Situasi di ruangan tersebut menjadi tegang seketika. Pelayan tersebut, seorang wanita paruh baya dengan seragam rumah tangga yang rapi, menatap keduanya dengan mata terbelalak. Ruangan itu seketika menjadi sunyi, hanya terdengar napas berat Alana dan sang pelayan yang cemas."Mengapa kalian berdua bisa bertengkar seperti ini di rumah ini?" tanya pelayan itu dengan suara gemetar, mencoba menenangkan situasi.Alana menarik napas dalam-dalam, mencoba mengendalikan emosinya yang tumpah ruah. "Maaf, aku kehilangan kesabaran. Tapi, dia..." Dia menunjuk wanita di depannya dengan pandangan tajam.Wanita yang dituduh itu, dengan rambut cokelatnya yang terurai, menatap Alana dengan mata yang penuh tantangan. "Jangan salahkan saya atas tindakan impulsifmu, Alana," balasnya dingin.“Sudahlah, Nona Alana. Kau sudah terluka seperti ini, jangan diteruskan lagi. Tuan Zane akan marah nanti.” Pelayan itu menengahi keduanya.Elise menatap Alana dengan dingin, dan senyuman sinis menghiasi wajahnya. Dia b
Last Updated : 2024-01-10 Read more