Share

56. Ponsel tertinggal

Saat Haura sedang putus asa, dia mendengar suara ketukan di pintu. Matanya pun menjadi berbinar-binar karena ada orang yang datang kemari.

"Apa itu Dean?" tebak Haura penuh harap.

Ketukan di pintu terus terdengar, membuat Haura menjadi ingin berteriak meminta orang itu masuk karena pintu tidak dikunci. Memang dia melupakan mengunci pintu tadi malam, tetapi dirinya merasa sangat bersyukur tidak ada yang masuk dan dengan kondisinya sekarang.

"Masuk saja!" kata Haura berusaha berteriak, tetapi tetap tidak bisa karena suaranya tidak sampai keluar.

Haura menjadi sedih, dia tidak bisa berteriak dan bahkan untuk berdiri pun terasa sangat sulit. Namun, ketukan di pintu itu masih terdengar di sana, dia pun berusaha untuk bangkit secara perlahan menuju luar.

Dengan tergopoh-gopoh Haura berjalan memegangi tembok, tubuhnya gemetaran, kepala pun terasa berputar tetapi tetap terus melangkah maju.

"Buka saja, pintunya tidak dikunci!" kata Haura lagi.

Tentu saja dengan suara pelan, jaraknya pun masih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status