Dean merasa sangat frustasi memikirkan kemana janda cantik itu, kenapa Haura tidak ada kabar dan di mana pun.Dean menjadi mondar-mandir selama beberapa jam di depan rumah Haura, tetapi tidak ada tanda-tanda kalau ada satu orang pun yang datang ke sana."Ke mana dia?" Lagi, hanya itu yang bisa keluar dari mulut lelaki tampan tersebut. Dean memilih duduk di kursi depan rumah Haura, berharap kalau pemilik rumah akan datang. Namun sayang, sudah lama dia menunggu, Haura tidak menampakan batang hidungnya sama sekali.Dean memilih pulang saja, dia lelah menunggu selama empat jam lamanya. Hari juga sudah semakin gelap, perut juga sudah terasa sangat lapar.'Kayaknya dia ada urusan,' ucap Dean di dalam hati.Dean melajukan mobilnya untuk pulang, yang berjarak sebuah rumah saja dari Haura.*."Makasih, Bima. Kamu baik banget sama aku, sampai habis pulang kerja datang kemari." Haura menerima sebungkus makanan dari Bima."Santai aja, Haura. Soalnya aku tahu, makanan di rumah sakit ini gak enak,
Baca selengkapnya