Home / Fantasi / Dewa Iblis Gerbang Neraka / 3.9. Krisis Di Desa Qilin

Share

3.9. Krisis Di Desa Qilin

Author: Bebby
last update Last Updated: 2025-01-13 23:28:41

Hari itu, angin di Kota Kahyangan bertiup lebih dingin dari biasanya. Kui Long berdiri di tepi tebing kecil, memandang luas dataran yang diterangi sinar matahari pagi. Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Gong besar di alun-alun kota berbunyi nyaring, sebuah tanda darurat yang jarang terdengar.

Di dalam istana, Song Lien Hwa bergegas menuju aula utama. Para tetua dan murid sekte sudah berkumpul dengan wajah penuh kekhawatiran. Kui Long menyusul dengan langkah cepat, merasakan hawa gelisah yang meliputi ruangan itu.

Seorang utusan muda, pakaiannya compang-camping dan tubuhnya penuh luka, bersujud di hadapan Song Lien Hwa. “Yang Mulia Pemimpin Sekte, aku membawa kabar buruk. Desa Qilin diserang oleh pasukan misterius. Mereka mengenakan jubah hitam dengan simbol tengkorak. Tidak ada yang selamat.”

Kata-kata itu membuat seluruh aula hening. Song Lien Hwa mengepalkan tinjunya. Desa Qilin adalah desa kecil di pinggiran Kota Kahyangan, tempat para petani dan pedagang biasa hidup den
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.10. Lokasi Pusaka Dewa Petir

    Hari-hari di Kota Kahyangan berubah menjadi waktu penuh persiapan. Song Lien Hwa mengatur strategi pertahanan bersama para tetua sekte, sementara Kui Long menyelidiki jejak Shen Liang dan pasukannya. Namun, di tengah ketegangan itu, kabar baru datang dari utusan sekte-sekte kecil di sekitar Negeri Song: serangan misterius terus berlanjut. Desa demi desa dihancurkan, dan setiap kali, simbol tengkorak yang sama ditemukan di tempat kejadian.Suatu malam, Kui Long sedang duduk di taman belakang istana Song Lien Hwa. Angin malam membawa aroma bunga petir yang hanya mekar di Kota Kahyangan. Tapi pikirannya jauh dari ketenangan. Ia merenungkan kata-kata Shen Liang tentang Song Kui.“Jika Song Kui hanyalah pion, siapa yang sebenarnya mengendalikan semuanya?” pikirnya. Pedang Kultivasi Kegelapan yang tergantung di sisinya bergetar lembut, seolah memberi peringatan.“Apa yang kau pikirkan?” suara dingin namun lembut memecah keheningan. Kui Long menoleh dan melihat Song Lien Hwa berdiri di belak

    Last Updated : 2025-01-13
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.11. Pertarungan di Gunung Kun Lun

    Kui Long berdiri di puncak Gunung Kun Lun, tempat yang tertera pada gulungan kuno. Angin dingin menghempas, membawa aroma logam dari air terjun yang mengalir deras di bawahnya. Di depan matanya, sebuah pintu batu raksasa berdiri kokoh, dihiasi ukiran petir yang berkilauan saat diterpa cahaya bulan. Pintu itu tampaknya menjadi gerbang menuju tempat tersembunyinya Pusaka Dewa Petir.Namun, ia tidak sendiri. Langkah-langkah kaki yang nyaris tak terdengar muncul dari kegelapan. Kui Long segera mencabut Pedang Kultivasi Kegelapan.“Kau terlalu percaya diri datang ke sini sendirian, Kui Long,” suara dingin itu terdengar. Dari balik bayangan, Shen Liang muncul bersama tiga orang bertopeng. Aura gelap mengelilingi mereka, menunjukkan bahwa mereka adalah kultivator kegelapan tingkat tinggi.Kui Long menyipitkan matanya. “Kalian benar-benar tak pernah menyerah.”Shen Liang tersenyum sinis. “Bagaimana mungkin aku menyerah, ketika Pusaka Dewa Petir ada di depan mata? Dengan itu, aku bisa menjadi

    Last Updated : 2025-01-14
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.12. Harimau Petir

    Naga bayangan mengaum, menggetarkan seluruh gunung. Shen Liang berdiri di atas makhluk itu dengan senyum penuh kemenangan. Energi gelap menyelimuti tubuhnya, semakin menguatkan auranya yang memancar kehancuran.Kui Long dan Song Lien Hwa berdiri berdampingan, memandang makhluk raksasa itu dengan waspada. Pedang Kultivasi Kegelapan di tangan Kui Long bergetar, seolah merespons ancaman yang ada di depan mereka. Pedang Petir Song Lien Hwa memancarkan kilauan cahaya biru yang memancar seperti kilat, siap menyambar kapan saja."Kui Long," kata Song Lien Hwa, matanya tetap terpaku pada naga bayangan, "aku tahu kau keras kepala, tapi jika kita tidak bekerja sama dengan benar, kita tidak akan bertahan.""Aku tahu," balas Kui Long tanpa berpaling. "Kita harus menyerang bersamaan. Kau hadapi Shen Liang, aku akan menangani naga ini."Song Lien Hwa tersenyum tipis. "Berani sekali kau mengaturku." Namun, tidak ada tanda-tanda ketidaksenangan di suaranya. Hanya keyakinan."Kita tidak punya pilihan

    Last Updated : 2025-01-14
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.13. Melawan Song Kui

    Song Kui berdiri dengan tubuh Kui Long yang asli, dikelilingi oleh aura kegelapan yang mengerikan. Mata merahnya menatap dingin ke arah Kui Long yang memegang Pedang Kultivasi Kegelapan, sementara Shen Liang berdiri tak jauh dengan tombak hitam yang berdenyut dengan energi destruktif."Lucu sekali," ejek Song Kui. "Kau sibuk mencoba menjadi pahlawan, sementara aku hidup lebih baik dalam tubuhmu. Kau harusnya menyerah saja."Kui Long tidak terprovokasi. Ia menggenggam pedangnya lebih erat, energi gelap dan cahaya yang bersatu di bilahnya bersinar semakin terang. "Kau mencuri tubuhku, Song Kui. Kau mencuri segalanya. Tapi aku akan mengambilnya kembali hari ini."Shen Liang tertawa sinis dari kejauhan. "Pertarungan ini semakin menarik. Kalau begitu, aku akan membiarkan kalian saling membunuh, lalu mengambil kekuatan yang tersisa untuk diriku sendiri."Namun, sebelum ada yang bisa bereaksi, Shen Liang mengayunkan tombaknya, menciptakan gelombang energi gelap yang menyapu ke arah Kui Long

    Last Updated : 2025-01-15
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.14. Avatar Bayangan

    Langit memerah, seolah-olah bumi dan surga sendiri menyadari ancaman yang mendekat. Dari cakrawala, bayangan besar menyeruak ke langit, membentuk sosok raksasa yang mengerikan. Itu adalah Avatar Bayangan, sebuah manifestasi dari energi kegelapan yang selama ini tersegel di negeri itu. Suara gemuruhnya seperti ribuan jiwa yang merintih, menciptakan teror di setiap jiwa yang mendengar.Kui Long, yang baru saja kembali ke tubuh aslinya, masih merasakan lelah dari pertarungan melawan Song Kui. Namun, ia tidak punya pilihan. Dengan Pedang Kultivasi Kegelapan di tangannya, ia menatap sosok raksasa itu dengan tatapan penuh tekad."Ini... kekuatan yang dilepaskan Shen Liang," gumamnya. "Aku tidak bisa membiarkan ini menghancurkan dunia ini."Song Lien Hwa berdiri di sampingnya, menggenggam erat Pedang Petir miliknya. Energi petir yang menyelimuti pedangnya memancarkan cahaya biru yang memukau. "Aku akan membantumu, Kui Long. Kegelapan ini tidak hanya mengancammu, tapi juga semua yang ada di d

    Last Updated : 2025-01-16
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.15. Kebangkitan Shen Wu Hei

    Bayangan gelap yang muncul di cakrawala berubah menjadi sosok seorang pria berjubah hitam dengan mata merah menyala. Udara di sekitar mereka tiba-tiba menjadi berat, seperti dunia sendiri menolak kehadirannya. Kui Long langsung mengenali auranya."Shen Wu Hei," gumamnya dengan nada dingin. "Kau kembali."Shen Wu Hei, penjaga dimensi kegelapan. "Kui Long, aku tidak pernah benar-benar pergi. Apa kau pikir pertarungan di Ruang Kekekalan sudah cukup untuk mengakhiriku? Kini aku membawa kekuatan yang bahkan kau tidak bisa bayangkan."Song Lien Hwa mengangkat Pedang Petirnya, bersiap menyerang. "Siapa dia?" tanyanya dengan tajam.Kui Long menjawab tanpa berpaling dari Shen Liang. "Penjaga dimensi kegelapan yang tidak bisa musnah!”Shen Liang terkekeh, suara tawanya bergema seperti gema kehancuran. "Kau tidak akan bisa menghentikanku, Kui Long!”Shen Wu Hei mengangkat tangannya, dan dari tubuhnya keluar gelombang energi gelap yang menyelimuti langit. Petir hitam menyambar, menghantam tanah d

    Last Updated : 2025-01-16
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.16. Pencarian Pusaka Dewa Petir

    Kui Long memutuskan untuk tetap tinggal di Kota Kahyangan sementara, membalas budi pada Song Lien Hwa yang telah membantunya dalam pertarungan dengan Shen Wu Hei. Namun, pikirannya selalu tertuju pada Pusaka Dewa Petir, artefak legendaris yang menjadi sumber kekuatan utama Song Lien Hwa dan sektenya, yang kini telah hilang selama bertahun-tahun."Jadi," kata Kui Long pada suatu malam saat mereka duduk di balkon paviliun, menikmati angin malam. "Pusaka Dewa Petirmu. Apa kau tahu siapa yang mencurinya?"Song Lien Hwa memandangnya tajam, matanya menyala dengan kilat amarah yang terpendam. "Itu adalah malam ketika gerbang sekte kami ditembus oleh bayangan yang tidak terdeteksi. Mereka bergerak seperti angin dan meninggalkan kehancuran. Pusaka itu hilang, dan sejak saat itu sekte kami kehilangan kekuatan terbesarnya."Kui Long mengangguk pelan. "Aku mendengar sesuatu yang serupa saat aku masih menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka. Ada desas-desus bahwa sebuah artefak petir diselundupkan kelua

    Last Updated : 2025-01-17
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Arc 4 : Kembalinya Dewa Iblis Gerbang Neraka

    Kui Long berdiri di puncak Gunung Langit Biru, tubuhnya diselimuti aura gelap dan petir yang saling bertaut, menciptakan perpaduan energi yang memancarkan kekuatan luar biasa. Udara di sekelilingnya menjadi berat, dan bahkan Song Lien Hwa, yang biasanya tak tergoyahkan, merasakan getaran energi dari tubuh Kui Long."Ini... bukan kekuatan seorang manusia biasa," gumam Song Lien Hwa dengan nada bergetar.Kui Long membuka matanya perlahan. Cahaya merah keemasan menyala dari irisnya, melambangkan perpaduan sempurna antara kegelapan dan kekuatan petir. Pedang Kultivasi Kegelapan di tangannya bergetar seperti hidup, seolah-olah merayakan kembalinya pemilik sejatinya."Aku telah kembali," bisiknya dengan suara berat, yang terasa bergema di seantero gunung. "Aku adalah Dewa Iblis Gerbang Neraka."Namun, sebelum Kui Long bisa melanjutkan langkahnya, langit di atas mereka berubah menjadi gelap gulita. Awan hitam berputar-putar seperti pusaran raksasa, dan dari tengah pusaran itu muncul sosok be

    Last Updated : 2025-01-18

Latest chapter

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Arc 6 : Balas Dendam

    Negeri Han bersinar bak permata di tengah dunia kultivator, seolah menantang kegelapan masa lalu. Sejak runtuhnya Dewa Iblis Gerbang Neraka—yang kejatuhannya bukan semata karena kehebatan Immortal dan kultivator Negeri Han, melainkan akibat fitnah licik dari Kaisar Han yang cemas akan bayang-bayang Shin Kui Long—kemenangan itu pun menyelimuti setiap sudut negeri.Pagoda megah yang pernah menjadi saksi bisu pengorbanan dan kejatuhan Dewa Iblis Gerbang Neraka kini telah dibersihkan dengan teliti, setiap ukiran batu di dalamnya memantulkan sinar mentari pagi yang lembut. Suara angin yang berdesir di antara celah-celah pagoda seakan menyanyikan lagu kemenangan, menambah kesan agung yang terpancar dari bangunan tersebut.Namun, di balik kemegahan istana dan semangat yang berkobar, Kaisar Han yang tengah menikmati kejayaannya belum menyadari bayang-bayang masa lalu yang terus menghantui. Suatu pagi, ruangan rapat yang biasanya dipenuhi sorak-sorai kini berubah sunyi dan dingin. Udara terasa

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.15. Naga Iblis

    Di tengah Lembah Kabut Iblis, kabut kelam berputar semakin padat, menciptakan suasana mencekam yang membuat udara terasa berat dan lembap. Kui Long dan Naga Azteca melangkah mantap, tatapan mereka tajam menatap siluet pria bertopeng yang berdiri di puncak reruntuhan kuil kuno."Kalian akhirnya datang," suara pria bertopeng itu bergema, penuh kekuatan yang menusuk sanubari. "Namun, kalian sudah terlambat. Segel telah dilepaskan, dan kini aku telah mencapai wujud asliku."Tiba-tiba, langit menggelegar, dan tubuh pria bertopeng itu mulai bergetar. Kabut pekat melesat menyelubungi tubuhnya, sementara raungan mengerikan menggema dari dalam dirinya. Topengnya retak, memperlihatkan mata berwarna merah menyala yang bersinar penuh kebencian. Dalam sekejap, tubuhnya berubah, membesar, kulitnya menghitam dan bersisik, tanduk-tanduk tajam mencuat dari kepalanya."Naga Iblis...!" seru Naga Azteca, matanya membelalak melihat sosok mengerikan yang kini berdiri di hadapan mereka.Dari tubuh pria bert

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.14. Pertarungan di Lembah Kabut Iblis

    Di balik reruntuhan kuil tua, pria bertopeng itu berdiri tegak, siluetnya samar tertutup kabut senja. Matanya yang tajam menatap medan pertempuran yang kini sunyi, hanya menyisakan bekas darah dan tubuh-tubuh yang terkapar. Klan Naga Kembar telah gagal, tubuh mereka tergeletak tanpa daya, sementara angin malam membawa bisikan kehancuran."Menarik..." gumam pria bertopeng itu, suaranya dingin bak embun beku. "Mereka lebih tangguh dari yang kuduga."Ia berbalik, menatap tiga sosok bayangan yang berdiri tegap di belakangnya. Masing-masing memiliki aura mengerikan yang bergetar di udara."Kita harus mempersiapkan rencana berikutnya," lanjutnya. "Pastikan mereka tidak melangkah lebih jauh. Aku tidak ingin ada gangguan lagi."Ketiga bayangan itu hanya mengangguk sebelum menghilang dalam sekelebat kabut gelap.*****Di sisi lain, Kui Long, Naga Azteca, dan para sekutu mereka melangkah dengan hati-hati menuju Lembah Kabut Iblis. Suasana semakin mencekam seiring mendung yang bergelayut di lang

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.13. Bala Bantuan Datang

    Di tengah malam yang pekat, Kui Long dan Naga Azteca menyusuri lorong-lorong sempit kota yang diselimuti bayangan. Mereka tidak menyadari bahwa setiap langkah mereka diawasi oleh mata-mata dari Klan Naga Kembar yang bersembunyi di kegelapan. Saat mereka tiba di sebuah alun-alun yang sunyi, bayangan-bayangan mulai bergerak, menampakkan sosok-sosok dengan senjata terhunus yang mengepung mereka.Salah satu dari mereka, dengan suara sedingin es, berkata, "Kalian sudah melangkah terlalu jauh. Pria bertopeng itu adalah milik kami."Kui Long dan Naga Azteca saling bertukar pandang, kemudian mengangguk. Mereka merasakan energi chi mengalir deras dalam tubuh mereka, mempersiapkan diri untuk pertempuran yang tak terelakkan. Denting senjata beradu segera memenuhi udara, menandakan dimulainya pertarungan sengit. Meskipun keterampilan mereka luar biasa, jumlah musuh yang banyak mulai membuat mereka kewalahan.Klan Naga Kmbar memiliki petarung-petarung tangguh yang sangat menyulitkan mereka berdua.

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.12. Mencari Pria Bertopeng

    Kui Long melangkah cepat melalui lorong-lorong sempit yang berliku, bayangan malam menyelimuti setiap sudut kota. Aroma rempah-rempah dan asap dupa bercampur dengan bau lembap dari dinding batu tua. Telinganya menangkap setiap suara—bisikan pedagang yang masih bertransaksi, langkah kaki terburu-buru, dan desahan angin yang menyusup melalui celah-celah bangunan.Tiba-tiba, sebuah tangan kasar mencengkeram lengannya, menariknya ke dalam kegelapan sebuah gang sempit. Kui Long hampir saja bereaksi dengan serangan, namun matanya segera mengenali wajah yang familiar."Naga Azteca," bisiknya, melepaskan diri dari cengkeraman itu. "Apa yang kau temukan? Kau bisa berubah jadi manusia juga?"Naga Azteca menganggukan kepala, dengan mata emasnya yang tajam, menatapnya serius. "Pria bertopeng itu bukan orang sembarangan. Gerakannya terlatih, dan dia tahu persis apa yang dia cari."Kui Long mengangguk, mengingat kilatan koin berkilauan yang diambil pria itu. "Itu adalah lambang sekte rahasia. Jika

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.11. Pria Bertopeng Misterius

    Kui Long tetap mempertahankan senyumannya, seolah menikmati permainan ini. Namun, jauh di dalam dadanya, jantungnya berdetak dengan ritme yang terukur, menandakan kewaspadaan yang tajam. Ia sudah menyiapkan seribu cara untuk meloloskan diri jika situasi berbalik melawannya. Tatapan pria bertato naga di hadapannya masih mengunci dirinya, dingin dan penuh selidik, seakan hendak menerobos lapisan pikirannya yang terdalam.Di kejauhan, di antara bayangan yang menari di lorong-lorong sempit pasar, Naga Azteca bergerak seperti angin. Langkahnya ringan, nyaris tak berjejak, napasnya teratur seperti predator yang mengintai mangsanya. Matanya yang berwarna emas menyapu setiap sudut, menangkap detail sekecil apa pun. Aroma logam dari senjata tersembunyi yang dibawa para penjaga klan bercampur dengan harum manis buah-buahan yang dijajakan di pasar. Sorot matanya menyipit ketika melihat sosok mencurigakan bersembunyi di antara keramaian.Tiba-tiba, suara dentingan logam beradu merobek kesunyian y

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.10. Kota Naga Biru

    Angin dingin berhembus dari arah laut, membawa serta aroma asin yang bercampur dengan harum rempah-rempah dari pasar terdekat. Di bawah sinar matahari yang keemasan, permukaan lautan berkilauan, memantulkan bayangan kapal-kapal dagang yang berlabuh di pelabuhan Kota Naga Biru. Kota yang merupakan kota tersibuk dan terpadat di Negeri Ming, Dunia Naga.Di kejauhan, gunung-gunung es menjulang dengan megah, puncaknya berkilauan seperti kristal yang tertimpa cahaya. Gunung es abadi yang menyimpan misteri tentang artefak kuno dari kejayaan naga di jaman dahulu yang bisa berubah menjadi manusia dan menjadi kultivator sejati.Namun sekarang, Negeri Ming banyak dikuasai Klan Naga dan juga Naga yang memiliki kecerdasan tinggi seperti Naga Iblis.Kui Long berjalan perlahan di antara kerumunan, jubah pedagangnya berkibar diterpa angin. Benang emas yang menghiasi kainnya menangkap cahaya, menambah kesan bahwa dirinya bukan pedagang biasa. Senyum ramahnya menyembunyikan kehati-hatian yang terlatih,

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.9. Kutukan Dewi Naga

    Perahu kecil itu berlayar perlahan di bawah langit yang dipenuhi kabut keemasan. Ombak di sekitar Pulau Naga Langit bergulung dengan gelombang yang tak biasa, seolah merasakan kehadiran para pendekar. Dewa Mabuk Kong Ming, Song Lien Hwa, Dewa Pedang Wei Bu, dan Yin Yin berdiri di haluan, mata mereka menatap lurus ke arah daratan yang mulai tampak di kejauhan. Di atas mereka, Rajawali Emas mengepakkan sayapnya, menyelinap di antara awan, mengawasi dari ketinggian.Saat mereka mendarat, suara gemuruh bergema dari tengah pulau. Kilatan cahaya perak dan emas membelah udara, lalu sesosok wanita berbalut jubah sutra hijau zamrud melayang di atas mereka. Itu adalah Dewi Naga Shiu Ling, penguasa Pulau Naga Langit. Namun, ada sesuatu yang aneh. Tatapan matanya yang biasanya tenang kini dipenuhi kegelapan, bibirnya melengkung dalam senyum dingin.“Kong Ming, Wei Bu… Kalian berani datang ke wilayahku?” Suaranya bergema seperti angin yang menusuk tulang."Shiu Ling! Kenapa kau bisa berubah sepert

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.8. Rubah Hitam Ekor Sembilan

    Rubah Hitam Ekor Sembilan Yin Yin melompat ke udara dengan kecepatan yang sulit diikuti mata. Tubuhnya bergerak lincah, setiap ekornya menyapu udara dan menciptakan gelombang energi gelap yang menggetarkan ruang. Mata merahnya bersinar kejam saat ia menatap Song Lien Hwa, yang sudah bersiap dengan pedangnya."Song Lien Hwa, kau bukan tandinganku lagi!" suara Yin Yin bergema, dipenuhi kekuatan kegelapan yang menakutkan. Dengan satu kibasan ekornya, angin hitam melesat menuju Song Lien Hwa, membawa aura kehancuran.Song Lien Hwa segera menangkis dengan jurus Pedang Langit Menyapu Awan. Ia melompat ke atas, bilah pedangnya berputar membentuk pusaran angin yang membelah gelombang kegelapan Yin Yin. Namun, Yin Yin tidak memberi kesempatan. Tubuhnya berkelebat dalam bayangan, muncul di belakang Song Lien Hwa dan meluncurkan cakar tajamnya."Cepat sekali!" Song Lien Hwa hampir terlambat menghindar, namun dengan reflek luar biasa, ia membalikkan pedangnya dan menangkis serangan itu. Dentingan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status