All Chapters of Menjadi Tante dari Mantan Kekasihku: Chapter 81 - Chapter 90

101 Chapters

81 - Aku Ingin Kamu Menceraikan Bening

"Kamu cepat sekali menyimpulkan.""Nggak mungkin. Genta bukan orang seperti itu, Mbak. Tolong jangan memfitnah orang yang tidak bersalah, Mbak. Aku tahu kalian bersitegang karena masalah pemotretan itu tapi bukan berarti kamu bisa memfitnah dia. Sebaiknya Mbak pergi kalau hanya ingin bicara omong kosong," ucap Bening. Dia tidak sedang ingin bercanda apalagi masalah Janeta bukan hanya sekedar masalah biasa. Terutama orang yang dituduh adalah kekasihnya selama hampir lima tahun lebih. Janeta melebarkan senyum miringnya karena berhasil membuat Bening meragukan Genta. "Daripada kamu merasa dibohongi lebih baik kamu tanya dia. Aku juga baru bertemu dengan Tante Fitri. Kalian pasti sudah saling kenal dong. Ada satu rahasia lagi yang harus aku bagikan sama kamu."Janeta melebarkan telapak tangannya untuk menutup mulutnya supaya terlihat tidak main-main. "Tante Fitri bahkan memberikan uang lima ratus juta untuk menutup aib anaknya. Salahku juga kenapa dulu aku mau meninggalkan Genta padahal
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

82 - Mari Kita Lakukan Permainan Mendebarkan

"JANETA!" bentak Teo. Kenapa Janeta tidak bisa menyaring ucapannya di depan Galih? Padahal Teo sudah mau mengalah dengan pulang kembali ke rumah mereka karena takut Janeta sendirian di rumah. "Kenapa? Aku memang harus jujur pada Galih. Bukannya dia ingin mengabulkan semua keinginanku?" Tantang Janeta. Teo mendesis kasar. Percuma saja bicara dengan istrinya. Dia beralih pada Galih yang sekarang ini sedang memasang tampang bingung. "Jangan dimasukkan ke dalam hati ucapan Janeta. Dia hanya bercanda.""Tidak lucu," tukas Galih. Yang namanya bercanda harus ada timbal balik. Yang tertawa bukan hanya satu orang tapi dua orang. "Aku akan kembali setelah kalian memikirkannya. Tapi, kalau sekali lagi kalian membicarakan masalah perceraian, aku nggak bisa bersikap seperti ini lagi. Maafkan aku, Teo."Pria itu sudah berbalik tapi kembali menoleh pada pasangan suami istri yang saling adu tatapan. "Kalau kamu benci pada seseorang, tunjukkan pada orang yang tepat. Jangan kamu melibatkan orang lain
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

83 - Staff Keuangan Yang Baru Pak

Plakk!"Sialan! Kamu mau mengulang kesalahan kamu untuk kedua kalinya?" bentak Janeta."Jangankan kedua kalinya untuk ketiga kalinya pun aku bisa. Sudah terlanjur basah Kenapa harus mengeringkan tubuh? Benar begitu mbak Janeta?" "Sialan! Genta sialan!"Srekk!!!Piyama yang masih melekat pada tubuh wanita itu dirobek secara paksa oleh Genta. Tidak tanggung-tanggung karena bukan hanya pakaian luar tapi juga underwear milik wanita itu. Genta tidak melakukan apapun, dia hanya ingin Janeta malu dan tidak lagi mencari masalah dengannya. Secepat kilat wanita itu menutupi dirinya dengan lengannya meskipun percuma saja. "Ternyata kamu masih seperti dulu. Sudah kurenggut keperawananmu tapi kamu nggak menangis sama sekali. Masih tetap angkuh. Sekarang juga sama. Tatapan kamu benar-benar membuatku ingin berbuat lebih. Sekali saja kalau kamu menangis, Mungkin aku akan tersentuh dan meminta maaf," jelas Genta. Dia bersedekap dengan tatapan tidak lepas dari tubuh polos Janeta.Ditantang begitu Ja
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

84 - Atau Kamu Mau Jadi Adik Angkatku Saja?

Staff Keuangan yang baru bukannya ... Teo?"Jangan asal menuduh. Coba kroscek lagi. Saya tidak mau ada kesalahan dalam masalah ini karena ini menyangkut nama baik orang. Orang itu juga staff di perusahaan ini. Jadi, lakukan inspeksi secara menyeluruh. Saya sendiri yang akan melihat hasilnya," tegas Galih. Dinginnya sikapnya mengacu pada ketidakpercayaan pada informasi yang dia dengar. Sebenarnya bukan hanya informasi, tapi bukti-bukti mengarah pada Teo. Anehnya dari mana Teo seluk beluk perusahaan secepat itu, padahal dia baru bekerja satu bulan.Galih merasa ada sesuatu yang salah. Sayangnya bukti yang dia lihat tadi benar-benar mengusiknya. Pria itu membuka folder screenshot yang masih dia simpan. Di antaranya beberapa bukti bahwa dia mengirim sejumlah uang pada Teo. Gaji satu bulan ini termasuk bonus dan hadiah untuk kehidupan sehari-hari sahabatnya itu. Sedikit tarikan cepat mendarat pada anak rambutnya. Galih bergeming cukup lama sampai akhirnya dia memutuskan untuk menelepon T
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

85 - Dari Mana Bapak Tahu?

"Kedengarannya menarik, Mbak. Dari dulu aku ingin punya kakak," sahut Bening antusias. Tentu dia hanya bercanda. Mana mungkin dia jadi adik angkat sementara usianya saja susah puluhan tahun. "Tapi, lain kali saja ya. Kalau misalkan aku berubah pikiran nanti aku kabari mbak."Janeta terkekeh geli mendengar ucapan Bening. "Aku nggak tahu kamu selucu ini?"Ceklek!"Aku sudah tahu dari awal makanya aku menikahinya," sahut Galih tiba-tiba. Dia muncul dengan dua kantong plastik, "kalau kamu juga suka sama Bening, bisa-bisa aku nggak dapat bagian. Please, jangan ambil kesayanganku."Galih berpura-pura manyun, dia benar-benar bisa membuat dua wanita itu tertawa geli. Akhirnya setelah sekian banyak masalah yang terjadi, mereka bisa bersahabat layaknya teman lama yang baru bertemu. Yang Galih khawatirkan tentang Janeta tidak terwujud. Sejujurnya dia kembali ke rumah sakit karena takut sang istri disakiti lagi. Kenyataannya ketika dia kembali, dia justru dikejutkan dengan candaan mereka. Teo ha
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

86 - Apa Dia Sudah Siap?

"Bukannya itu jawaban klasik? Kamu teman Genta dan kebetulan bekerja di sini. Secara kebetulan juga Genta punya masalah dengan Pak Teo. Jadi? Saya tidak perlu banyak memikirkannya kan?" tandas Galih. Ferry mengangguk ragu. Jadi selama ini dia sudah dicurigai? Triknya belum berhasil kalau begitu. Pria itu meminta maaf. "Saya akan bertanggung jawab, Pak.""Tentu, siapa lagi yang harus bertanggung jawab kalau bukan kamu? Saya?" sindiran itu tepat sasaran. Ferry mengumpat dalam hatinya. Harusnya dia tidak mempercayai Genta. Buktinya meskipun dia menyebut nama Genta, nasibnya juga terancam. "Saya akan terima hukumannya, Pak.""Gaji kamu saya potong lima persen selama tiga bulan. Selama tiga bulan kamu juga tidak mendapatkan gaji lembur kalau kamu diminta lembur oleh atasan. Kamu mau protes?" tanya Galih. Dia memutar kursinya untuk membelakangi meja kerjanya. Dia hanya menggertak. Sebenarnya uang lembur tetap akan dia berikan meskipun pada kenyataannya Ferry salah. Tapi semua ini terjadi
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

87 - Bening!

Genta tidak bisa mengatakan tidak pada pamannya. Meskipun terpaksa dia akhirnya mengiyakan. "Hanya saling kenal ya, Om? Kalau untuk menikah, aku mungkin belum siap."Galih mengangguk setuju. "Hanya untuk berkenalan. Kalau kamu suka, lanjutkan saja. Semuanya terserah sama kamu.""Om tersinggung kalau aku masih suka sama Bening?" Genta sudah tahu jawabannya tapi dia ingin mendengar secara langsung.Galih mengambil garpu kecil lalu mengambil potongan paling kecil untuk dia kunyah. "Sangat. Tapi kembali lagi, Om masih bisa maklum. Hanya sebatas itu. Kalau lebih dari maklum Om tidak bisa.""Aku akan pelan-pelan melupakannya.""Jangan pelan dong! Yang express biar sampainya lebih cepat," canda Galih. "Yang express mahal, Om.""Nanti Om bayarin."Genta terkekeh. Baru kali ini setelah pamannya menikah, dia bisa bicara santai bahkan tertawa. Rasanya memang berbeda jika beban yang dipendam bisa dihempas jauh. "Aku pulang dulu, Om." Genta akhirnya pamit karena sudah waktunya mereka masuk rumah.
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

88 - Duh, Benar-benar

Bening tidak berpikir jernih ketika dia melihat kendaraan roda dua itu melaju ke arah Michelle. Orang yang duduk di belakang seperti memegang pisau dan bersiap untuk mengayunkan benda itu pada Michelle. Meskipun Bening menghentikan mobilnya, dia tidak mungkin bisa menggagalkan rencana dua orang itu. Yang dia bisa lakukan hanyalah mempercepat laju kendaraannya, lalu menabrak kendaraan roda dua itu hingga keduanya terkapar. Bening tidak bisa menguasai kecepatannya sampai akhirnya dia menabrak trotoar jalan. Untuk beberapa saat, dia masih bisa melihat orang-orang mulai mendekati mobilnya. Tapi setelahnya, kepalanya pusing akibat benturan dan dia tidak ingat apa-apa. °°°"Maafkan saya, Pak. Saya tidak bisa menjaga istri bapak," sesal Michelle. Dia menumpahkan segala kekesalannya pada dirinya sendiri karena tidak bisa bergerak cepat. "Harusnya saya bisa menghentikan laju kendaraan istri bapak."Galih tidak menyalahkan Michelle. Dia justru berterima kasih karena wanita itu ada bersama is
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

89 - Dia Akhirnya Menikahi Merry

"Ciee, yang udah punya banyak teman. Jadi iri kan melihatmu dikelilingi banyak orang, Bening," ucap Galih yang secara tidak langsung memuji istrinya. Dia mendengar pembicaraan Bening dengan Michelle beberapa waktu yang lalu. Entah dia harus bersyukur atau malah sedih melihat keadaan istrinya sekarang. Bening menyombongkan dirinya. "Makanya, Mas, harus baik jadi orang. Dengan begitu orang lain juga akan baik sama kita.""Duh, pesannya begitu amat. Aku jahat ya selama ini?" canda Galih. Bibirnya membentuk sudut manyun. Pria itu melirik istrinya, "pantas ya butuh waktu lama untuk mendekati kamu dulu.""Nggak lama kok. Kan cuma beberapa bulan, Mas.""Iyalah, aku kan mempesona makanya kamu cepat sekali menerimaku." Galih tidak mau lagi mengingat masa-masa itu. Dia hanya ingin mengingat masa-masa indah bersama Bening. Permasalahan mereka sudah selesai. Banyak insiden yang terjadi, tapi banyak juga pengalaman yang mereka dapatkan. Setelah ini, entah Tuhan akan memberikan 'hadiah' lainnya,
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

90 - Ancaman Karena Gagalnya Pernikahan

"Aku ingin membatalkan rencana pernikahanku," ucap Genta tiba-tiba yang membuat semua keluarga yang hadir mendelik tajam. Pertemuan yang mereka pikir akan membahas masalah pernikahan Genta dengan Merry ternyata mengundang keterkejutan semua orang. Alih-alih mengatakan bahwa dia sangat bahagia karena akhirnya menemukan tambatan hati, Genta justru mengumumkan akan membatalkan niatnya. "Maksudnya apa ini? Kamu bercanda?" tanya Kasih bingung. Darma juga sama seperti istrinya, dia tidak mengerti. "Kamu jangan main-main, Genta. Rencana pernikahan kalian bukan hanya melibatkan kamu atau keluarga kita tapi dua keluarga. Ingat siapa yang menjodohkan kalian? Paman kamu sendiri."Galih belum membuka suara. Dia memilih untuk mendengarkan. Genta pasti punya alasan yang jelas kenapa dia tiba-tiba memutuskannya."Kenapa kamu nggak bilang sama mama? Kenapa harus di sini?" hardik Fitri. Dia keberatan dengan keputusan anaknya yang melangkahinya sebagai orangtua. "Kamu mau buat mama malu?"Genta akhir
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status