All Chapters of Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku: Chapter 71 - Chapter 80

101 Chapters

71 - Ini Tentang Mas..,

Genta menegang. Untuk melihat apakah dia masih berpijak pada bumi saja dia tidak yakin. Wanita itu ... tentu saja sudah dia lihat kemarin, tapi kenapa tiba-tiba muncul?"Kamu ... siapa?" tanya Genta setelah menutupi kecemasannya. Dia bersikap spontan dengan tidak mengetahui siapa Janeta.Janeta terkekeh kecil, dia tidak menyangka Genta bisa bersandiwara. Wanita itu tergelitik untuk menyindirnya. "Aku? Oh, kamu nggak kenal aku ya? Tapi kenapa aku merasa pernah mengenal kamu?""Mana mungkin? U-usia kita jauh beda. Lagi pula aku juga baru melihatmu," elak Genta. Janeta lagi-lagi terkikik, "Oh ya? Kalau begitu, kenalkan!" Wanita itu mengulurkan lengannya. Bening menyambut ucapan Janeta dengan pertanyaan memojokkan. "Kenapa mbak bisa ada di sini?"Janeta sampai harus memutar matanya karena dia selalu disela oleh pertanyaan yang tidak enak didengar. "Kamu nggak bisa lihat aku sedang mengenalkan diri?"Bening serta merta melirik Genta yang masih bergeming. Pria itu seakan tidak ingin menan
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

72 - Ini Soal ... Genta!

"Masalah tadi," sergah Genta. Dia mencoba menjelaskan melalui tatapan matanya bahwa mereka tidak punya hubungan apapun. Bening tampaknya percaya dengan penjelasan Genta karena wanita itu hanya mengangguk. "Emangnya kenapa dengan masalah tadi, Pak?""Begini..,""Pak Genta setuju untuk memakaiku sebagai model. Benar begitu kan, Pak?" tanya Janeta pada pria yang sejak tadi diliputi oleh rasa kecemasan. Genta menoleh. Dia sangat yakin saat ini Janeta sedang berusaha untuk mengancamnya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mengiyakan ucapan Janeta. "Benar."Bening agak terkejut karena Genta bisa berubah pikiran secepat itu. "Kalau begitu aku akan bicara sama mereka untuk melanjutkan pemotretan ini. Sementara mbak Janeta harus pergi ke ruang make up untuk ditouch-up."Janeta mengangguk. Bening lebih dulu kembali ke tempat pemotretan tadi sementara Janeta masih diam di sana. "Aku lihat kamu sangat mencintainya. Jangan coba-coba lagi apa untuk melakukan sesuatu karena aku bisa saja memboc
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

73 - Aku Akan Memberikan Kamu Uang

Bening kelabakan. Dia tidak tahu kenapa dirinya harus pusing dengan berita Genta. Tidak lama setelah Galih menutup teleponnya, Bening segera membuka internet. Laman media sosial yang menyediakan semua berita terkini di belahan dunia manapun tampaknya sedang ramai membicarakan satu nama.Genta, sang pebisnis yang baru saja merambah dunia fashion. Namanya bahkan menjadi trending satu dalam pencarian.Satu web yang khusus membicarakan masalah yang sedang viral di media sosial, entah karena sang pemilik web ingin cepat terkenal atau apa, dia sering membagikan postingan berbau negatif untuk menggaet pembaca. Lalu, semua orang akan dialihkan ke aplikasi lain dengan alih-alih mendapatkan penjelasan secara jelas.Bening membaca judul berwarna bold itu. "Sang pebisnis muda ternyata memiliki masa lalu kelam."Maksudnya apa? Bening tahu siapa Genta, mana mungkin pria itu punya sisi gelap yang tidak dia ketahui. Selama tiga tahun bersama di sekolah menengah atas, pria itu tidak melakukan sesuat
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

74 - Ini Cek Lima Puluh Juta Pengganti Keperawanan Kamu

"Kamu pikir keperawanan kamu sangat berharga sampai kamu harus melibatkan orang lain? Kalau kamu berpikir begitu, Kamu salah besar. Kalau bukan karena terpaksa aku nggak akan pernah mau melakukan itu sama kamu," tandas Genta. Mulut kejamnya pasti membuat Janeta sakit hati. Tapi dia tidak peduli. Semua masalah ini merebak karena ulah wanita satu itu. "Kenapa kamu masih bisa pulang ke Indonesia? Harusnya kamu malu. Ngaca! Sekali-kali amati wajah kamu. Dari dulu kamu nggak ada bagus-bagusnya. Hanya bermodalkan keperawanan dan usapan menjijikan kamu," lanjut Genta. Emosinya sudah tidak bisa terkontrol. Lagi pula hubungannya dengan Janeta tidak baik, jadi tidak alasan untuknya bersikap lunak. Alih-alih menggunakan emosi, Janeta justru tersenyum geli. Dia mengangkat bahunya, lalu memiringkan kepalanya. "Kamu yakin dengan ucapan kamu itu? Usapanku menjijikkan? Benarkah? Kalau menjijikkan kenapa kamu datang waktu aku mengirim pesan?"Wanita itu beralih pada pintu rumahnya. Dia menguncinya b
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

75 - Lima Ratus Juta, Om?

Fitri merasa terpojok karena ucapan Janeta. Dia tetap ingin mempertahankan kesombongannya tapi kenyataannya wanita di depannya, bukan lagi wanita yang dulu dengan mudahnya bisa dia hempaskan dari kehidupan Genta. "Siapa bilang saya mengakui? Saya hanya mengatakan hal yang kamu yakini daripada nantinya kamu sibuk mengumbar aib kamu sendiri."Janeta menyadarkan punggungnya pada kursi besi yang dia duduki, tatapannya penuh ejekan. "Apa Genta sudah cerita pada anda kalau anaknya sudah siap untuk melakukan tes DNA? Harusnya ada senang dong karena sebentar lagi akan bertemu cucu. Bukannya bagus? Bertemu cucu kandung tapi usianya sudah hampir tujuh tahun. Anda tidak perlu repot-repot membeli popok atau menyiapkan susu hangat. Wah, kalau saya hitung dari awal kehamilan saya, harusnya uang segini tidak akan cukup."Janeta menyodorkan kembali amplop putih yang diberikan oleh Fitri padanya. "Haruskah saya menghitung ulang dari awal? Em, kalau saya harus menerima timbal balik atas kebodohan anak
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

76 - Saya Punya Bukti

Dilihat dari sudut pandang keterkejutan Genta terhadap nominal sebesar itu, kemungkinan besar pria itu tidak tahu apa yang dilakukan oleh mamanya. "Iya. Lima ratus juta. Kamu tahu?" ulang Galih. Dia memutuskan untuk duduk karena menganggap pembicaraan mereka akan menjadi lebih serius. Genta sempat terkejut karena ulah mamanya tapi dia tidak ingin menunjukkan lebih jauh lagi. "Oh itu? Aku memang menerima uang sebanyak itu kemarin. Kupikir mama memang sedang beruntung karena bisa dapat uang secara cuma-cuma. Harusnya aku sadar sih kalau mama pasti akan berjuang mati-matian untuk mendapatkan uang itu."Genta sedang memutar otak, mencari alasan yang pas. Ucapannya meluber kemana-mana, arahnya juga tidak jelas. Pria itu akhirnya menemuimu satu jawaban yang bisa memuaskan pamannya."Untuk apa uang itu? Bukannya..,""Oh, aku sudah mengambil kontrak kerjasama dengan perusahaan lain.""Kontrak? Perusahaan apa?" tanya Galih penasaran. "Itu ... perusahaan properti. Om. Sekarang kan sedang mus
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

77 - Kamu Nggak Bisa Sepenuhnya Percaya

"Jangan dengarkan, Om! Saya saja baru kenal Mbak Janeta ini waktu pemotretan kemarin," elak Genta. Sebelum Bening berpikir yang bukan-bukan dia perlu mengantisipasi. Meskipun keluarganya menginginkan dia melakukan tes DNA tapi dia belum siap untuk menjalin hubungan lebih jauh dengan Janeta. Apalagi kalau dia sampai harus mengorbankan hidupnya demi anak yang bahkan dia tidak kenal. Janeta yang sedang tidak ingin berdebat segera menimpali, "Kenapa kalian serius sekali? Saya hanya bercanda. Di dunia ini banyak sekali orang yang memanfaatkan ketenaran orang lain demi karirnya. Mungkin orang yang menyebarkan fitnah itu ingin terkenal melalui jalur viral yang sering marak di Jakarta."Junar setuju dengan ucapan itu. Dia kemudian meminta dua tamunya untuk segera duduk dan mulai membahas tas yang sebentar lagi akan menjadi produk viral di akhir tahun ini.Bening melangkah masuk setelah Junar mengucapkan terima kasih pada Janeta. Dia kemudian membuat tiga cangkir kopi untuk bos dan tamunya, l
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

78 - Siapa Yang Kamu Hamili?

"Dia apa, Mas?" desak Bening tidak sabaran."Aku nggak bisa bicara di sini. Kita bicara saja di rumah. Selesaikan dulu belanjaan kamu sebelum kita pulang," ucap Galih mengacuhkan tatapan penasaran istrinya. Lima menit sebelum Galih kembali ke tempat Bening berada, dia mendapat telepon dari mamanya. Galih pikir mamanya butuh sesuatu atau ingin menitip barang belanjaan, karena Karisma tahu mereka sedang berbelanja kebutuhan rumah."Ada apa, Ma?""Mama belum cerita sama kamu.""Soal?" Galih masih mengira mamanya tidak benar-benar mengatakan sesuatu yang penting. "Genta dan Tante Fitri.""Kenapa dengan mereka?""Dulu, tujuh tahun yang lalu atau lebih mungkin, mama sudah lupa kapan tepatnya. Pokoknya waktu Genta sudah dinyatakan lulus SMA dan pada saat itu, dia dan teman-temannya sedang mengadakan pesta di sekolah. Prom night," jelas Karisma. Dia menjeda ucapannya. "Lalu?""Kamu tahu? Tante Fitri waktu itu ada di rumah mama. Kami membicarakan sesuatu tentang pesta kelulusan untuk Genta
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

79 - Janeta Keguguran?

"Aku nggak menghamili siapapun," tegas Genta. Dia mencoba menyembunyikan kecemasannya dengan mengalihkan perhatian, "kapan-kapan aku mampir, Om. Untuk saat ini aku benar-benar sibuk."Klik!Punggung pria itu mendarat sepenuhnya. Dengan helaan napas berat, dia mencoba menjernihkan pikiran. Sejujurnya dia tidak bisa fokus. Di kantornya sendiri, semua orang sibuk mendiskusikan apakah gosip tentang dirinya itu benar atau tidak. Genta hanya mencoba tidak peduli meskipun dia ingin sekali membuat mereka tutup mulut. "Pak, ini laporan mingguannya," ucap salah satu staff yang Genta miliki. Pria itu, orang lama dalam perusahaannya. Bisa dibilang banyak pekerjaan yang dia pegang semuanya beres. Junar sangat terbantu dengan kinerjanya."Apa kamu juga berpikir kalau saya orang yang nggak punya perasaan?" tanya Genta. Alih-alih membicarakan masalah laporan keuangan yang dia minta tadi."Saya tidak punya wewenang untuk menjudge anda, Pak. Saya banyak kekurangan dan tidak pantas mengulik kekurangan
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

80 - Tebak-tebakan Akhir

"Benar.""Dan aku dibohongi selama ini?" "Dibohongi?" suara menantang Teo tidak lagi terdengar karena tergantikan oleh keterkejutannya. Apa mungkin Janeta menggunakan alasan itu untuk mendapatkan uang? Sial! Teo tidak tahu itu. Bisa habis dia kalau Janeta sampai tahu dia yang membocorkan rahasianya. Teo mulai bersikap seolah dia hanya berbagi omong kosong. "Kamu percaya sama ucapanku? Bodoh sekali kalau kamu bisa percaya padahal aku hanya bercanda tadi. Nggak salah kalau Janeta sampai kesal dan dendam sama kamu sampai bertahun-tahun." Pria itu berharap kalau Genta mempercayai ucapannya sekali lagi. Genta mengernyit. Dia sangat yakin kalau Teo bicara jujur tapi dalam hitungan detik pria itu mengaku kalau dia hanya bercanda. Siapa yang harus dia percayai? Teo atau Janeta? "Kenapa nggak? Kepercayaan itu didapat dari ucapan pertama. Di telingaku ucapan kamu terdengar sungguh-sungguh. Jadi, terima kasih karena sudah mengakuinya. Dan tolong bicara sama istri kamu, aku nggak butuh uang i
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status