Home / Pernikahan / Simpanan Cantik Sang Presdir / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Simpanan Cantik Sang Presdir : Chapter 171 - Chapter 180

196 Chapters

Ketenangan Datang

"Mas!"Arini memanggil-manggil suaminya, Ia yang tengah duduk santai menikmati suasana pagi hari pun telah membuat keributan.Wanita itu benar-benar ingin memberitahu suaminya tentang apa yang baru saja ia lihat di televisi seperti biasa selagi menunggu sang suami selesai memasak membuat sarapan, dirinya diminta untuk duduk di ruang TV saja bersama dengan anak-anaknya. Namun, anak-anaknya sedang bermain di luar karena mereka memang lebih menyukai alam daripada harus berdiam diri di rumah dan menghabiskan waktunya hanya dengan bermain gadget saja."Mas Syam, sini!" Karena suaminya tidak kunjung muncul juga, hari ini terus saja memanggil lelaki itu agar cepat datang ke ruang keluarga."Sebentar Arini ini masakanku sebentar lagi matang tunggu-tunggu." Elsyam yang tengah membuat sarapan pun, iya buru-buru langsung mematikan kompornya lalu berlari ke arah ruang keluarga di mana istrinya berada.Lelaki itu sudah benar-benar panik ia takut jika terjadi sesuatu dengan istrinya karena tidak bi
Read more

Santira Pamit

"Apakah kita akan segera pulang?"Arini menatap ke arah suaminya dengan sendu dirinya memang belum mau meninggalkan tempat ini apalagi di sini dirinya merasa begitu nyaman dan juga tenang ia benar-benar takut kehilangan semua rasa nyaman dan ketenangannya itu."Memangnya kenapa, apakah kamu masih menginginkan kita untuk tinggal sedikit lama di sini?" Elsyam mengelus pipi dari istrinya yang mulai chubby itu. "Jika memang kamu ingin kita tinggal di sini dahulu, tidak masalah." Elsyam kembali melanjutkan ucapannya.Arini ingin sekali mengatakan jika dirinya memang masih betah berada di sini, tetapi ia merasa kasihan kepada suaminya juga. Karena lelaki itu pasti akan banyak sekali pekerjaan yang harus ditinggalkan. Apalagi menganggur seperti ini, bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh suaminya itu.Namun, Arini masih menyukai suasana di Pulau ini. Dirinya juga merasa takut untuk mengatakan hal tersebut kepada sang suami. Ia tidak mau egois karena hal ini mementingkan kebahagiaannya dibandi
Read more

Sadar Diri

"Ke Ge'eran kamu. Mana ada saya naksir sama bocil kecentilan kayak kamu ini," ungkap Abraham.Menurutnya selain Santira itu tidak memiliki sopan santun ternyata wanita itu memiliki rasa kepercayaan diri yang begitu tinggi bagaimana bisa dirinya jatuh cinta ataupun menyukai sampira Abraham benar-benar tidak terima dituduh seperti itu oleh Santira maka dirinya memilih langsung saja menolak tuduhan tersebut.Santira tertawa terbahak-bahak. Ia langsung saja menatap ke arah Abraham dengan menelisik, dirinya terus saja menanyakan tentang Abraham yang sepertinya tidak memberikan izin dirinya untuk keluar dari rumah ini, mengatakan jika lelaki itu menyukainya. Namun, Abraham menolak tuduhannya begitu saja titik lelaki itu terus menyangkal jika memang tidak menyukai dirinya."Ngaku aja deh jika Pak Abraham yang terhormat yang sekarang menjadi pimpinan perusahaan besar jatuh cinta kepada Santira," ujar Santira lagi."Nuduh tanpa ada bukti itu namanya fitnah. Kamu tahu fitnah itu lebih kejam dar
Read more

Arini Dilarikan Ke RS

Arini merasakan perutnya begitu terasa sangat kencang karena wajah wanita itu pun seketika berubah drastis. Dirinya mencari pegangan agar mampu menopang tubuhnya."Aw." Arini mengelus perutnya. Akhir-akhir ini dirinya selalu saja merasakan kontraksi pada kandungannya itu. Padahal hari kelahiran masih dua bulan lagi tetapi ia selalu saja merasakan jika gerakan putrinya itu sangatlah aktif.Elsyam yang baru saja pulang dari kantor, langsung saja menghampiri istrinya."Sayang, kenapa kamu keluar dari kamar apa kamu perlu sesuatu?" tanya Elsyam. Lelaki itu pun langsung dengan sigap membantu sang istri.Keduanya berjalan melangkah menuju sofa, memang setelah kepulangan mereka dari pulau tersebut kehidupannya sama seperti dahulu tentang dan juga damai setelah penangkapan Yordan dan lelaki itu juga sudah mendapatkan hukuman yang setimpal.Arini bisa kembali menjalani kehidupannya dengan nyaman. Memang benar masa lalu tidak akan pernah bisa dihapus, dan kita juga tidak akan bisa kembali lagi
Read more

Amarah Elsyam

Elsyam, benar-benar sangat panik. Mereka yang baru saja mau makan malam bersama, tetapi tiba-tiba Arini mengatakan jika perutnya sangatlah sakit maka dari itu dirinya langsung saja mengajak wanita itu ke rumah sakit.Si kembar pun sudah menangis di pelukan neneknya, mereka kini berada di depan pintu UGD di mana Arini tengah melakukan pemeriksaan."Kalian jangan menangis, Mommy pasti akan baik-baik saja." Walaupun dirinya merasa begitu khawatir, kepada sang istri. Namun, dirinya tidak bisa memperlihatkan rasa khawatirnya di hadapan anak-anaknya.Elsyam memilih untuk memeluk kedua putranya itu dengan sangat erat. "lebih baik kalian pulang saja bersama nenek ya, biar Papa yang menunggu di sini."mereka belum makan malam, ia takut jika anak-anaknya terus berada di rumah sakit justru mereka akan sakit juga.Abiyan dan juga Abiyyu reflek menggeleng, dirinya menolak apa yang diucapkan oleh sang ayah. sejak perjalanan dari rumah menuju rumah sakit mereka berdua tidak henti-hentinya menangis m
Read more

Operasi

"Santira, kenapa kamu ada di sini?" Elsyam benar-benar terkejut melihat keberadaan Santira di rumah sakit ini. Tatapannya langsung teralihkan kepada Abraham ia mencurigai jika kakak iparnya itu justru yang sengaja membawa santira yang tidak lain adalah orang yang dahulu hampir saja merusak rumah tangganya dan juga Arini.Abraham menghela nafas begitu panjang, ia benar-benar kesal karena wanita itu tidak mau menuruti keinginannya. Ia sudah mengatakan berulang kali jika Santira tidak perlu ikut ke rumah sakit, tetapi wanita itu tetap saja mengeyel dan ingin ikut dirinya ke rumah sakit.Lelaki itu belum bisa menjelaskan, kepada Elsyam jika selama ini ia yang melindungi Santira dan menyembunyikannya."Sebenarnya ada apa ini?" Abraham memilih untuk menepuk bahu dari adik iparnya tersebut. Mungkin sekarang dirinya memang harus menjelaskan tentang semuanya, tidak mungkin jika ia terus-terusan menutupi perihal tentang keberadaan Santira."Baiklah, biar aku yang menjelaskan." Abraham benar-be
Read more

Lahirnya Sang Putri

Elsyam mencium kening istrinya sebelum memasuki ruangan operasi. Resah khawatir tidak bisa lelaki itu sembunyikan lagi bahkan air matanya pun menetes saat hari ini sudah didorong untuk memasuki ruangan operasi.Bu Widuri langsung saja mengajak putranya untuk duduk. Memang Arini melakukan operasi jam 08.00 pagi. Sesuai jadwal yang kemarin dibuat oleh dokter. "Arini pasti baik-baik saja dan dia akan keluar dengan selamat dengan cucu mama."Elsyam mengangguk, dirinya mengetahui jika Arini adalah wanita yang kuat dan juga tangguh, wanita itu pasti akan berhasil melewati masa-masa operasinya walaupun memang dalam operasi ini banyak sekali resiko yang harus diambil oleh mereka berdua.Abraham juga semalam memang sudah mengantar Santira untuk pulang, lalu lelaki itu kembali lagi ke rumah sakit untuk menemani Elsyam."Bagaimana anak-anak apakah mereka berangkat ke sekolah?" Walaupun dirinya mengkhawatirkan kondisi sang istri, tetapi ia juga
Read more

Mencari ASI

Walaupun ini bukan pengalaman pertamanya untuk menjadi seorang ibu, tetapi Arini benar-benar masih begitu panik dan ia belum bisa mengatasi semuanya sendiri. Suaminya juga sama seperti dirinya, dahulu lelaki itu memang tidak pernah mengurus wanita melahirkan sama seperti apa yang dilakukan oleh Abraham saat Arini melahirkan si kembar."Asinya tidak mau keluar." Arini melahirkan belum saatnya, sehingga air susunya masih sangat sedikit ia sudah mencoba berulang kali, tetapi hasilnya nihil."Bagaimana Bu apakah sudah ada asinya bayi menangis terus-terusan." Suster yang menjaga putrinya itu sudah kembali lagi ke ruangan Arini, ia meminta botol susu yang tadi sudah diberikan kepada wanita tersebut.Mata Arini berkaca-kaca, air susunya masih belum ada dan di botol susu itu pun hanya segaris apakah putrinya akan kenyang?Elsyam juga sama bingungnya seperti sang istri, dirinya kira menjadi seorang ayah yang masih mengurus bayi baru lahir itu sangatlah mudah. Nyatanya, sangat sulit apalagi ber
Read more

Pulang

Arini benar-benar merasa begitu khawatir, bagaimana bisa putrinya kelaparan seperti itu sejak lahir pun dirinya memang belum melihat putrinya secara langsung karena putrinya langsung dibawa ke ruang inkubator.Saat pintu terbuka dan melihat wajah sang suami Arini lantas saja langsung menanyakan tentang apakah mereka sudah mendapatkan ASI sambung untuk putrinya karena ia benar-benar tidak bisa tidur sama sekali, walaupun tidak bisa mendengar tangisan putrinya tapi ia terbayang-bayang, bagaimana sakitnya saat mendengar putrinya terus-terusan menangis karena kelaparan titik dirinya juga sudah mencoba untuk memompa asinya, tetapi tidak kunjung keluar juga."Jadi seperti ini Sayang, tadi hampir setengah jam aku mencari di seluruh rumah sakit ini tidak ada yang memiliki bayi dengan usia 1 sampai 2 bulan sama Kak Abraham juga sudah mencobanya, sampai akhirnya aku ke ruangan dokter untuk berkonsultasi dan dia memberikan saran agar anak kita diberikan susu formula saja dengan rekomendasi dari
Read more

Santira Ge'er

"Santira bisa tidak, kamu tidak perlu banyak bicara aku ingin istirahat aku sangat lelah," ujar Abraham. Dirinya benar-benar butuh istirahat, tetapi sejak tadi wanita itu terus saja mengomel. Bahkan Santira terus saja bertanya mengenai keadaan Arini dan juga bayinya, padahal dirinya sudah benar-benar ingin beristirahat.Santira maratasikan matanya, ia yang memilih untuk duduk di sofa mengalah demi sang tamu yang tidak pernah sama sekali dirinya undang pun terheran-heran dengan sikap Abraham. Apakah memang begini sikap orang yang memiliki kekuasaan yang jabatan tinggi, seenaknya saja tanpa bisa menghargai dan memahami tentang orang lain.Wanita itu memilih untuk berdiri, lalu dirinya melangkah ke arah ranjang dengan kedua tangan sudah berada di pinggangnya."Jika kamu ingin istirahat, seharusnya kamu langsung pulang ke rumah bukan ke apartemen orang lain Tuan."Dirinya terheran heran, ia yang memiliki apartemen ini, tetapi yang memiliki aturan adalah Abraham. Bagaimana bisa lelaki itu
Read more
PREV
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status