Semua Bab Mengejar Cinta Om Alan: Bab 51 - Bab 60

87 Bab

Chapter 51 - Aku Mencintainya

Berita begitu cepat beredar. Beberapa foto dan video kemesraan Kimberly dan Alan di depan cafe langsung tersebar di sosial media. Ada yang menjadikan mereka sebagai couple goal tahun ini, namun tak jarang cibiran serta cemoohan yang tertulis di kolom komentar. Ketabuan hubungan antara paman dan keponakan membuat Alan dan Kimberly dihujat."Hhh.. dasar jari-jari tak berpendidikan, mereka dengan mudahnya menjudge seseorang hanya karena persepsi otak yang selalu ingin tahu urusan orang."Naina mengumpati orang-orang yang menghina Kimberly di media sosial. Kesal dengan ujaran kebencian terhadap sahabatnya, namun Naina tetap saja penasaran dengan berita yang sudah beredar sejak pagi tadi."Jangan dibaca, Nai.." ucap enteng Kimberly yang masih tetap tersenyum."Kau tak marah membaca komentar-komentar mereka yang sok tahu, Kim? Jari mereka sangat jahat!" decak kesal Naina."Aku tak berniat membacanya. Aku juga belum membuka akun sosial mediaku sejak pagi. Kemarin beberapa pengunjung yang mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-07
Baca selengkapnya

Chapter 52 - Kita akan Menikah

"Tuan, semua keperluan Anda selama di Jepang sudah disiapkan. Saya sudah memberitahu James untuk menyiapkan private jet Anda siang ini.""Tunda keberangkatanku menjadi sore hari, Mike. Ada sesuatu yang harus aku lakukan siang ini."Alan tak menunggu jawaban asistennya. Pria itu langsung meraih kunci mobil yang tergeletak di atas meja kemudian beranjak dari kursi kebesarannya."Tapi-- saya--, hhh.. pasti dia mau menemui nona Kimberly. Dasar bucin!"Mike berdecak kesal karena ia harus direpotkan dengan menscedule jadwal keberangkatan bosnya. Bukan itu saja, dengan berubahnya jadwal Alan berangkat ke Jepang, maka rapat yang seharusnya dilakukan sore ini harus ikut di re scedule menjadi besok pagi.Bentley kuning milik Alan Satou sudah berjalan di jalanan ibu kota yang padat merayap. Perkiraan Mike sangat tepat, Alan memang berencana menemui Kimberly sebelum berangkat ke Jepang. Semalam pria itu lupa mengatakan jadwalnya hari ini pada sang kekasih, dan sekarang, sebelum ia terbang ke Jepa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-09
Baca selengkapnya

Chapter 53 - Kau Selalu Menggemaskan

”Kita akan menikah.”Kalimat itu masih membuat Kimberly termangu meski ia sudah berada di dalam mobil bersama Alan. Wajahnya spontan merona merah mengingat ekspresi kesungguhan sang kekasih."Kau kenapa, Kim?"Pertanyaan spontan Alan membuat Kimberly terkejut."Hah? Oh.. tidak. Kita.. mau kemana?""Sebentar lagi kau akan tahu."Kimberly yang tadinya hanya ingin mengalihkan perhatian Alan agar tak menyadari apa yang tengah ia pikirkan, kini justeru merasa penasaran dengan jawaban mengambang pria itu. Ia benar-benar tak bisa menebak kemana Alan akan membawanya pergi.Bentley kuning yang dikendarai Alan memasuki sebuah butik terkenal di pusat ibu kota. Butik yang biasa dipenuhi oleh para artis kelas A dan isteri pejabat. Dulu Kimberly sering kali menemani ibunya untuk memesan gaun disana, bahkan Merly sudah menjadi member VIP di butik itu."Om, kenapa kau membawaku kemari? Jangan bilang kalau kau menyuruhku untuk membuat gaun--Kimberly tak sampai keceplosan mengatakan gaun pernikahan. M
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-11
Baca selengkapnya

Chapter 54- Aku akan Merindukanmu, Moon

"Hhh.. mereka berdua benar-benar tak menganggapku! Kau memang pria brengsek, Alan Satou! Seenaknya kalian bermesraan di depan umum! Dasar, Brengsek!"Kanaya mulai mengamuk di kamarnya saat melihat berita tentang kemesraan Alan dan Kimberly di ponselnya. Beritanya terlanjur beredar dan tengah menjadi perbincangan publik meski keduanya bukan seorang selebritas. Setelah video pertama yang di upload oleh Rea, publik semakin antusias mencari-cari informasi tentang Alan Satou. Meski sudah ada video permintaan maf dari Rea Dewantara, namun berita yang beredar terlanjur menjadi konsumsi publik. Mereka justeru semakin penasaran dengan hubungan keduanya.”Kau dimana? Kau benar-benar sudah mengabaikanku, Alan!”-KanayaPerempuan itu mengirim sebuah pesan chat pada tunangannya kemudian melempar begitu saja ponselnya di atas ranjang.*Hampir satu jam Kimberly berada di ruang ganti khusus butik milik madam Shena. Sesuai dengan permintaan Alan, perempuan bertubuh tambun itu memilihkan beberapa paka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-12
Baca selengkapnya

Chapter 55 - Si Kuman

"Huaaaaah... lelah sekali."Kimberly sudah berada di atas ranjangnya setelah Alan mengantarnya pulang ke mansion, sedangkan pria itu harus langsung ke bandara untuk terbang ke Jepang.Mata gadis itu pelan-pelan terpejam namun senyum tipis terukir di bibirnya. Mengingat begitu manisnya sang kekasih hari ini membuat Kimberly tak khawatir dengan reaksi teman-temannya di cafe karena ia meninggalkan pekerjaannya sebelum jam kerjanya selesai.”Aku mencintaimu, Moon..”Kalimat itu terngiang kembali di telinga Kimberly meski ia sudah setengah tertidur."Aku juga mencintaimu, Kuda Putihku.."*"Selamat Jalan, Tuan. Semoga perjalanan Anda lancar sampai Anda kembali.""Hem. Jaga Kimberly, Mike. Awasi Kanaya, aku khawatir perempuan itu melakukan sesuatu pada Kimberly.""Baik, Tuan. Apa nona Kim dibiarkan tetap bekerja selama Anda pergi?""Hh.. gadisku itu sangat keras kepala, dia pasti menolak jika kuminta diam di mansion. Oh, ya, pastikan si Kuman tak lagi menemui Kimberly, kau harus tetap menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-17
Baca selengkapnya

Chapter 56 - Panggil Aku Alan

Kimberly berjalan keluar dari ruang pak Bandy dengan pandangan kosong. Seperti tengah menghitung langkah kakinya, gadis itu berjalan pelan menuju lift."Pasti dia! Hhh... tak bisa mengintimidasiku Alan malah mengintimidasi bosku!" gumam kesal Kimberly saat memencet tombol lift.Ting.."Kim, bagaimana? Apa kau dapat surat peringatan?"Naina sudah menunggu sahabatnya di depan lift beberapa menit yang lalu. Waktu istirahat karyawan memang sudah tiba, dan gadis itu dengan setia menunggu sahabatnya yang tampak lunglai saat keluar dari lift."Tidak.."Jawaban Kimberly dengan raut yang ia tampakkan membuat Naina kebingungan. Harusnya gadis itu senang karena lolos dari surat peringatan yang bisa membuat insentifnya hilang, tapi wajahnya justeru menampakkan sesuatu yang bertolak belakang."Bukankah kau harusnya senang, Kim? Tapi kenapa wajahmu seperti itu?""Besok pak Bandy memintaku untuk tak bekerja, Nai..""APA?! KAU DIPECAT, KIM?"Teriakan Naina membuat Kimberly kaget dan langsung menutup
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-20
Baca selengkapnya

Chapter 57 - Aku Selalu Merindukanmu, Kim!

”Kapan aku bisa dapat barangnya?””Oke. Kabari aku jika kau sudah mendapatkannya, aku butuh cepat!”"Nona Kanaya.."Brakk..Gawai Kanaya jatuh ke lantai karena terkejut mendengar seruan bi Jeni."Maaf, Nona, saya mengagetkan, Anda," ujar perempuan tua itu."Ti-- tidak papa. Ada apa, Bi?"Suara Kanaya terdengar canggung dan penuh getaran. Kedatangan bi Jeni yang tiba-tiba membuat rautnya seperti orang yang ketakutan."Apa Nona mau makan sekarang? Pelayan sudah menyiapkan makan siang di meja makan.""Oh. Kimberly sudah turun dari kamarnya?" Kanaya balik bertanya."Belum. Saya baru berniat memanggil nona Kim di kamarnya," sahut pelayan tua itu."Tolong bawakan saja makan siangku kesini, Bi. Aku sedang tak ingin melihat gadis itu."Kanaya bicara dengan sangat terus terang. Beberapa kali bertatap muka dengan Kimberly hanya menghasilkan sebuah pertengkaran diantara mereka berdua. Alih-alih kembali bertengkar, Kanaya lebih memilih untuk tak bertemu Kimberly."Baik, Nona. Pelayan akan membawa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-21
Baca selengkapnya

Chapter 58 - Bitch!

"Silakan, Tuan."Mike selalu sigap kapan pun Alan memintanya datang. Setelah menempuh perjalanan selama tujuh jam lebih, Alan akhirnya kembali menginjakkan kakinya di negeri sang ibu. Dua hari berlalu tanpa melihat wajah gadis cantiknya membuat pria itu tak lagi betah berlama-lama di tanah kelahiran ayahnya. Kimberly sudah menjadi morfin bagi Alan, tak memeluknya membuat semangat kerja pria itu mengendur."Kimberly ada di mansion, kan?" tanya Alan pada sang asisten yang menjemputnya di bandara."Nona seharian ini tidak keluar dari mansion, Tuan. Seperti perintah Anda, nona Kimberly tak datang ke Cafe tempatnya bekerja."Mike adalah orang yang teliti dan terperinci. Setiap detail yang dirasa penting akan dilaporkan pada sang tuan. Meski Kimberly di dalam mansion namun pemuda itu tetap mengawasi setiap gerak gerik nona mudanya, dan tentu saja semua dilaporkan pada Alan."He em, kerja bagus, Mike. Lalu.. bagaimana dengan Kanaya. Apa mereka bertengkar lagi?""Sepertinya nona Kanaya mulai m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-25
Baca selengkapnya

Chapter 59 - Kedengkian Rea

"Hai, Borne."Rea masuk ke dalam ruang kerja Borne Brahmaja, tunangannya. Pemuda itu mulai bergabung dengan perusahaan sang ayah meski memulai dari bawah. Dengan pengalaman yang masih minim, Borne ditempatkan sebagai Supervisor QA di Brahmaja Group. Boni Brahmaja menginginkan puteranya menimba ilmu dan pengalaman dari para karyawan yang telah lebih dulu bekerja sama dan bergabung di perusahaannya. Ia hanya memiliki seorang putera yang akan mewarisi semua hasil kerja kerasnya selama puluhan tahun. Jadi pria paruh baya itu tak ingin berbuat gegabah dengan memberikan secara instan kursi kepemimpinan pada Borne yang tak memiliki pengalaman apapun."Mau apa kau kesini? Aku sedang malas berdebat denganmu, Re.""Hh.. apa kau tak bisa sekali saja bersikap lembut padaku! Atau setidaknya berpura-pura bersikap lembut pada tunanganmu ini, Borne! Perusahaan ayahmu bisa selamat karena campur tangan--"Bagaimana aku bisa bersikap lembut padamu jika kau selalu membahas jasa orang tuamu pada perusahaa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-27
Baca selengkapnya

Chapter 60 - Feel so Bad

Alan Satou berkali-kali melirik gawai di mejanya saat memeriksa beberapa berkas yang dibawa Mike. Pesan yang ia kirim pada Kimberly tak kunjung dibuka, padahal sesibuk apapun gadis itu terbiasa langsung membalas pesan dari Alan."Apa Anda menunggu sesuatu, Tuan?"Mike merasa curiga dengan gelagat sang bos. Berkas yang ia beri belum satu pun yang ditanda tangani oleh Alan. Pria itu membacanya namun tak fokus karena atensinya selalu kembali pada gawai yang tergeletak di atas meja."Mike, kenapa Kimberly tak membalas pesanku?" ucapnya polos."Hh? Mungkin nona sedang diperjalanan. Hari ini dia mendapat sift siang, kan?" Mike masih belum bisa menangkap kekhawatiran Alan."Aku mengirimnya setengah jam yang lalu, dan Kimberly pasti masih ada di mansion saat itu. Aku akan memeriksanya nanti, bawa keluar berkas-berkas ini!"Alan menyerahkan kembali berkas yang tadi dibawa asistennya. Pria itu langsung meraih gawainya dan memeriksa sesuatu."SMA Penabur? Mau apa Kimberly kesana?"Mike yang baru
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status