Home / Pernikahan / ISTRI SAH PEWARIS HARTA / Apakah Sita meninggal?

Share

Apakah Sita meninggal?

Author: Kai Chang
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Tidak mungkin, Anand apakah kau benar-benar sudah membuktikan jika itu adalah mobil Sita?" tanya Yuni ketika dia sudah sadar dari pingsannya. Matanya masih terlihat sayu dan wajahnya pucat pasi setelah kejadian yang mengejutkan tadi.

Anand menghela nafas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan Yuni. Ia mencoba memilih kata-kata dengan hati-hati agar tidak membuat ibu mertuanya semakin panik. "Tante, aku telah melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa itu adalah mobil Sita," ucap Anand dengan suara lembut namun mantap.

Namun, raut wajah Yuni masih dipenuhi keraguan. Ia merasa sulit untuk percaya pada apa yang baru saja didengarnya. Pikirannya menjadi kacau dan ia merasa seperti dunianya runtuh..

"Tidak mungkin, aku masih ragu akan hal ini, Anand," pungkas Yuni tampak sangat tidak percaya dengan kabar yang dibawa oleh Anand.

"Apakah benda ini milik Sita?" Anand menunjukkan sebuah gelang dengan liontin huruf S kepada Yuni.

Saat melihat gelang liontin itu membuat Yuni terdiam sejenak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   65. Keanehan Mayang

    "Mayang! Dimana Sita?" tanya Arjun tanpa berbasa-basi lagi.Mayang melihat Arjun dengan tatapan heran. Dia tidak bisa menahan tawa saat mendengar pertanyaan Arjun yang terdengar begitu polos. Bagaimana mungkin Arjun masih mencari Sita, padahal pernikahan mereka sudah dalam keadaan kritis? Mayang merasa sedikit kasihan pada Arjun, tapi juga merasa kesal karena dia sendiri telah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan hati pria itu."Mas Arjun," ucap Mayang sambil menghentikan tawanya, "kau ini benar-benar kasihan sekali. Bukankah beberapa minggu lagi kau dan Kak Sita akan ketuk palu? Tapi kenapa kau masih saja memikirkan Kak Sita? Sudahlah Mas, ayo kembali kepadaku. Kita mulai hubungan kita dari awal ya?" bujuk Mayang dengan suara lembut.Arjun terdiam sejenak, matanya terpaku pada wajah Mayang yang terlihat kusam, tersenyum licik di hadapannya. Hatinya bergejolak antara cinta dan rasa bersalah kepada Sita. Meskipun pernikahan mereka hampir berakhir, tetapi ia masih memiliki ikatan em

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 66. Sita dalam bahaya

    "Mayang!!! Buka pintunya!!!" teriak Arjun mencoba untuk mendobrak pintu dengan paksa. Hatinya berdegup kencang, kepanikan yang mendalam melanda dirinya. Dia yakin jika Sita ada di salah satu kamar ruangan tua itu, dan dia tidak bisa membiarkan istrinya dalam bahaya.Arjun merasa adrenalin mengalir deras dalam tubuhnya saat ia berusaha keras membuka pintu tersebut. Ia mendorong dengan segenap tenaganya, mencoba menggunakan segala cara yang ia tahu untuk membukanya. Namun, pintu itu tetap kokoh tak tergoyahkan.Tiga puluh menit telah berlalu sejak Arjun mulai berusaha membuka pintu itu. Keringat bercucuran dari wajahnya yang penuh ketegangan. Setiap detik terasa seperti jam bagi Arjun, namun dia tidak menyerah. Dia bertekad kuat untuk menyelamatkan Sita.Akhirnya, setelah usaha dan tekad yang luar biasa, pintu itu akhirnya terbuka. Dengan perasaan lega dan hati penuh harapan, dia masuk ke dalam ruangan tersebut.Namun apa yang ditemui oleh Arjun membuat bulu kuduknya merinding dan darah

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 67. Akhir Hidup Mayang

    "Kak Sita, adakah kata terakhirmu?" sindir Mayang, menatap Sita dengan tatapan yang begitu menyeramkan. Wajahnya dipenuhi oleh senyuman jahat yang membuat bulu kuduk Sita merinding. Dalam hati, ia berusaha untuk tetap tenang meskipun ketakutan melanda dirinya."Sebelum nantinya aku melemparkanmu ke jurang," lanjut Mayang dengan nada mengancam, "aku akan memberikan kesempatan kepadamu untuk mengucapkan kata-kata terakhirmu." Tanpa ampun, ia melepaskan lakban hitam yang sebelumnya telah membungk mulut Sita dengan kasar.Saat itu juga, perasaan harap dan putus asa bergelora dalam diri Sita. Ia tidak ingin mati di tempat ini. Ia masih memiliki banyak mimpi dan tujuan hidup yang belum tercapai. Dengan penuh kerendahan hati dan rasa takut yang membelenggu pikirannya, Sita menatap Mayang dengan mata berkaca-kaca. Suaranya gemetar saat ia berbicara, "Mayang... lepaskan aku."Namun sayangnya, permohonan tersebut hanya mendapatkan reaksi dari Mayang berpura-pura sedih dan menggelengkan kepala

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 68. Penyesalan Arjun

    Tanpa membuang waktu, Sita melangkahkan kakinya kembali ke daerah jurang yang curam dan berbahaya. Hatinya penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan akan nasib suaminya, Arjun. Bagaimanapun, dia tidak bisa diam dan hanya berharap semuanya baik-baik saja. Dia harus mencari tahu apa yang terjadi pada Arjun."Mas Arjun!!!" teriak Sita dengan keras sambil mencoba mencari keberadaan suaminya di sekitar jurang tersebut. Namun, tak ada jawaban atau tanda-tanda bahwa Arjun masih ada di sana.Sita merasa putus asa namun tetap bersikeras untuk tidak menyerah begitu saja. Dia terus berteriak saat mencoba mencari jejak lelaki yang baru satu minggu menjadi suaminya itu. Setiap langkahnya dipenuhi dengan harapan agar dapat menemukan Arjun dalam kondisi selamat."Mas Ar..." seruan Sita terputus ketika matanya menemukan sosok yang tengah hancur dan berlutut di atas tepian jurang tempat Mayang jatuh beberapa jam yang lalu. Hati Sita langsung menyedihkan melihat pemandangan itu.Arjun tampak seperti oran

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 69. Resmi bercerai

    "Akhirnya, proses panjang perceraianmu sudah terlewati. Ibu hanya bisa mendoakan semoga kau bisa melangkah lebih maju Sita," ujar Yuni saat keluar dari pengadilan agama.Sita merasa lega, karena kini dirinya resmi bercerai dari Arjun. Namun dalam hatinya dia merasa khawatir dengan kondisi mantan suaminya itu. Apakah Arjun mulai menata hidupnya kembali ataukah dia masih bertahan dengan minuman memabukkan itu. Sejak penyelamatannya di ujung jurang itu, Sita sama sekali tidak pernah lagi mengetahui keberadaan Arjun. Kabar yang dia dengar beberapa hari ini bisnis properti Arjun bangkrut karena terbengkalai begitu saja. Berbeda dengan bisnis yang di rintis olehnya dan Anand yang sangat berkembang dengan pesat. Sita kini tumbuh menjadi pebisnis wanita muda yang naik daun. "Nona Sita, bisa meminta waktunya sebentar?" tanya seorang reporter salah satu stasiun televisi yang tertarik dengan sisi kelam kehidupan Sita."Ya, bisa. Apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya Sita yang saat ini berdiri

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 70. Arjun yang tak berdaya

    Dokter keluar dari ruangan Arjun dengan wajah serius. Sita yang sedang menunggu di luar langsung menghampirinya dengan penuh kekhawatiran."Dokter, apakah Dia baik-baik saja?" tanya Sita khawatir.Dokter tersebut menatap Sita sejenak sebelum bertanya, "Apakah ibu keluarganya?""Iya Dokter, saya saudaranya," jawab Sita sambil memegang erat-erat tasnya. Wajahnya terlihat cemas dan gelisah.Dokter mengangguk pelan sebagai tanggapan atas jawaban Sita. Ia kemudian memberikan penjelasan tentang kondisi Arjun yang membuatnya buruk saat ini. "Kondisi Pak Arjun, saat ini buruk karena dia terlalu sering minum-minuman beralkohol," kata dokter dengan nada serius. "Alkohol telah merusak organ tubuhnya secara perlahan-lahan."Sita mendengarkan penjelasan dokter dengan hati yang semakin berat. Ia tidak bisa membayangkan betapa parahnya kondisi mantan suaminya itu akibat kebiasaan buruk yang sudah dilakukan sejak keputusannya untuk bercerai."Dia harus segera berhenti minum alkohol jika ingin pulih

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 71. Permintaan Arjun

    71 "Mas, kau masih sangat lemah jangan banyak bergerak," ujar Sita dengan penuh kekhawatiran saat melihat Arjun mencoba untuk bangkit dari tempat tidurnya. Dia merasa bahwa Arjun belum sepenuhnya pulih dan khawatir jika gerakan yang terlalu aktif akan memperburuk kondisinya. Namun, Sita tidak bisa menahan perasaan aneh yang tiba-tiba muncul dalam dirinya. Getaran yang tak biasa itu membuatnya merasa gelisah dan bingung. "Sita, kau habis menangis?" tanya Arjun dengan suara lembut ketika melihat wajah Sita yang sembab akibat air mata. Tatapan penuh perhatian dari Arjun membuat hatinya semakin terenyuh. Yuni, ibu Sita, mencoba memberikan ruang kepada putrinya dengan keluar dari kamar itu. Dia mengerti bahwa momen ini adalah waktu intim antara Sita dan Arjun yang harus dihadapi sendiri oleh mereka berdua. Sementara itu, Sita masih tertunduk diam tanpa mengucapkan sepatah katapun. "Sita, jujur saja. Apakah masih ada cinta di hatimu untukku, walau hanya secuil?" tanya Arjun dengan su

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 72 Dilema dalam hati Sita

    Entah kenapa kali ini Sita tidak bisa menolak dengan tegas apa yang di katakan oleh Arjun. Dia memilih diam, hatinya tiba-tiba saja dilanda kecemasan. Pikirannya melayang jauh ke masa lalu, mengingat kembali semua momen indah yang pernah mereka lewati bersama. Ucapan dokter yang menangani Arjun tiba-tiba terngiang-ngiang di telinganya, "Untuk menyembuhkan Pak Arjun, dibutuhkan dukungan psikologis." Sita merenung sejenak tentang arti dari ucapan tersebut. "Sita, aku mohon... Beri aku kesempatan sekali lagi. Aku tidak akan mengecewakanmu lagi," pinta Arjun dengan air mata berderai. Sita yang sejak tadi menatap jendela rumah sakit, kini perlahan menatap wajah Arjun dengan tatapan penuh keraguan dan kebingungan.Sita terdiam dalam pertimbangan panjangnya. Hatinya bergejolak antara ingin memberikan kesempatan lagi pada Arjun atau menjaga hatinya sendiri agar tidak terluka lebih dalam lagi. Dia ingat betapa sakitnya saat dikhianati oleh orang yang dicintainya begitu dalam.Namun, melihat

Latest chapter

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 98. Tamat

    Pagi itu Dika dan Arsy tampak sangat bahagia karena Amel.tak pernah mengganggu hubungan mereka. Hingga pagi itu semua siswa berkumpul pada Mading sekolah bukan hanya itu, tatapan semua siswa yang ada disekolah itu memandang Arsy DNA Dika dengan tatapan penuh ejekan dan cemoohan.Arsy sadar jika ada sesuatu yang tidak beres."Dika, sepertinya ada yang aneh deh dengan siswa sekolah ini," ucap Arsy merasa risih dengan pandangan yang dilontarkan kepadanya saat dirinya dan Dika melewati lorong sekolah.Dika tersenyum manis, dia merangkulkan lengannya pada leher Arsy, "Kau ini selalu saja curiga. Bisa jadi mereka merasa heran karena si jomblo sejati kini sudah memiliki pacar, ditambah lagi pacarnya sangat tampan sepertiku."Arsy menatap Dika gemas, dan berkilah, "Narsis amat sih jadi orang. Seandainya saja bukan karena dijodohkan, mungkin aku tidak akan menerima kamu.""Halah, sudah jadian masih saja gengsi," sindir Dika melirik gemas kearah Arsy."Ah sudahlah. Ayo coba kita lihat ada apa d

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 97. Sakit hati Amel

    Sejak jadian di Villa, Arsy dan Dika tak segan memperlihatkan keromantisan mereka. Bahkan di sekolahpun, Arsy dan Dika bak Romeo dan Juliet yang tak bisa dipisahkan. Setiap hari mereka terlihat mesra, saling berpegangan tangan saat berjalan menuju kelas, dan sering kali duduk bersama di bawah pohon rindang di halaman sekolah.Suatu hari, ketika sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya di depan kantin sekolah, tiba-tiba Amel datang dengan wajah cemberut. Ia langsung mendekati Dika yang sedang duduk sendirian sambil menatap ke arah langit biru."Dika, kamu ini kenapa sih? Aku telepon tidak pernah diangkat?" tanya Amel dengan nada kesal. Ia duduk di sebelah Dika dan melingkarkan tangannya pada lengan Dika.Dalam hati, Dika merasa gugup karena ia tidak ingin Arsy melihat adegan ini. Mereka berdua memang sudah menjadi pasangan yang sangat harmonis sejak jadian di Villa tersebut. Namun begitu masalah muncul ketika ada orang lain yang mencoba mendekati salah satu dari mereka."Maaf Amel,

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 96. Perjodohan

    Dengan senyum hangatnya, Dika menjelaskan lebih lanjut kepada Arsy tentang rencananya untuk masa depan mereka berdua. Dia bercerita tentang bagaimana ia telah mempersiapkan segalanya secara matang agar dapat memberikan kehidupan yang nyaman bagi mereka berdua kelak."Sebenarnya ada satu hal yang tampaknya belum kau ketahui, Arsy," ungkap Dika perlahan-lahan. "Mereka mendukung sepenuh hati hubungan kita dan ingin melihat kita bahagia bersama. Dengan kata lain, kita telah dijodohkan sejak kita baru saja dilahirkan."Arsy kaget mendengar pengakuan tersebut. Ia tidak pernah membayangkan bahwa orang tuanya dan orang tua Dika telah menjodohkan dirinya dan Dika. Namun, di balik kejutan itu, ada rasa lega yang mulai menyelimuti hatinya.Arsy merasakan detak jantungnya berdegup kencang saat mendengar kata-kata Dika. Pikirannya melayang-layang mencoba memahami semua ini. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa orang tuanya mengatur semuany

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 95. Arsy dan Dika baikan

    Dika dengan penuh kelembutan menggendong Arsy menuju tepi pantai. Pasir putih nan bersih terlihat begitu menawan ditambah dengan sinar matahari yang hampir tenggelam. Dika berjalan pelan-pelan, sambil merasakan angin sepoi-sepoi menyentuh wajah mereka.Kedua orang tua mereka, sedang duduk santai di tepi pantai tersebut. Mereka tampak begitu bahagia melihat kedatangan Dika dan Arsy. Namun tiba-tiba saja, wajah Sita berubah menjadi khawatir saat melihat Arsy digendong oleh Dika."Arsy, kamu kenapa?" tanya Sita dengan suara cemas sambil bangkit dari duduknya. Ia segera mendekati Arsy yang kini diturunkan oleh Dika dan duduk dengan kaki diluruskan ke depan.Arjun juga merasa cemas melihat kondisi anak mereka yang terlihat lemas itu. Ia segera bergabung dengan Sita untuk mendekati Arsy.Anand, sahabat baik mereka yang juga ikut dalam perjalanan ini bersama istrinya, turut merasa khawatir melihat keadaan Arsy. Mereka pun ikut mendekati keluarga ters

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   94. Kecemasan Arsy

    "Sayang, apakah semuanya sudah siap?" tanya Arjun kepada Sita yang baru selesai memasukkan semua barang bawaannya ke dalam bagasi mobil expander miliknya. Setelah persiapan dan packing, mereka akhirnya siap untuk pergi liburan bersama keluarga."Sudah, Pa," jawab Sita dengan senyum kelegaan duduk disamping pengemudi. Dia merasa lega bahwa semua barang telah tertata rapi di dalam bagasi mobil.Sita menoleh kebelakang untuk mengecek ibu serta putrinya. Namun wajahnya berubah cemas saat melihat wajah sang putri yang terlihat murung. Ada sesuatu yang mengganggu pikiran Arsy dan itu membuat hati ibunya menjadi khawatir."Arsy, kenapa wajah kamu terlihat murung gitu, Nak?" tanya Sita seraya tangannya sibuk memasang sabuk pengaman. Ia mencoba mencari tahu apa yang sedang dipikirkan oleh anak perempuan satu-satunya itu."Tidak apa-apa, Ma. Arsy hanya kepikiran pertandingan basket besok Ma

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 93. Keputusan Arsy

    Dika menatap Arsy dengan ekspresi kecewa yang jelas terlihat di wajahnya. Ia tahu bahwa Minggu ini tidak ada pertandingan apapun di sekolahnya. Dalam hatinya, Dika memahami jika Arsy ingin menghindarinya, tapi ia tidak tahu pasti masalah apa yang sedang dialami oleh Arsy. Sejak kemarahan Arsy terhadap dirinya beberapa waktu lalu, Dika semakin yakin bahwa kemarahan itu bukan hanya karena janji yang tak bisa dia tepati, melainkan ada masalah lain yang sedang mengganggu pikiran dan perasaan Arsy."Sungguh sayang sekali," ucap istri Anand dengan suara sedih. "Kita sudah merencanakan ini sejak lama."Semua yang duduk di meja makan saling menatap satu sama lain dengan perasaan campur aduk. Suasana hening pun tercipta di antara mereka sejenak.Dika mencoba untuk membuka pembicaraan lagi agar suasana menjadi lebih nyaman dan hangat. "Arsy," panggilnya lembut sambil memandang tajam gadis itu. Ia merasa kesal dengan kebohongan yang telah dilakukan oleh Arsy. Ia tidak bisa menahan diri untuk men

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 92. Dilema Arsy

    "Arsy, Andi. Kalian sudah saling kenal?" tanya Sita dengan ekspresi heran yang terlihat jelas di wajahnya. Dia tidak bisa menyembunyikan keheranan saat melihat putrinya, Arsy, dan putra Anand saling menunjuk satu sama lain dengan raut muka yang penuh kejutan.Sita sebenarnya tidak pernah menduga bahwa Dika adalah putra Anand. Namun kenyataannya memang begitu. Nama lengkapnya adalah Andika Pradana, tetapi keluarganya biasa memanggilnya dengan sebutan Andi. Meskipun begitu, Dika lebih suka dipanggil dengan nama Dika oleh teman-temannya di sekolah maupun lingkungan sekitar."Iya Tante. Arsy adalah teman sekelas Andi," jawab Andi dengan senyum canggungnya.Tidak ingin membuat suasana semakin canggung, Sita mencoba untuk tersenyum ramah kepada Anand dan berkata, "Anda memiliki anak laki-laki yang tampan dan cerdas seperti Dika." Anand pun tersenyum malu-malu sambil menjawab, "Terima kasih atas pujian Anda."Sementara itu, Dika juga merasa terkejut karena tidak pernah menyangka bahwa Arsy

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   91 Tamu tak terduga

    "Arsy tunggu!" seru Dika dengan suara lantang, mencoba menarik perhatian Arsy yang sepertinya sengaja mengabaikannya sejak kemarin hingga pulang sekolah. Namun, Arsy terus melangkah tanpa memperdulikan Dika yang terus mengejarnya dan berusaha keras untuk berbicara kepadanya.Dengan raut wajah penuh penyesalan, Dika akhirnya berhasil mendekati Arsy. "Arsy, maafkan aku. Aku benar-benar lupa bahwa kita akan pergi mencari bahan untuk proyek sekolah, kemarin," ujar Dika dengan nada rendah.Namun, jawaban dari Arsy tidak seperti yang diharapkan oleh Dika. "Sudahlah lupakan saja. Aku sudah membeli semua bahan yang dibutuhkan untuk proyek kita," kata Arsy tegas sambil menghentikan langkahnya dan menatap Dika dengan tatapan ketus.Dalam hati, Dika merasa sedih dan kesal atas sikap dingin yang ditunjukkan oleh sahabatnya itu. Ia tidak ingin hubungan mereka menjadi renggang hanya karena sebuah kesalahan kecil ini. Maka dengan suara memelasnya, ia mencoba membujuk Arsy agar mau memaafkannya."Ars

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 90. Kecemburuan Arsy

    "Arsy, ke kantin yuk!" ajak Dika sambil melingkarkan tangannya ke leher Arsy. Dia mengajaknya dengan penuh semangat, berharap bisa menghabiskan waktu istirahat bersama sahabatnya.Namun, Arsy menolak dengan wajah yang di tekuk. "Kau pergi saja, ajak saja Amel!" ucapnya singkat dan tegas. Ada sesuatu yang terlihat dalam ekspresi wajahnya, seolah-olah dia sedang menyembunyikan sesuatu.Dika tidak bisa menahan tawa saat mendengar penolakan itu. "Jangan bilang kau cemburu!" tebaknya dengan nada bercanda. Dia merasa ada rasa cemburu yang terselip di balik kata-kata penolakan Arsy.Arsy memalingkan wajahnya dan mencoba untuk menyembunyikan senyum kecil yang muncul di bibirnya. Dia tidak ingin Dika tahu bahwa dia benar-benar merasa cemburu melihat Dika bersama dengan Amel saat pagi tadi.Sebenarnya, Arsy sudah lama memiliki perasaan khusus terhadap Dika. Walaupun mereka baru saja berteman tapi mereka sering melakukan segala hal bersama-sama. Namun belakangan ini, hati Arsy mulai berbunga-bun

DMCA.com Protection Status