Semua Bab Pembalasan Istri Sang CEO: Bab 21 - Bab 30

195 Bab

Pesona Caroline

Tok.. Tok.. Tok..Intan menengok ke arah pintu ruangannya dan melihat Rudy masuk dengan membawa buket bunga yang besar."Itu untukku? Dari siapa, Rud?" tanya Intan.Rudy duduk di kursi yang ada di depan Intan. Ia membuka amplop kecil yang ada di rangkaian bunga indah itu."Untuk Nona Caroline Mahendra, dari Alex, PT. Sejahtera Bersama. Apa Mbak ingat yang mana orangnya?" "Alex? Aku lupa, apa kita bertemu dalam pertemuan kemarin?" kata Intan seraya mengerutkan keningnya."Sejak acara pertemuan perusahaan itu, sudah lima kali ada kiriman paket dan buket bunga untuk Caroline. Lama kelamaan ruangan ini akan penuh dengan kiriman dari penggemarmu, Mbak."Intan alias Caroline tersenyum mendengar ucapan adiknya. Ia juga menerima beberapa pesan pribadi di ponselnya dari beberapa pengusaha muda yang ingin mengajaknya berkenalan. Ada yang ingin mengajak bertemu, menawarkan kerja sama, bahkan ada yang berani berterus terang menyatakan rasa kagum dan sukanya pada sosok Caroline."Berarti penyamar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-17
Baca selengkapnya

Menolak

Intan menarik kembali tangannya, ia mengambil gelas di hadapannya dan meminumnya dengan santai. Ia sudah hafal dengan rayuan dan mulut manis pria seperti itu.Dulu Tommy juga mendekati dan merayunya dengan buaian kata-kata yang membuatnya melambung tinggi. Namun itu tak bertahan lama, hanya sesaat Intan merasa bahagia dan dihargai."Caroline, bisakah aku mendengar jawaban darimu saat ini?" tanya Alex.Intan bertanya balik, "Maaf, Alex, ini terlalu mendadak bagiku. Kita baru satu kali bertemu, tapi Anda sudah menyatakan cinta? Apa mungkin Anda biasa bersikap begitu pada semua wanita?" Ekspresi wajah Alex berubah seketika, ia terlihat sedikit tersinggung dengan tuduhan Intan bahwa dirinya adalah pria yang mudah menggoda wanita dengan rayuan manis. "Caroline, aku bukan pria seperti itu. Aku benar-benar tulus dan jatuh cinta padamu. Aku mengerti, ini sangat mengejutkan bagimu. Mungkin wajar kalau Nona juga menolak saat ini, karena kita memang belum saling mengenal dekat. Tapi kita bisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-17
Baca selengkapnya

Jerat Cinta Caroline

Acara pertemuan antara perusahaan Intan dan Tommy akan berlangsung di sebuah kafe. Intan sudah berdandan dan memakai pakaian terbaiknya.Intan dan Rudy tiba di kafe itu dan menuju ke ruangan yang sudah mereka pesan sebelumnya. Sesuai dengan rencana, Intan dan Rudy akan bertemu dengan Tommy dan Carlo.Intan duduk di kursinya sambil meremas jemarinya. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa tegang dan gelisah karena sebentar lagi akan berjumpa dengan mantan suaminya. "Tenang, Mbak. Penyamaran Mbak sangat bagus dan rapi. Gak ada orang yang akan mengenali Mbak dengan penampilan seperti ini," bisik Rudy."Iya, hati-hati, jangan sampai kamu salah menyebut namaku!" ujar Intan."Tentu saja, Caroline." Rudy tersenyum. "Apa Mbak pernah bertemu dengan Carlo sebelumnya?" "Belum. Saat Mbak dan Mas Tommy menikah dulu, Carlo sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Dia juga sibuk mengurus bisnis orang tuanya, sehingga gak sempat kembali. Sepertinya dia memang pekerja keras dan lebih bertanggung jawab
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-18
Baca selengkapnya

Bertemu Berdua

Setelah pertemuan bisnis itu, Tommy dan Caroline sering berkomunikasi lewat ponsel. Hampir setiap waktu mereka saling berkirim pesan untuk hal yang serius ataupun hanya sekadar saling menyapa dan bergurau. Intan memang sengaja membuat hubungan antara dirinya yang berperan sebagai Caroline dengan Tommy. Intan merasa Tommy mulai nyaman berkomunikasi dengannya.Tommy selalu memuji kecantikan Caroline dan merasa cocok dengannya. Sering Intan hanya tertawa miris dalam hatinya karena ternyata sang suami memang lebih menilai fisik dan penampilan seseorang.'Dulu kamu selalu jijik dan melihatku, tapi sekarang hanya dengan perubahan penampilan luar kamu jadi sangat memujaku,' batin Intan sambil menggenggam ponselnya. Tak lama kemudian terdengar panggilan telepon masuk. Intan menarik nafas dalam-dalam sebelum menjawabnya. Ia harus menggunakan nada bicara Caroline yang sedikit angkuh dan dingin."Halo..""Halo, Nona Caroline," sapa Tommy."Ada apa? Oh ya, panggil aku dengan nama saja, gak perl
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-18
Baca selengkapnya

Kecurigaan Silvy

Tommy terdiam sejenak, perkataan Caroline mengingatkan dirinya pada perkataan Silvy beberapa tahu silam, saat mereka menjalin hubungan di belakang Intan. Saat itu Silvy juga terus mendesak Tommy untuk segera menceraikan Intan dan menikahinya.Namun Tommy tidak langsung menyanggupi keinginan Silvy, karena tadinya ia akan menggunakan Intan sebagai senjata untuk bertahan dan menunggu sampai keinginannya menjadi penerus dan pewaris semua milik kakeknya terwujud.Ternyata Intan yang enggan bertahan di sisi Tomny. Setelah perselingkuhan Tommy dan Silvy terbongkar, Intan memilih pergi meninggalkan semuanya. Tommy bersyukur, setidaknya ia tidak harus melihat wanita jelek itu setiap hari ada di rumahnya. Ia juga bisa menikahi Silvy, wanita yang cantik dan memikat hatinya.Tapi kini, kecantikan Silvy seolah tidak bisa dibandingkan dengan pesona dan kecantikan Caroline. Tommy seakan tidak bisa mengalihkan pandangan matanya dari sosok Caroline yang cantik dan menarik. Jantung Tommy berdebar kenca
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-19
Baca selengkapnya

Silvy Berbohong

Tommy membungkuk dan menempelkan telinganya di perut Silvy. Tommy sangat antusias, sekalipun perut itu rata dan sebenarnya tidak ada kehamilan.Silvy spontan menahan nafas dan mengusap rambut Tommy. Ada rasa bersalah menyelusup dalam hatinya. Ia merasa haru dan hatinya nyeri karena kenyataan berbanding terbalik dengan kebohongan yang ia ciptakan sendiri.Ia berpikir, seandainya itu nyata, bahwa dirinya memang sedang mengandung seorang bayi saat ini, pasti ia akan menjadi wanita paling bahagia di bumi. Berparas cantik, mempunyai suami tampan dan kaya, dan akan segera mempunyai buah hati, rasanya kebahagiaan itu sangat sempurna. Namun Silvy sadar, itu hanyalah mimpi baginya. Ia teringat ucapan dokter mengenai kondisi tubuhnya. Tommy mengangkat wajahnya dan berucap, "Aku senang sekali kamu hamil, Sayang."Silvy tersenyum, melihat ekspresi wajah dan reaksi suaminya, rasanya tidak mungkin ia meralat ucapannya saat ini.Silvy berkata dalam hatinya, 'Aku ingin menikmati perasaan bahagia ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-19
Baca selengkapnya

Memanfaatkan Alex

Pagi itu Intan masuk ke ruangannya dengan menahan rasa kesal. Sebagai adik kandung, Rudy tentu bisa membaca ekspresi wajah sang kakak. Ia mengikuti Intan ke ruangannya."Mbak sedang marah? Kenapa wajah Mbak muram seperti itu?" tanya Rudy.Intan menghela nafas dan menatap mata Rudy."Hampir saja Mbak berhasil merayu dan membuat Mas Tommy menceraikan istrinya, tapi rencana itu harus tertunda atau mungkin gagal," jawab Intan."Memangnya kenapa, Mbak? Apa Mas Tommy sadar dan masih mencintai istrinya itu?""Silvy ternyata sedang hamil. Mas Tommy menghubungi Mbak untuk mengatakan bahwa dia gak bisa menceraikan istrinya dalam waktu dekat.""Sabar, Mbak, jangan terburu-buru! Aku yakin cepat atau lambat rumah tangga Mas Tommy itu akan hancur. Orang seperti Tommy dan istrinya gak akan bisa menikmati hidup yang tenang.""Mas Tommy meminta aku sabar dan menunggu sampai istrinya melahirkan. Ia mempertahankan rumah tangganya demi anak itu. Tentu keturunan sangat penting baginya sebagai ahli waris k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-20
Baca selengkapnya

Rasa Cemburu

Malam itu sebuah acara besar untuk para pengusaha digelar di sebuah hotel berbintang lima. Sepasang kekasih baru yang sangat ideal berjalan bergandengan tangan. Semua mata tertuju pada mereka dan mengakui kalau keduanya sangat serasi.Alex menggandeng tangan Caroline yang memakai gaun panjang berwarna hitam nan elegan. Alex sangat perhatian dan sabar menyesuaikan langkah kaki Caroline yang memakai sepatu hak tinggi.Penampilan Caroline bak putri cantik nan mempesona. Alex yang berjalan di sisinya tak kalah mencuri perhatian. Dengan setelan jas berwarna hitam, kemeja, dan dasi, ia berjalan gagah. Alex laksana pangeran tampan yang sigap menjaga dan mendampingi sang putri."Kamu sangat cantik, Sayang," bisik Alex pada Intan. Intan tersipu, lalu kembali menatap ke depan. Pujian dari Alex itu terus terdengar di telinganya. Alex sangat terpesona pada penampilan Intan.Di sudut ruangan megah itu, Tommy hanya bisa menahan rasa kesal dan mengepalkan tangannya. Tak mungkin ia menunjukkan rasa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-20
Baca selengkapnya

Darren Demam

Intan terkejut karena Darren tiba-tiba masuk ke dalam kamar saat ia sedang menerima telepon dari Tommy. Ia langsung mematikan telepon itu dan meletakkannya di atas nakas.Intan sempat merasa cemas, takut jika Tommy akan curiga dan sempat mendengar suara Darren. Namun melihat wajah Darren memerah dan ia hampir menangis, Intan merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ia tahu ada yang lebih penting saat ini. Darren membutuhkan pelukan dari mamanya.Intan sering dilanda rasa bersalah, karena tidak bisa selalu berada di sisi Darren. Selain harus bertumbuh tanpa sentuhan kasih seorang papa, Darren juga harus mengerti kalau sang mama harus membagi waktu untuk bekerja."Darren kenapa, Sayang? Mau bobok sama Mama?" Intan membuka kedua tangannya. Darren tertunduk lesu dalam pelukan Intan. Intan meraba kening Darren yang ternyata terasa panas."Kamu demam, Sayang. Ayo, Mama ukur dulu suhu badanmu!" Intan menggendong Darren menuju kamarnya. Ia mengambil termometer di lemari Darren. Ternyata suhu tub
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-21
Baca selengkapnya

Rahasia Silvy Terbongkar

Tommy mendengus kesal dan melemparkan ponselnya ke atas tempat tidur. Sikap Caroline yang mengacuhkannya membuat Tommy semakin merasa penasaran."Siapa sebenarnya anak kecil yang memanggil Caroline dengan sebutan mama? Apa mungkin Caroline pernah menikah sebelumnya?" gumam Tommy pagi itu. Ia masih enggan beranjak dari tempat tidurnya.Silvy masuk ke kamar dan menatap Tommy dengan bingung."Mas, kamu gak ke kantor?" "Aku sengaja cuti hari ini untuk menemani kamu ke dokter kandungan," jawab Tommy.Silvy terkejut, matanya melotot dan mulutnya menganga. Ia tidak menyangka Tommy akan mengajaknya ke dokter secara mendadak pagi itu. Ia harus berpikir cepat agar rencananya tidak hancur berantakan."Gak perlu, Mas. Aku bisa melakukannya sendiri, kamu sangat sibuk, jadi gak perlu repot-repot mengantar aku," jawab Silvy."Kenapa? Biasanya wanita hamil selalu ingin ditemani oleh suaminya, bukan?" Tatapan Tommy yang tajam menyelidik membuat Silvy langsung mengalihkan pandangannya."Bukan begitu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
20
DMCA.com Protection Status