Home / Pernikahan / Pembalasan Istri Sang CEO / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pembalasan Istri Sang CEO: Chapter 81 - Chapter 90

195 Chapters

Terbongkarnya Rahasia Intan

Siang itu Rudy masuk ke ruangan Intan dengan terburu-buru. "Mbak, ada berita besar yang beredar di kalangan pengusaha di kota ini.""Ada apa, Rud?" tanya Intan. Intan memang jarang memantau perkembangan yang terjadi di kalangan pengusaha atau tentang dunia bisnis. Ia menyerahkan dan mempercayakan semua itu pada Rudy. "Kakek Nugraha kritis dan kondisinya semakin melemah. Saat ini ia ada di rumah sakit dan sepertinya akan segera dibawa ke Singapura," jawab Rudy. "Apa?! Kakek?" Intan sangat terkejut, ia menggigit bibirnya dan merasa sangat gelisah. "Kakek Nugraha memang sudah lama mengalami komplikasi penyakit. Mungkin beberapa peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini memang sangat menyita pikiran dan tenaganya. Tommy yang mengalami kecelakaan, lalu bercerai, tertangkapnya pelaku perencanaan pembunuhan Tommy, semuanya pasti membuat kakek merasa gak tenang."Intan berdiri dan memijit pelipisnya, tak bisa dipungkiri rasa rindu dan sayang untuk Kakek Nugraha masih ada di lubuk hatinya. I
Read more

Pertemuan Tommy dan Intan

"Kalian...." Tommy berdiri dan terpaku tempatnya.Ia menatap ke arah tempat tidur kakek dan terkejut melihat Caroline dan putranya ada di situ. Otaknya berpikir keras, apa hubungan antara kakek dan Caroline. Namun sekejap kemudian Tommy menyadari sesuatu. Seolah ada selubung yang terbuka dan mengoyak misteri selama ini. Mata Tommy terbelalak saat menyadari bahwa Caroline adalah Intan, mantan istrinya. Intan terkejut, sekalipun kejadian ini sudah bisa diprediksi, tetapi jantungnya berdebar kencang saat harus berdiri di hadapan Tommy sebagai Intan. "Caroline, ternyata kamu memang Intan? Aku sempat merasa curiga karena ada kemiripan di wajah kalian. Namun berulang kali aku berusaha menepis keraguan di hatiku, karena kalian Caroline sangat berbeda dengan Intan," kata Tommy. Intan menguatkan dirinya, ia menatap mata Tommy dan berkata, "Mas Tommy, aku memang Intan. Wanita yang kamu campakkan demi mengejar cinta yang lain.""Aku... Aku minta maaf atas kesalahanku, Intan. Aku menyesal tela
Read more

Salah Paham

Pagi itu Intan sedang bersiap untuk pergi ke kantor. Rudy sudah berangkat lebih dulu karena ada acara pertemuan dengan perwakilan perusahaan lain.Intan sangat terkejut ketika ia membuka pintu. Tommy berdiri di hadapannya dan menatapnya dalam-dalam. "Mau apa kamu datang kemari?" tanya Intan. Intan mundur beberapa langkah, ia berpikir dengan cepat, bagaimana kalau Tommy melakukan hal tak terduga sementara Rudy sedang tidak ada di rumah. "Ada yang harus kita bicarakan, Intan," jawab Tommy sambil berjalan masuk ke dalam rumah. Tommy melihat ke sekelilingnya, rumah megah itu membuatnya kagum, karena Intan berhasil menjelma menjadi orang sukses dan kaya. "Siapa yang mengijinkan kamu datang kemari dan masuk ke rumahku?" tanya Intan dengan kesal. Intan diam-diam mengambil ponsel dari dalam tasnya. Ia bersiaga jika Tommy nekat melakukan hal yang tidak ia inginkan. "Intan, aku datang dengan damai, tanpa ada tujuan untuk bertengkar denganmu. Aku cukup kagum dengan perubahan yang kamu dan
Read more

Tommy meminta tes DNA

"Sudahlah, Intan, aku bersedia kembali padamu kalau Alex meninggalkan kamu. Aku tahu kalau kamu hanya memanfaatkan Alex untuk membalas dan membuatku kesal. Iya kan?" kata Tommy. "Jangan mimpi kamu, Mas! Pergi kamu dari sini dan jangan kembali lagi! Aku gak mau berhubungan lagi denganmu!" Intan masuk ke dalam rumahnya dan ingin menutup pintu. Namun Tommy menghalangi Intan dan menahan pintu itu dengan tangannya. "Tunggu! Jelaskan dulu mengenai anak itu! Kalau kamu gak mau menjelaskannya, aku gak akan pergi dari sini! Katakan dengan jujur, dia anakku, bukan?" kata Tommy. Intan berusaha mendorong pintu itu agar bisa ditutup dan dikunci, sayangnya tenaga Tommy lebih besar darinya. Tommy justru berhasil membuka pintu itu dan kembali masuk.Intan berusaha memanggil asisten rumah tangganya untuk menelepon petugas keamanan komplek perumahan itu. "Apa yang kamu inginkan, Mas? Anak itu adalah anakku. Gak ada hubungannya denganmu!" kata Intan. "Jangan bohong kamu! Anak itu mempunyai wajah ya
Read more

Aku mencintaimu

"Mau apa lagi kamu, Intan? Belum puas kamu menipu aku selama ini?" Intan membaca pesan Alex sambil menggigit bibirnya. Matanya terasa panas dan andai tidak ditahan, pasti air mata sudah mengalir dengan deras. "Alex, kita harus bertemu. Kamu dimana sekarang?" Intan menunggu Alex membalas pesannya dengan penuh harap. Ia lelah harus menahan perasaannya pada Alex. Ingin rasanya ia segera berjumpa dan mengatakan semua hal yang terjadi, termasuk apa yang ada di dalam hatinya saat ini. Alex mengirimkan lokasinya saat ini pada Intan. Intan sedikit merasa lega, ia menghapus jejak air mata di wajahnya. Tanpa berpikir panjang Intan segera menuju ke alamat itu. Alex berada di sebuah kafe yang berjarak lima belas menit dari rumah Intan. Sesampainya di sana, Intan melihat Alex duduk sendirian di sudut ruangan. Intan menarik nafas dalam-dalam dan menghampiri Alex. Alex melihat Intan datang, tetapi ia tidak menanggapinya, ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Intan bisa melihat dengan jelas
Read more

Alex melamar Intan

"Kalau begitu kita harus mempercepat prosesnya," kata Alex setelah berpikir beberapa saat. "Proses apa, Mas?" tanya Intan. Alex hanya tersenyum dan menggenggam tangan Intan. Ia mempunyai sebuah rencana manis di dalam hatinya yang akan segera ia wujudkan. ___Intan meletakkan ponselnya di meja kerjanya. Ia sudah tiba di kantor tiga jam yang lalu dan berkutat dengan pekerjaannya. Pagi itu sedikit aneh, Alex tiba-tiba mengabarkan bahwa ia tidak bisa menjemput Intan di rumah karena ada pekerjaan mendadak di luar kota. Intan menyetir mobilnya sendiri ke kantor. Setibanya di kantor, ia mencoba menghubungi Alex, tetapi nomor ponsel Alex tidak aktif. Intan terus menunggu Alex membalas pesannya sambil mengerjakan beberapa laporan yang harus ia periksa. 'Kenapa ponselnya ga aktif? Apa dia sangat sibuk sehingga gak bisa membalas pesanku? Ini seperti bukan kegiatannya selama ini,' batin Intan. "Kenapa masih pagi sudah melamun?" tanya Rudy yang tiba-tiba sudah ada di muka pintu ruangan Intan
Read more

Kembalilah padaku!

Berita mengenai Alex yang melamar Intan langsung menjadi berita utama di kota itu. Bagaimana tidak, dua orang pengusaha ternama dan kaya raya di kota itu secara tidak langsung mengumumkan tentang hubungan mereka pada semua orang. Siapa yang tidak mengenal Alex, putra pengusaha ternama dan calon pewaris bisnis multinasional dan mempunyai banyak aset di Indonesia. Wajah rupawan dan tubuh yang ideal juga menjadikan Alex pria idaman para wanita. Saat semua orang melihat Alex melamar Caroline, itu bagaikan kisah romansa yang membuat semua berdecak kagum. Berbagai komentar baik positif maupun negatif bermunculan. Apalagi adegan penuh cinta itu dengan mudahnya menyebar di media sosial. Berita itu pun sampai ke tangan Tommy melalui ponselnya. Pagi itu ia meremas ponselnya kuat-kuat, rasa kesal dan cemburu melanda dirinya begitu hebat. "Alex melamar Intan? Alex memang selalu menjadi sainganku dalam segala hal. Aku gak akan tinggal diam!" Tommy berkata pada dirinya sendiri. Tommy menyambar
Read more

Hasil Tes DNA

Tommy segera membawa rambut Darren dan rambutnya ke rumah sakit. Ia merasa penasaran mengenai status Darren dan ingin memiliki bukti yang kuat. Tommy tahu, bahwa Intan tidak akan mengaku bahwa Darren memang putranya, kecuali ada bukti nyata yang bisa menunjukkan hal itu. Bagaimanapun juga Tommy menyadari bahwa perbuatannya dahulu pada Intan memang sangat keterlaluan dan menyakitkan. Di saat yang sama, anak perusahaan yang dikelola oleh Tommy mengalami ujian yang cukup berat. Berita mengenai kehidupan pribadi Tommy mulai meluas dan mempengaruhi penilaian publik pada perusahaannya. Beberapa investor menarik dananya dari perusahaan dan membatalkan kerja sama. Tommy merasa tak berdaya menghadapi persoalan ini. "Maaf, Pak. Ini laporan keuangan perusahaan untuk bulan kemarin," kata sekretaris Tommy dengan ekspresi wajah tegang. Melihat wajah karyawan itu, Tommy sudah bisa menebak apa yang mungkin tercantum dalam laporan itu. Tommy menerima dokumen itu dan membacanya dengan teliti. Mata
Read more

Aku adalah papa kandungmu, Nak

Tommy memegang tangan Intan dan menatapnya dengan lekat. "Kamu yang menyebalkan, Intan! Kenapa kamu menyembunyikan fakta bahwa Darren adalah putraku? Apa karena kamu masih marah dan kesal padaku? Kamu mau membalas kesalahanku? Aku ini ayahnya, aku berhak tahu kalau aku mempunyai seorang putra.""Sejak kapan kamu peduli padaku dan anak kita, Mas? Yang ada di pikiranmu selama ini hanya uang, warisan, dan Silvy," teriak Intan. "Cukup! Aku gak mau berdebat denganmu, Intan. Yang kuinginkan saat ini hanya bertemu dengan anak kandungku," kata Tommy. "Jangan harap kamu bisa bertemu dengan Darren!" "Marissa, aku ini papa kandungnya. Darren harus mengetahui tentang hal itu. Dia harus mendengarnya dari mulut kita secara langsung." Tommy menerobos masuk. "Mas, berhenti! Jangan usik anakku!" Intan berusaha mengejar mantan suaminya itu. Namun Tommy tetap memaksa masuk dan berhasil membuka pintu yang tidak terkunci. "Darren... Darren...." Tommy memanggil nama putranya. Darren berlari keluar
Read more

Ulah Sherin

Sherin menghubungi Alex dan meminta untuk bertemu. Sherin mengatakan pada Alex bahwa dirinya ingin meminta maaf pada Alex dan Intan atas kesalahannya. Pagi itu saat menjemput Intan, dan menyampaikan maksud Sherin. "Intan, Sherin mengajak kita makan malam bersama," kata Alex. "Sherin? Untuk apa, Mas? Apa dia ingin menghina aku lagi?" Intan masih teringat saat Sherin, sepupu Alex menyatakan bahwa dirinya tidak layak dan sepadan untuk menjadi pasangan Alex. Sherin selalu menyinggung tentang status Intan yang sudah pernah menikah dan mempunyai anak. "Sayang, jangan seperti itu! Sherin kali ini datang untuk berdamai denganmu. Dia gak akan membuatmu kesal atau kecewa lagi," kata Alex. "Benarkah?" Intan merasa ragu dalam hatinya, rasanya orang seperti Sherin tidak akan minta maaf begitu saja. Intan merasa ada maksud terselubung yang hanya diketahui oleh Sherin. "Iya, aku gak akan membiarkan Sherin atau siapapun menyakiti kamu." Alex menggenggam tangan Intan. Intan bertanya lagi, "Apa
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status