"Kok kamu di sini, sih?" Haura terperangah menatap Dean yang sudah berada di sampingnya.Sedangkan Dean, dia hanya memberikan senyuman yang memperlihatkan barisan gigi putihnya."Ditanya, bukannya jawab malah senyum kayak gitu!" gerutu Haura geram.Janda tersebut menyendokkan makanan dengan kasar, sampai terdengar suara keras saat sendok dan piring itu beradu, pertanda kalau dia sedang kesal."Iya-iya aku jawab. Tadi aku lihat kamu keluar, jadi, ya, aku ikuti aja, pas banget kalau belum makan," sahut Dean."Kalau gitu, pesan aja makanannya. Nanti aku yang bayar!" perintah Haura yang merasa bersalah.Tentu saja dia merasa bersalah, karena dia sudah mengerjakan anak orang secara gratis, tetapi tidak memberikan makan. Bukankah dia adalah bos yang sangat jahat? Haura tidak mau menjadi seperti itu."Em, aku menolak! Masa iya, cowok tampan kayak aku makan dibayarin? Kan gak lucu!" kekeh Dean.Dean memanggil pemilik wa
Read more