Home / Pernikahan / ISTRI SAH PEWARIS HARTA / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of ISTRI SAH PEWARIS HARTA: Chapter 61 - Chapter 70

98 Chapters

61. Kehancuran Mayang

"Tidak, Mas. Aku tidak akan rela kau talak begitu saja," tolak Mayang dengan wajah lemahnya. Air mata mengalir deras di pipinya saat ia berusaha keras menahan emosinya. Hatinya hancur melihat keadaan ini, merasa seperti ditendang dan dihina oleh orang-orang yang seharusnya mencintainya."Semua ini karena ulah kalian! Sekarang kalian puas, bukan?!" teriak Mayang kepada Sita dan ibunya dengan suara penuh amarah. Ia merasa dikhianati oleh mereka yang seharusnya menjadi keluarganya sendiri. Rasa sakit dan kecewa memenuhi hatinya, membuatnya sulit untuk mengendalikan diri.Namun, jawaban Yuni hanya membuat semuanya semakin buruk bagi Mayang. "Mayang, memang seharusnya seperti ini," ucap Yuni dengan nada sinis yang menusuk hati Mayang lebih dalam lagi. Tatapan matanya penuh dengan kebencian dan penolakan terhadap Mayang.Kata-kata itu seperti pisau tajam yang menusuk langsung ke hati Mayang. Ia merasa seperti duri yang menancap di rumah tangga anak Yuni, menyebabkan ketegangan dan pertengka
Read more

62. Kondisi Arjun yang memprihatinkan

Sita menatap suaminya dengan pandangan sinis. Wajahnya penuh dengan kekecewaan dan ketidakpercayaan. Arjun pulang dalam keadaan mabuk lagi, seperti yang sering terjadi belakangan ini."Dari mana saja kau, Mas?" tanya Sita dengan nada tinggi. Suaranya penuh dengan rasa kesal dan penolakan atas perilaku suaminya yang tidak bertanggung jawab.Arjun mendekati Sita dengan tubuh yang sempoyongan. Ia mencoba untuk menjaga keseimbangannya saat berjalan menuju istrinya. "Sayang, kau menungguku?" tanyanya sambil tersenyum lebar meski wajahnya sudah memerah akibat alkohol.Sita menggelengkan kepala pelan, matanya penuh dengan kekhawatiran dan kesedihan. Ia tidak bisa menahan air mata yang mulai mengalir di pipinya saat melihat kondisi suaminya yang semakin buruk setiap harinya. Tubuh Arjun terlihat kurus dan lemah, wajahnya pucat dan lesu. Sita merasa seperti hatinya hancur melihat perubahan drastis ini."Mas kau jangan seperti ini," ucap Sita dengan suara lirih namun penuh kasih sayang. "Kau ja
Read more

Kabar buruk Sita

"Anand, apakah selepas acara launching tadi Sita langsung ke rumahmu?" tanya Yuni dengan wajah yang penuh kecemasan saat ia mendatangi rumah Anand. Terlihat jelas raut kebingungan di wajah Anand saat ia menyambut kedatangan Yuni."Tante, tadi Sita tidak datang ke acara launching," jawab Anand dengan sedikit terkejut. Ia mencoba meredakan kekhawatiran yang ada di dalam diri Yuni. "Anand pikir dia sedang fokus mengurus perceraiannya."Yuni tak kalah terkejutnya mendengarkan jawaban dari Anand. Pagi tadi, Sita telah berpamitan akan pergi ke hotel tempat peluncuran perdana produk perusahaan mereka. Semua orang sangat menantikan kedatangan Sita karena ia adalah salah satu pemimpin proyek tersebut. Namun, hingga larut malam, Sita tak kunjung pulang.Bukan hanya itu saja, berkali-kali Yuni mencoba untuk menghubungi Sita namun tidak ada satupun panggilan telepon atau pesan singkat yang dijawab olehnya. Hal ini semakin membuat hati Yuni gelisah dan khawatir tentang apa yang mungkin terjadi pad
Read more

Apakah Sita meninggal?

"Tidak mungkin, Anand apakah kau benar-benar sudah membuktikan jika itu adalah mobil Sita?" tanya Yuni ketika dia sudah sadar dari pingsannya. Matanya masih terlihat sayu dan wajahnya pucat pasi setelah kejadian yang mengejutkan tadi.Anand menghela nafas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan Yuni. Ia mencoba memilih kata-kata dengan hati-hati agar tidak membuat ibu mertuanya semakin panik. "Tante, aku telah melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa itu adalah mobil Sita," ucap Anand dengan suara lembut namun mantap.Namun, raut wajah Yuni masih dipenuhi keraguan. Ia merasa sulit untuk percaya pada apa yang baru saja didengarnya. Pikirannya menjadi kacau dan ia merasa seperti dunianya runtuh.."Tidak mungkin, aku masih ragu akan hal ini, Anand," pungkas Yuni tampak sangat tidak percaya dengan kabar yang dibawa oleh Anand."Apakah benda ini milik Sita?" Anand menunjukkan sebuah gelang dengan liontin huruf S kepada Yuni.Saat melihat gelang liontin itu membuat Yuni terdiam sejenak
Read more

65. Keanehan Mayang

"Mayang! Dimana Sita?" tanya Arjun tanpa berbasa-basi lagi.Mayang melihat Arjun dengan tatapan heran. Dia tidak bisa menahan tawa saat mendengar pertanyaan Arjun yang terdengar begitu polos. Bagaimana mungkin Arjun masih mencari Sita, padahal pernikahan mereka sudah dalam keadaan kritis? Mayang merasa sedikit kasihan pada Arjun, tapi juga merasa kesal karena dia sendiri telah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan hati pria itu."Mas Arjun," ucap Mayang sambil menghentikan tawanya, "kau ini benar-benar kasihan sekali. Bukankah beberapa minggu lagi kau dan Kak Sita akan ketuk palu? Tapi kenapa kau masih saja memikirkan Kak Sita? Sudahlah Mas, ayo kembali kepadaku. Kita mulai hubungan kita dari awal ya?" bujuk Mayang dengan suara lembut.Arjun terdiam sejenak, matanya terpaku pada wajah Mayang yang terlihat kusam, tersenyum licik di hadapannya. Hatinya bergejolak antara cinta dan rasa bersalah kepada Sita. Meskipun pernikahan mereka hampir berakhir, tetapi ia masih memiliki ikatan em
Read more

Bab 66. Sita dalam bahaya

"Mayang!!! Buka pintunya!!!" teriak Arjun mencoba untuk mendobrak pintu dengan paksa. Hatinya berdegup kencang, kepanikan yang mendalam melanda dirinya. Dia yakin jika Sita ada di salah satu kamar ruangan tua itu, dan dia tidak bisa membiarkan istrinya dalam bahaya.Arjun merasa adrenalin mengalir deras dalam tubuhnya saat ia berusaha keras membuka pintu tersebut. Ia mendorong dengan segenap tenaganya, mencoba menggunakan segala cara yang ia tahu untuk membukanya. Namun, pintu itu tetap kokoh tak tergoyahkan.Tiga puluh menit telah berlalu sejak Arjun mulai berusaha membuka pintu itu. Keringat bercucuran dari wajahnya yang penuh ketegangan. Setiap detik terasa seperti jam bagi Arjun, namun dia tidak menyerah. Dia bertekad kuat untuk menyelamatkan Sita.Akhirnya, setelah usaha dan tekad yang luar biasa, pintu itu akhirnya terbuka. Dengan perasaan lega dan hati penuh harapan, dia masuk ke dalam ruangan tersebut.Namun apa yang ditemui oleh Arjun membuat bulu kuduknya merinding dan darah
Read more

Bab 67. Akhir Hidup Mayang

"Kak Sita, adakah kata terakhirmu?" sindir Mayang, menatap Sita dengan tatapan yang begitu menyeramkan. Wajahnya dipenuhi oleh senyuman jahat yang membuat bulu kuduk Sita merinding. Dalam hati, ia berusaha untuk tetap tenang meskipun ketakutan melanda dirinya."Sebelum nantinya aku melemparkanmu ke jurang," lanjut Mayang dengan nada mengancam, "aku akan memberikan kesempatan kepadamu untuk mengucapkan kata-kata terakhirmu." Tanpa ampun, ia melepaskan lakban hitam yang sebelumnya telah membungk mulut Sita dengan kasar.Saat itu juga, perasaan harap dan putus asa bergelora dalam diri Sita. Ia tidak ingin mati di tempat ini. Ia masih memiliki banyak mimpi dan tujuan hidup yang belum tercapai. Dengan penuh kerendahan hati dan rasa takut yang membelenggu pikirannya, Sita menatap Mayang dengan mata berkaca-kaca. Suaranya gemetar saat ia berbicara, "Mayang... lepaskan aku."Namun sayangnya, permohonan tersebut hanya mendapatkan reaksi dari Mayang berpura-pura sedih dan menggelengkan kepala
Read more

Bab 68. Penyesalan Arjun

Tanpa membuang waktu, Sita melangkahkan kakinya kembali ke daerah jurang yang curam dan berbahaya. Hatinya penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan akan nasib suaminya, Arjun. Bagaimanapun, dia tidak bisa diam dan hanya berharap semuanya baik-baik saja. Dia harus mencari tahu apa yang terjadi pada Arjun."Mas Arjun!!!" teriak Sita dengan keras sambil mencoba mencari keberadaan suaminya di sekitar jurang tersebut. Namun, tak ada jawaban atau tanda-tanda bahwa Arjun masih ada di sana.Sita merasa putus asa namun tetap bersikeras untuk tidak menyerah begitu saja. Dia terus berteriak saat mencoba mencari jejak lelaki yang baru satu minggu menjadi suaminya itu. Setiap langkahnya dipenuhi dengan harapan agar dapat menemukan Arjun dalam kondisi selamat."Mas Ar..." seruan Sita terputus ketika matanya menemukan sosok yang tengah hancur dan berlutut di atas tepian jurang tempat Mayang jatuh beberapa jam yang lalu. Hati Sita langsung menyedihkan melihat pemandangan itu.Arjun tampak seperti oran
Read more

Bab 69. Resmi bercerai

"Akhirnya, proses panjang perceraianmu sudah terlewati. Ibu hanya bisa mendoakan semoga kau bisa melangkah lebih maju Sita," ujar Yuni saat keluar dari pengadilan agama.Sita merasa lega, karena kini dirinya resmi bercerai dari Arjun. Namun dalam hatinya dia merasa khawatir dengan kondisi mantan suaminya itu. Apakah Arjun mulai menata hidupnya kembali ataukah dia masih bertahan dengan minuman memabukkan itu. Sejak penyelamatannya di ujung jurang itu, Sita sama sekali tidak pernah lagi mengetahui keberadaan Arjun. Kabar yang dia dengar beberapa hari ini bisnis properti Arjun bangkrut karena terbengkalai begitu saja. Berbeda dengan bisnis yang di rintis olehnya dan Anand yang sangat berkembang dengan pesat. Sita kini tumbuh menjadi pebisnis wanita muda yang naik daun. "Nona Sita, bisa meminta waktunya sebentar?" tanya seorang reporter salah satu stasiun televisi yang tertarik dengan sisi kelam kehidupan Sita."Ya, bisa. Apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya Sita yang saat ini berdiri
Read more

Bab 70. Arjun yang tak berdaya

Dokter keluar dari ruangan Arjun dengan wajah serius. Sita yang sedang menunggu di luar langsung menghampirinya dengan penuh kekhawatiran."Dokter, apakah Dia baik-baik saja?" tanya Sita khawatir.Dokter tersebut menatap Sita sejenak sebelum bertanya, "Apakah ibu keluarganya?""Iya Dokter, saya saudaranya," jawab Sita sambil memegang erat-erat tasnya. Wajahnya terlihat cemas dan gelisah.Dokter mengangguk pelan sebagai tanggapan atas jawaban Sita. Ia kemudian memberikan penjelasan tentang kondisi Arjun yang membuatnya buruk saat ini. "Kondisi Pak Arjun, saat ini buruk karena dia terlalu sering minum-minuman beralkohol," kata dokter dengan nada serius. "Alkohol telah merusak organ tubuhnya secara perlahan-lahan."Sita mendengarkan penjelasan dokter dengan hati yang semakin berat. Ia tidak bisa membayangkan betapa parahnya kondisi mantan suaminya itu akibat kebiasaan buruk yang sudah dilakukan sejak keputusannya untuk bercerai."Dia harus segera berhenti minum alkohol jika ingin pulih
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status