“Terima kasih, Kak,” ucap Giana setelah ia duduk nyaman di atas ranjang kamarnya. Setelah lebih dari tiga minggu di rawat, Giana diperbolehkan pulang dan menjalani perawatan di rumah. Banyak teman kuliah yang menjenguknya karena berita Giana tertabrak di depan kampus santer terdengar hingga penjuru fakultas. Bahkan kakak tingkat yang awalnya Emily sangka pacar Giana juga menjenguk dengan salah satu dosen. “Habis ini kita perbaiki berat badan kamu ya, turun sampai empat kilo. Kita akan cekoki kamu makan yang banyak dan bergizi.” Emily membelai kepala Giana yang kusut karena tidak kunjung mandi. “Siap Kak, aku juga merasa kok celana melorot semua. Tapi aku sungguh mau mandi dan keramas. Sudah enggak enak sekali badannya,” ringis Giana. “Besok pagi akan ada yang datang ke sini ya, jadi enggak perlu ke salon kamu.” Emily menghidupkan pendingin ruangan dan menyalakan aroma terapi yang sudah ia siapkan sebelum Gia
Read more