Sudah dua hari ia berada di rumah sakit. Selain tangannya yang terbalut gips, gadis itu sudah terlihat lebih segar dan tenang. Trauma yang sebelumnya datang kembali pun perlahan sidah bisa ia atasi dengan baik. Alan terus memberikan kenyamanan hingga Kimberly tak lagi teringat peristiwa dua hari lalu yang hampir merenggut nyawanya. Ia pun tak diperbolehkan memegang ponsel yang tengah gencar memberitakan perihal Rea Dewantara yang kini mendekam di penjara."Kau masih sakit, Kim.."Alan menanggapinya sedikit acuh. Meski tak beranjak dari ruang tempat Kimberly dirawat sejak dua hari lalu, namun Alan tetap sibuk dengan pekerjaan yang dikerjakan dari laptopnya. Bahkan pria itu harus tetap memimpin rapat meskipun dari jarak jauh."Aku sudah sembuh. Lihatlah, tanganku sudah tak sakit lagi. Ini bisa segera dilepas, Om..""Hhh.. jangan membantah, Moon. Dokter belum menyuruhmu untuk pulang," tegas Alan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-06
Baca selengkapnya

Chapter 64 - Sang Penawar

"Anda tak diijinkan masuk ke dalam, Tuan. Silakan pergi dari sini!"Genta hendak menerobos masuk ke ruang perawatan Kimberly, namun dua ajudan yang diperintahkan Alan untuk berjaga di luar tak mengijinkannya."Katakan pada Kimberly Genta datang untuk melihat keadaannya, dia pasti mengijinkan aku masuk.""Nona Kim tak dapat ditemui oleh siapapun. Dia harus beristirahat," sahut seorang ajudan dengan tubuh tinggi besar."Hhh, pasti pria tua bangka itu yang menyewa kalian. Dasar, Brengsek!"Genta mengumpati Alan Satou. Ia yakin pria itu yang tak mengijinkan Kimberly ditemui siapa pun, termasuk dirinya. "Kim, Kimberly, ini aku.. Genta. Biarkan aku masuk, Kim!"Genta mulai membuat keributan dengan berteriak di depan pintu ruang VVIP tempat Kimberly dirawat. Ruang itu cukup luas, pasien tidak akan tahu jika ada keributan di luar."Pak, tolong jangan membuat keributan. Ini rumah sakit." Seorang perawat memperingatkan Genta."Kalau aku tak boleh berteriak suruh pergi dua pria brengsek ini! Ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-09
Baca selengkapnya

Chapter 65 - Peluk Aku, Kim!

"Apa terjadi sesuatu?""Tadi ada laki-laki yang datang ingin menemui nona Kimberly, Tuan."Wajah Alan langsung mengeras. Ia sudah dapat menebak siapa lelaki yang ingin menemui kekasihnya."Kalian membiarkannya menemui kekasihku?""Tidak, Tuan. Kami tak berani membantah perintah, Anda," jawab seorang ajudan."Hem, bagus. Tak ada yang boleh masuk ke dalam tanpa perintah dariku. Kalian beristirahatlah!" titahnya kemudian."Baik, Tuan."Dua pengawal itu pergi meninggalkan koridor ruang VVIP, sedang Alan langsung menemui Kimberly di dalam.Wajah tenang itu sudah tertidur lelap dengan selimut menutupi dadanya. Kimberly tak menyadari kedatangan pamannya. Berjalan mengelilingi rumah sakit serta berbincang bersama suster Soraya cukup membuat gadis itu menghilangkan rasa jenuhnya."Maaf, Moon.. kau pasti kesepian tadi."Alan merapikan anak rambut yang tak beraturan di kening Kimberly, membelai hangat surai hitam lurus yang selalu dibiarkan panjang oleh sang empunya. Pria itu melepaskan jas dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-11
Baca selengkapnya

Chapter 66 - Trimakasih, Kim..

"Kau mau aku meminta omku untuk mencabut laporannya?" tebak KimberlyBorne menunduk malu, "maaf, Kim. Mungkin aku egois, tapi.. Rea tetap tunanganku. Aku tak sampai hati melihatnya mendekam di penjara terlalu lama. "Hhh.. meskipun dia telah bertindak bodoh, aku pun tak sampai hati melihat Rea di penjara. Kau jangan khawatir, aku akan coba bicara pada omku."Kimberly menepuk bahu Borne agar pemuda itu mengangkat wajahnya. Senyum yang menghiasi wajah cantik Kimberly seakan mengiris dan mengikis harapan Borne padanya. Ya.. pemuda itu masih sangat mencintai Kimberly. Rasa cintanya tak berkurang sedikit pun meski kini dirinya telah memiliki tunangan. Bertahun-tahun Borne memupuk cintanya hingga tak ada yang bisa mencabut akar kuat yang telah tumbuh besar sejak mereka di bangku sekolah."Trimakasih.. Kim."'Aku akan selalu mencintaimu Kimberly.'Kimberly sudah kembali ke kamarnya. Tak ada seorang pun pengawal yang mencurigai gerak geriknya. Suster Soraya membantu gadis itu bersandiwara den
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-15
Baca selengkapnya

Chapter 67 - Menabuh Gendang Peperangan

"Kenapa wajahmu seperti itu, hm?"Alan memainkan pipi Kimberly yang sejak sampai di kamarnya, wajah gadis itu tampak cemberut."Tunanganmu! Aku benci melihat tingkahnya yang sok baik," ketus Kimberly.Kanaya memang tampak lain dari biasanya. Ia tak memperlihatkan sikap permusuhan saat Kimberly dan Alan turun dari mobil. Wanita itu justru nampak ramah dan tersenyum hangat pada Kimberly."Tak perlu memikirkan Kanaya. Sikapnya seperti apapun aku tak peduli. Fokus saja dengan kesehatanmu, Kim. Aku tak suka melihat gadisku lemah seperti kemarin."Alan memeluk gadis itu, memberi kehangatan serta mendekap seperti orang yang takut kehilangan."Selamat pagi, Nona. Saya sangat senang nona Kim bisa kembali ke mansion ini."Suara bi Jeni yang langsung masuk karena pintu kamar Kimberly memang tak ditutup membuat Alan melepas pelukannya, meski begitu tangannya masih menggenggam erat tangan mungil Kimberly."Trimakasih, Bi. Aku juga senang bisa kembali ke kamar ini lagi. Meskipun pria ini menyewa ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-18
Baca selengkapnya

Chapter 68 - Kita akan Menikah

2 jam yang lalu..Seorang pelayan muda keluar dari ruang kerja Alan membawa sebuah baki. Setiap harinya perempuan itu bertugas untuk menyiapkan minum di atas meja kerja tuannya sebelum Alan pulang. Pria itu lebih sering berlama-lama di ruang kerja ketimbang kamar pribadinya.Cekrek..Kanaya tampak mengendap-endap masuk ke dalam ruang kerja tunangannya setelah memastikan sang pelayan keluar. Wanita itu menghampiri meja kerja Alan dan menaruh sesuatu di minuman yang tadi disiapkan pelayan."Aku sudah merendahkan harga diriku, Alan, kali ini kau harus benar-benar menjadi milikku. Persetan dengan gadis sialan itu!"Kanaya menyunggingkan senyum smirk di salah satu sudut bibirnya. Ia sangat yakin, kali ini rencananya akan berhasil dan membuat Alan tak bisa lagi kembali pada Kimberly.**"Kenapa tubuhku terasa panas? Apa pendingin ruangan ini rusak?"Alan merasa suhu tubuhnya meningkat, padahal pendingin ruangan di ruang kerjanya berfungsi dengan baik."Ada apa dengan tubuhku?"Semakin lama h
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-19
Baca selengkapnya

Chapter 69 - Sayang..

Beberapa jam setelah terkapar tak berdaya di atas ranjang sang paman, Kimberly kembali menyadari apa yang baru dialami olehnya. Rasa sakit yang ia tahan dengan ringisan pelan tak seberapa dibanding dengan rasa malu dan kotor karena telah ternodai. Hal yang paling ia jaga, harus terenggut meski oleh pria yang ia cintai.Tampak Alan masih terlelap dengan dengkuran kecil. Tubuhnya masih setengah bugil karena bagian bawah tubuhnya tertutupi oleh selimut yang terkena noda darah akibat selaput dara Kimberly yang sobek. Gadis itu berusaha bangkit meski tertatih, tubuhnya dibiarkan polos tanpa tertutupi sehelai benang pun. Kimberly memunguti satu per satu pakaian miliknya yang berserakan di lantai, kemudian masuk ke dalam kamar mandi.*"Tolong maafkan aku, Moon. Jangan marah! Kita akan menikah. Kau tenang saja, kita akan menikah, Sayang..."Mata yang terpejam tak pelak untuk mengeluarkan butir kristal yang sejak kembali ke kamarnya terus mengalir dari bola mata Kimberly. Dulu, ia sangat sena
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-22
Baca selengkapnya

Chapter 70 - Aku Takut!

"Sayang.."Tanpa aba-aba Alan langsung berbaring di samping tubuh Kimberly yang membelakanginya. Ia menciumi setiap jengkal surai hitam beraroma bunga itu."Maafkan aku, Kim. Semalam ada yang menaruh obat perangsang di minumanku. Aku tak bisa mengendalikan rasa panas yang menjalar di tubuhku. Maaf, Sayang.."Kimberly masih berpura-pura memejamkan mata dan tak berkata apapun. Baginya kejadian semalam adalah sebuah aib yang ingin ia lupakan. Rasa nyeri bercampur malu membuat gadis itu tak ingin menatap wajah kekasihnya. Hanya dalam semalam dunianya runtuh, hal yang paling ia jaga harus terenggut begitu saja."Aku tahu kau pasti sangat marah padaku, Moon. Kau boleh memukulku, Kim. Atau.. kau ingin membunuhku? Jangan membisu seperti ini, Kim. Lebih baik kau memukul atau membunuhku daripada kau mengabaikanku. Tolonglah, Sayang.. ampuni aku.."Kimberly masih tak bereaksi sedikit pun. Akhirnya Alan bangkit dari ranjang dan duduk bersimpuh di hadapan gadis itu. Ia tak tahu cara apa lagi yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status