Share

72 - Ini Soal ... Genta!

Penulis: Inthary
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-27 15:55:09

"Masalah tadi," sergah Genta. Dia mencoba menjelaskan melalui tatapan matanya bahwa mereka tidak punya hubungan apapun.

Bening tampaknya percaya dengan penjelasan Genta karena wanita itu hanya mengangguk. "Emangnya kenapa dengan masalah tadi, Pak?"

"Begini..,"

"Pak Genta setuju untuk memakaiku sebagai model. Benar begitu kan, Pak?" tanya Janeta pada pria yang sejak tadi diliputi oleh rasa kecemasan.

Genta menoleh. Dia sangat yakin saat ini Janeta sedang berusaha untuk mengancamnya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mengiyakan ucapan Janeta. "Benar."

Bening agak terkejut karena Genta bisa berubah pikiran secepat itu. "Kalau begitu aku akan bicara sama mereka untuk melanjutkan pemotretan ini. Sementara mbak Janeta harus pergi ke ruang make up untuk ditouch-up."

Janeta mengangguk. Bening lebih dulu kembali ke tempat pemotretan tadi sementara Janeta masih diam di sana. "Aku lihat kamu sangat mencintainya. Jangan coba-coba lagi apa untuk melakukan sesuatu karena aku bisa saja memboc
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   73 - Aku Akan Memberikan Kamu Uang

    Bening kelabakan. Dia tidak tahu kenapa dirinya harus pusing dengan berita Genta. Tidak lama setelah Galih menutup teleponnya, Bening segera membuka internet. Laman media sosial yang menyediakan semua berita terkini di belahan dunia manapun tampaknya sedang ramai membicarakan satu nama.Genta, sang pebisnis yang baru saja merambah dunia fashion. Namanya bahkan menjadi trending satu dalam pencarian.Satu web yang khusus membicarakan masalah yang sedang viral di media sosial, entah karena sang pemilik web ingin cepat terkenal atau apa, dia sering membagikan postingan berbau negatif untuk menggaet pembaca. Lalu, semua orang akan dialihkan ke aplikasi lain dengan alih-alih mendapatkan penjelasan secara jelas.Bening membaca judul berwarna bold itu. "Sang pebisnis muda ternyata memiliki masa lalu kelam."Maksudnya apa? Bening tahu siapa Genta, mana mungkin pria itu punya sisi gelap yang tidak dia ketahui. Selama tiga tahun bersama di sekolah menengah atas, pria itu tidak melakukan sesuat

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   74 - Ini Cek Lima Puluh Juta Pengganti Keperawanan Kamu

    "Kamu pikir keperawanan kamu sangat berharga sampai kamu harus melibatkan orang lain? Kalau kamu berpikir begitu, Kamu salah besar. Kalau bukan karena terpaksa aku nggak akan pernah mau melakukan itu sama kamu," tandas Genta. Mulut kejamnya pasti membuat Janeta sakit hati. Tapi dia tidak peduli. Semua masalah ini merebak karena ulah wanita satu itu. "Kenapa kamu masih bisa pulang ke Indonesia? Harusnya kamu malu. Ngaca! Sekali-kali amati wajah kamu. Dari dulu kamu nggak ada bagus-bagusnya. Hanya bermodalkan keperawanan dan usapan menjijikan kamu," lanjut Genta. Emosinya sudah tidak bisa terkontrol. Lagi pula hubungannya dengan Janeta tidak baik, jadi tidak alasan untuknya bersikap lunak. Alih-alih menggunakan emosi, Janeta justru tersenyum geli. Dia mengangkat bahunya, lalu memiringkan kepalanya. "Kamu yakin dengan ucapan kamu itu? Usapanku menjijikkan? Benarkah? Kalau menjijikkan kenapa kamu datang waktu aku mengirim pesan?"Wanita itu beralih pada pintu rumahnya. Dia menguncinya b

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-28
  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   75 - Lima Ratus Juta, Om?

    Fitri merasa terpojok karena ucapan Janeta. Dia tetap ingin mempertahankan kesombongannya tapi kenyataannya wanita di depannya, bukan lagi wanita yang dulu dengan mudahnya bisa dia hempaskan dari kehidupan Genta. "Siapa bilang saya mengakui? Saya hanya mengatakan hal yang kamu yakini daripada nantinya kamu sibuk mengumbar aib kamu sendiri."Janeta menyadarkan punggungnya pada kursi besi yang dia duduki, tatapannya penuh ejekan. "Apa Genta sudah cerita pada anda kalau anaknya sudah siap untuk melakukan tes DNA? Harusnya ada senang dong karena sebentar lagi akan bertemu cucu. Bukannya bagus? Bertemu cucu kandung tapi usianya sudah hampir tujuh tahun. Anda tidak perlu repot-repot membeli popok atau menyiapkan susu hangat. Wah, kalau saya hitung dari awal kehamilan saya, harusnya uang segini tidak akan cukup."Janeta menyodorkan kembali amplop putih yang diberikan oleh Fitri padanya. "Haruskah saya menghitung ulang dari awal? Em, kalau saya harus menerima timbal balik atas kebodohan anak

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-28
  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   76 - Saya Punya Bukti

    Dilihat dari sudut pandang keterkejutan Genta terhadap nominal sebesar itu, kemungkinan besar pria itu tidak tahu apa yang dilakukan oleh mamanya. "Iya. Lima ratus juta. Kamu tahu?" ulang Galih. Dia memutuskan untuk duduk karena menganggap pembicaraan mereka akan menjadi lebih serius. Genta sempat terkejut karena ulah mamanya tapi dia tidak ingin menunjukkan lebih jauh lagi. "Oh itu? Aku memang menerima uang sebanyak itu kemarin. Kupikir mama memang sedang beruntung karena bisa dapat uang secara cuma-cuma. Harusnya aku sadar sih kalau mama pasti akan berjuang mati-matian untuk mendapatkan uang itu."Genta sedang memutar otak, mencari alasan yang pas. Ucapannya meluber kemana-mana, arahnya juga tidak jelas. Pria itu akhirnya menemuimu satu jawaban yang bisa memuaskan pamannya."Untuk apa uang itu? Bukannya..,""Oh, aku sudah mengambil kontrak kerjasama dengan perusahaan lain.""Kontrak? Perusahaan apa?" tanya Galih penasaran. "Itu ... perusahaan properti. Om. Sekarang kan sedang mus

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   77 - Kamu Nggak Bisa Sepenuhnya Percaya

    "Jangan dengarkan, Om! Saya saja baru kenal Mbak Janeta ini waktu pemotretan kemarin," elak Genta. Sebelum Bening berpikir yang bukan-bukan dia perlu mengantisipasi. Meskipun keluarganya menginginkan dia melakukan tes DNA tapi dia belum siap untuk menjalin hubungan lebih jauh dengan Janeta. Apalagi kalau dia sampai harus mengorbankan hidupnya demi anak yang bahkan dia tidak kenal. Janeta yang sedang tidak ingin berdebat segera menimpali, "Kenapa kalian serius sekali? Saya hanya bercanda. Di dunia ini banyak sekali orang yang memanfaatkan ketenaran orang lain demi karirnya. Mungkin orang yang menyebarkan fitnah itu ingin terkenal melalui jalur viral yang sering marak di Jakarta."Junar setuju dengan ucapan itu. Dia kemudian meminta dua tamunya untuk segera duduk dan mulai membahas tas yang sebentar lagi akan menjadi produk viral di akhir tahun ini.Bening melangkah masuk setelah Junar mengucapkan terima kasih pada Janeta. Dia kemudian membuat tiga cangkir kopi untuk bos dan tamunya, l

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   78 - Siapa Yang Kamu Hamili?

    "Dia apa, Mas?" desak Bening tidak sabaran."Aku nggak bisa bicara di sini. Kita bicara saja di rumah. Selesaikan dulu belanjaan kamu sebelum kita pulang," ucap Galih mengacuhkan tatapan penasaran istrinya. Lima menit sebelum Galih kembali ke tempat Bening berada, dia mendapat telepon dari mamanya. Galih pikir mamanya butuh sesuatu atau ingin menitip barang belanjaan, karena Karisma tahu mereka sedang berbelanja kebutuhan rumah."Ada apa, Ma?""Mama belum cerita sama kamu.""Soal?" Galih masih mengira mamanya tidak benar-benar mengatakan sesuatu yang penting. "Genta dan Tante Fitri.""Kenapa dengan mereka?""Dulu, tujuh tahun yang lalu atau lebih mungkin, mama sudah lupa kapan tepatnya. Pokoknya waktu Genta sudah dinyatakan lulus SMA dan pada saat itu, dia dan teman-temannya sedang mengadakan pesta di sekolah. Prom night," jelas Karisma. Dia menjeda ucapannya. "Lalu?""Kamu tahu? Tante Fitri waktu itu ada di rumah mama. Kami membicarakan sesuatu tentang pesta kelulusan untuk Genta

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   79 - Janeta Keguguran?

    "Aku nggak menghamili siapapun," tegas Genta. Dia mencoba menyembunyikan kecemasannya dengan mengalihkan perhatian, "kapan-kapan aku mampir, Om. Untuk saat ini aku benar-benar sibuk."Klik!Punggung pria itu mendarat sepenuhnya. Dengan helaan napas berat, dia mencoba menjernihkan pikiran. Sejujurnya dia tidak bisa fokus. Di kantornya sendiri, semua orang sibuk mendiskusikan apakah gosip tentang dirinya itu benar atau tidak. Genta hanya mencoba tidak peduli meskipun dia ingin sekali membuat mereka tutup mulut. "Pak, ini laporan mingguannya," ucap salah satu staff yang Genta miliki. Pria itu, orang lama dalam perusahaannya. Bisa dibilang banyak pekerjaan yang dia pegang semuanya beres. Junar sangat terbantu dengan kinerjanya."Apa kamu juga berpikir kalau saya orang yang nggak punya perasaan?" tanya Genta. Alih-alih membicarakan masalah laporan keuangan yang dia minta tadi."Saya tidak punya wewenang untuk menjudge anda, Pak. Saya banyak kekurangan dan tidak pantas mengulik kekurangan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   80 - Tebak-tebakan Akhir

    "Benar.""Dan aku dibohongi selama ini?" "Dibohongi?" suara menantang Teo tidak lagi terdengar karena tergantikan oleh keterkejutannya. Apa mungkin Janeta menggunakan alasan itu untuk mendapatkan uang? Sial! Teo tidak tahu itu. Bisa habis dia kalau Janeta sampai tahu dia yang membocorkan rahasianya. Teo mulai bersikap seolah dia hanya berbagi omong kosong. "Kamu percaya sama ucapanku? Bodoh sekali kalau kamu bisa percaya padahal aku hanya bercanda tadi. Nggak salah kalau Janeta sampai kesal dan dendam sama kamu sampai bertahun-tahun." Pria itu berharap kalau Genta mempercayai ucapannya sekali lagi. Genta mengernyit. Dia sangat yakin kalau Teo bicara jujur tapi dalam hitungan detik pria itu mengaku kalau dia hanya bercanda. Siapa yang harus dia percayai? Teo atau Janeta? "Kenapa nggak? Kepercayaan itu didapat dari ucapan pertama. Di telingaku ucapan kamu terdengar sungguh-sungguh. Jadi, terima kasih karena sudah mengakuinya. Dan tolong bicara sama istri kamu, aku nggak butuh uang i

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30

Bab terbaru

  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   101 - Terimakasih Kembali, Ratuku!

    "Mas, tolong ambilkan popok untuk Daryl. Tumben hari ini sudah ganti tiga kali," ucap Bening sedikit berteriak pada Galih. Bening dan Daryl ada di ruang keluarga sementara Galih sedang sibuk di dapur untuk membuat salad sayur. Melihat postingan seseorang di media sosial membuat lidahnya bergoyang. "Beli kan bisa, Mas. Ngapain kamu repot-repot bikin?" tanya Bening siang tadi ketika suaminya meneleponnya."Nggak. Pokoknya aku mau homemade. Nanti pulang dari kantor aku langsung mampir ke supermarket untuk beli bahan-bahannya. Kamu mau nitip sesuatu? Buah-buahan di kulkas masih banyak?""Masih, Mas. Eh, tapi aku mau anggur ya. Belikan yang manis.""Makannya sambil lihat aku nanti juga manis, Sayang.""Ish, benar-benar.""Tunggu aku ya. Aku nggak lembur kok. Nanti kita makan malam sama-sama," ucap Galih dengan cerianya. "Siap, laksanakan!""Biar saya saja yang ambilkan popok, Tuan," sela asisten rumah tangga mereka. Galih mengiyakan, "Terimakasih, Mbak. Ternyata membuat salad sayur ngga

  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   100 - Duh, Semakin Tersingkir Posisiku

    "Kalau ada yang bilang kado ini kurang mahal, berarti orang itu udah gi—nggak punya pemikiran untuk hemat," keluh Bening sembari menggelengkan kepalanya. Dia hampir saja salah bicara. Mana mungkin dia mengatakan suaminya gila? Yang ada dia diceramahi habis-habisan."Nggak apa-apa, Bening. Sekali-kali. Lagi pula Genta adalah keponakanku dan aku wajib memberikan kado istimewa."Bening mengangkat kunci yang diberi gantungan berbentuk salju itu ke depan wajahnya, "Ini kompleks perumahan atau apartemen, Mas?""Perumahan. Lokasinya nggak jauh dari rumah Tante Fitri jadi biar mereka bisa sering-sering main."Satu-satunya perumahan yang paling dekat dengan rumah Fitri adalah perumahan elite. Bening tahu berapa harganya karena dulu sekali dia pernah ditawari untuk membeli satu unit sebelum tempat itu dibangun. Niat hati Bening dan Genta ingin mengambil salah satu unit yang letaknya paling strategis karena dengan cara itu mereka bisa menabung bersama untuk mendapatkan rumah mereka sendiri. Sa

  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   99 - Kenapa? Kurang Mahal Ya?

    "Sinta. Suster Sinta," jawab Genta memperkenalkan sang calon istri. Galih terperanjat. Dia pernah mendengar nama itu di suatu moment. Tapi dimana? "Oh, saya ingat sekarang. Anda perawat di rumah sakit waktu itu kan?"Wanita bernama Sinta itu mengangguk sembari tersenyum. "Perkenalkan, saya Sinta, suster yang pernah merawat anda dan Mas Genta."Uluran tangan itu disambut oleh Galih dan Bening. "Duh, sudah manggil Mas," goda Bening. Dia berkedip manis pada Genta.Genta tampaknya salah tingkah. Dia tidak bisa berkata-kata. Hanya saja pandangannya condong ke arah Sinta sejak tadi. Pria itu menunjukkan perasaannya yang sesungguhnya. "Masuk, Sinta! Kita ngobrol bentar sebelum makan malam," ajak Karisma. Dia membawa calon keluarga besar mereka menuju ruangan yang dipenuhi banyak orang. Sinta melupakan sesuatu, dia kembali pada Bening sembari memberikan paper bag lumayan besar. "Untuk baby Daryl. Semoga jadi anak yang selalu dibanggakan oleh orang tuanya. Saya turut senang."Bening menyun

  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   98 - Bukannya Dia...

    "Gimana kalau Lingga Daryl Putra Galih.""Bagus, Mas. Aku suka.""Nama panggilannya Daryl."°°°Munculnya bayi mungil tampan yang sudah dinantikan banyak orang, tak urung membuat suasana rumah menjadi lebih berwarna. Kediaman rumah Galih tidak pernah sepi karena setiap hari sang nenek pasti akan datang bergantian. Entah itu moment dimana Karisma membawakan seperangkat alat makan yang normalnya digunakan anak usia lima tahun. Belum lagi Tiara yang menggunakan kesempatan emas itu untuk mendandani sang cucu dengan pernak-pernik kerajaan.Bening harus merelakan sang anak dimanja oleh para neneknya. Wanita itu hanya punya kesempatan untuk menggendong sang bayi ketika beranjak tidur."Duh, Daryl sayang, kenapa sih kamu nggak mau tidur sama nenek. Biar mama kamu lebih santai," keluh Karisma. Seharian wanita paruh baya itu sibuk menggendong Daryl sampai mamanya geleng-geleng kepala."Mamanya sudah terlalu santai, Nenek Sayang," jawab Bening seolah Daryl yang menjawab. Dia membawa satu nampan

  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   97 - Gimana Kalau...

    Dokter wanita itu tersenyum, "Benar, Bu. Usia kandungannya sudah tujuh minggu. Selamat ya, Ibu. Kalau ada keluhan apa-apa bicara pada saya, saya akan meresepkan obatnya."Bening speechless. Dia tidak bisa berkata-kata. Yang dia lakukan hanyalah mengusap perutnya yang bahkan tidak dia ketahui ada keberadaan seorang bayi di dalam sana. Dia merasa tidak pernah mual di pagi hari. Semuanya baik-baik saja. Apa dia tidak normal?"Apa nggak mual nggak apa-apa, Dok?" tanya Bening. "Morning sickness? Tidak masalah, Bu. Semua kehamilan memiliki keluhan sendiri-sendiri. Ada yang mual di pagi hari sampai trimester kedua, ada yang tidak mual sama sekali sampai trimester tiga. Nanti kita pantau dulu apakah ibu mengalami gejala kehamilan yang bagaimana. Ada yang mau ditanyakan lagi, Bu? Kalau tidak saya pamit ke ruang sebelah ya. Masih ada pasien lain yang belum saya tangani.""Apa dokter menghubungi suami saya?" tanya Bening cepat. Pasalnya dia tidak melihat ponselnya ada dimana. Apalagi tas yang d

  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   96 - Kandungan Saya?

    "Bukan tiba-tiba, Pak. Saya sudah memikirkannya matang-matang. Saya ingin jadi ibu rumah tangga yang baik," ucap Bening dengan senyuman manisnya.Junar merespon dengan kening mengerut, "Kamu yakin?""Yakin, Pak. Saya sudah terlalu lama menjadi wanita karir. Saya mau istirahat dan menikmati hidup saya sebagai istri yang baik. Lagi pula suami saya kaya, Pak. Saya bisa minta uang sama suami saya," canda Bening. Dia sudah memikirkannya matang-matang sejak insiden yang terjadi pada Genta. Hidup itu jika dipikirkan hanyalah sebagai permainan. Kadang naik ke permukaan, kadang turun sampai ke dasar, kadang juga hilang tanpa bekas. Bening hanya tidak ingin melewatkan moment emas kebersamaannya dengan Galih. Junar tidak bisa berbuat banyak. Bening pasti sudah menimbang secara matang keputusannya. "Kamu tahu kan kalau kamu harus cari pengganti dulu sebelum kamu pergi?"Bening mengangguk, "Saya sudah pasang iklan, Pak.""Wah, ternyata kamu bersungguh-sungguh," komentar Junar dengan gelengan kep

  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   95 - Resign? Tiba-tiba?

    Tanpa pikir panjang Bening menarik Genta ke dalam pelukannya. Penampakan wajah Genta mengerikan, bukan seperti Genta yang dia kenal. Pria itu kacau, sangat kacau.Bening tidak tega meninggalkannya sendirian. Dia membawa Genta masuk. Hampir saja kakinya terkena pecahan kaca kalau Genta tidak menahannya."Hati-hati," gumam pria itu tanpa sadar. Bening menahan napasnya ketika melihat ruangan itu amburadul dengan barang-barang berserakan. Entah botol parfum yang pecah atau benda-benda bertebaran tanpa terlihat mana bagian-bagiannya. Semuanya kacau balau. "Duduklah! Aku cari obat merah. Mukamu kenapa jadi begini?" tanya Bening sendu. Ada beberapa goresan melintang yang entah disebabkan karena apa. Genta menahan gerakannya, pria itu justru menenggelamkan kepalanya dalam bahu Bening. "Di sini saja. Jangan kemana-mana."Bening tidak punya pilihan lain selain mengiyakan. Pelukan itu mengerat seiring dengan tangisan tanpa suara Genta. Bening menepuk bahunya, menenangkan meskipun dia tidak y

  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   94 - BUKA! INI AKU, BENING! BUKA, GENTA!

    "MERRY!" Genta berlari menghampiri Merry yang terbaring di bawah meja setelah pria itu melempar reruntuhan almari yang menghantam tubuhnya. Rasa sakitnya bahkan tidak sepadan ketika melihat sang mempelai wanita terkapar dengan darah dimana-mana. Genta bersimpuh di samping Merry, membawa kepala wanita itu ke atas pangkuannya. "Bertahanlah! Aku akan memanggil ambulans."Tatapan sendu Merry masih bisa terekam jelas di mata Genta. Pria itu meraung, mengumpat pada keadaan yang membuat dia tidak bisa menghubungi ambulans. Ya Tuhan, jemarinya tidak bisa bergerak. Tangannya sudah tidak mau berkompromi dengannya. Alhasil pria itu hanya memerintah pada pegawai butik yang masih bisa menyelamatkan diri."TELEPON AMBULANS!"Genta tidak sanggup melihat gaun yang tadinya berwarna putih broken white itu kini telah menjelma menjadi kemerahan. Matanya memanas, seiring dengan sentuhan pelan pada lengannya.Tatapan mata penuh cinta Merry menyapanya. "Ma-af," lirih Merry. Genta belum menjawab apa-apa

  • Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku   93 - Cairan Merah Itu Berceceran Dimana-mana

    "Setelah Merry sempat dilecehkan dulu, dia mengalami trauma. Dia takut ditinggalkan dan tidak mau meninggalkan pria yang sudah serius dengannya. Kami sudah membawanya ke psikiater dan hasilnya sudah jauh lebih baik. Karena itulah aku ingin memberikan kesempatan entah keberapa kalinya pada Merry untuk hidup lebih baik. Tapi ternyata dia sangat mencintai Genta sampai tidak rel melepaskannya," jelas Ajik. Dia menghela napas kasar. Raut wajah cemasnya sudah lebih dari cukup untuk membenarkan ucapannya. Genta terdiam. Dia mencoba memahami alasan Ajik. Biar bagaimanapun adiknya tetap anggota keluarga yang harus dilindungi. Berbeda dengan pamannya yang langsung bicara, menjawab penjelasan Ajik. "Aku turut prihatin tapi semua keputusan tetap pada Genta." Lalu Galih menoleh pada keponakannya."Gimana, Genta? Apa kamu mau menerima Merry? Aku akan berusaha membuat dia berubah. Dia pasti menurut untuk berobat ke psikiater lagi kalau kamu yang meminta," bujuk Ajik. Satu-satunya jalan untuk membu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status