Song Lien Hwa berdiri di balkon istananya, mengenakan jubah putih bersulam petir berwarna emas. Tatapannya kosong menembus horizon Kota Kahyangan yang gemerlap. Malam itu, bintang-bintang tampak suram, seolah mengerti keresahan di hatinya. Keheningan terasa berat, tetapi di belakangnya, Kui Long tetap diam. Ia duduk bersila, matanya terpejam seolah tak terganggu oleh ketegangan yang menggantung di udara.Namun, bagi Song Lien Hwa, keheningan itu lebih seperti ejekan. Ia tahu, terlalu banyak kenangan yang terpendam di antara mereka.“Kui Long,” suaranya akhirnya memecah sunyi. “Mengapa kau datang ke sini?”Kui Long membuka matanya perlahan, menatap punggung wanita itu. Ia berdiri, langkahnya tenang saat mendekatinya. “Aku datang untuk meluruskan kebenaran.”Song Lien Hwa tertawa kecil, getir. “Kebenaran? Kau berbicara seolah-olah kau peduli akan itu. Setelah bertahun-tahun, kau kembali tanpa peringatan, membawa luka yang belum sembuh.”“Aku tidak menyangka kau akan menyambutku dengan h
Last Updated : 2025-01-12 Read more