Alden tersenyum kecut. "Maaf, mungkin aku terlalu impulsif. Tapi, kau setuju, kan?"Alana menggelengkan kepala sambil tersenyum, "Terserah kau saja.”Suasana menjadi canggung di antara mereka berdua. Alden menghela napas panjang, dan beranjak dari duduknya kembali ke mejanya.Sementara itu, Alana merapikan rambutnya yang berantakan karena ulah Clara. Dia sedikit mendengus kesal. Pasalnya, rambutnya sedikit sensitif akhir-akhir ini, dan dia belum sempat pergi untuk memperbaikinya.Sebenarnya Alana bisa saja membalas wanita itu tadi. Tapi, entah kenapa dia malah hanya diam saja, terlebih ketika Alden keluar membelanya.Ting...ting...tingBunyi pesan masuk ke ponsel Alana yang terus-menerus, membuat wanita itu mengalihkan pandangannya. Wajahnya yang kesal, seketika berubah menjadi serius. Dahinya sedikit mengkerut, dan menghela napas pelan.“Ada apa, Alana?” tanya Alden yang menyadari ada sesuatu yang salah dari rekan kerjanya itu.“Ah... ini hanya pesan dari teman kantor. Ada sedikit ma
Last Updated : 2023-12-05 Read more