"Sudah jangan bahas soal itu deh. Sepertinya kurang cocok. Soalnya Sabrina wanita perfect idaman semua pria," timpal Jaka melerai sekakigus memanas-manasi Hani.'Halah. Perfect apanya. Jaka belum tahu saja kalau Sabrina itu wanita mandul,' geram Hani dalam hati."Iya dong. Saya percaya sama Jaka. Meski pun saya belum jauh mengenal Sabrina, tapi sudah bercerita banyak." Jeni tersenyum ramah."Cerita apa saja, Tante?" Sabrina dibuat penasaran."Ada deh pokonya. Yang pasti kamu adalah calon menantu idaman," puji Jeni. Ukiran senyuman riang masih saja menggaris di bibirnya.Mendengar pujian yang keluar dari mulut Jeni, mamanya Hasbi langsung tersendat makanan sampai batuk. "Uhuk uhuk!" "Jeng Hani, kenapa? Minum dulu." Jeni segera menyodorkan segelas air minum ke hadapan Hani."Sorry, Jeni. Sepertinya saya harus segera pulang karena ini sudah sore," pamit Hani. Isi dadanya terasa panas dan tak mampu dikendalikan."Mau saya antar, Tante? Kebetulan saya juga akan mengantar Sabrina." Sekedar
Terakhir Diperbarui : 2023-10-07 Baca selengkapnya