“Enggak kamu hajar kan?” tanya Emily saat keduanya sudah berada di atas ranjang mereka.Gallen tertawa kecil. “Mana bisa menghajar narapidana di balik sel, Sayang.” “Kok kamu tahu aku ke sel?” Gallen merangkum wajah Emily memeriksa luka di sana, membelai pipinya yang sudah kempes namun masih tersisa biru. “Kebaca tahu mah sama aku, terus hasilnya bagaimana? dia ngaku?” Emily diam saat Gallen kembali mengolesi obat dari rumah sakit di bibirnya. “Mana ada mengaku, tapi memang seratus persen dia yang menyuruh. Dia masih tergila-gila sama kamu, lebih ke obsesi sih. Merasa terhina, enggak mengaca memang kelakuannya amat hina.” Gallen bersandar di kepala ranjang dengan memeluk tubuh Emily yang terasa berat badannya berkurang. “Padahal sudah dihukum tapi enggak buat dia berpikir dan menyesal, orang seperti itu menyeramkan,” gumam Emily. “Iya memang, akan selalu ada orang-orang seperti dia. Kita kala
Last Updated : 2023-10-08 Read more