Home / Pernikahan / Pembalasan Istri Sang CEO / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Pembalasan Istri Sang CEO: Chapter 41 - Chapter 50

195 Chapters

Kecurigaan Tommy

"Kakek sudah berusaha keras untuk melarang kamu, Tom. Saat itu kamu yang sangat keras kepala dan menentang semua perkataan Kakek," jawab Kakek Nugraha."Tapi Kakek gak menjelaskan dengan detail apa alasan Kakek gak menyukai Silvy. Andai saja Tommy tahu, kalau itu berhubungan dengan almarhum papa, pasti aku akan langsung berhenti dan menjauhi Silvy," sesal Tommy."Kakek sudah berusaha keras menghalangi hubunganmu dengan wanita itu. Kakek gak punya bukti yang kuat bahwa Johan adalah pembunuh papamu. Kakek yakin kalau mengungkapkannya saat itu, kamu gak akan percaya dan tetap menuduh Kakek hanya mengarang cerita untuk menghalangi kebahagiaanmu.""Kek, Papa Silvy mengancam aku, kalau aku membuat Silvy menderita lagi, dia akan melakukan sesuatu yang buruk. Mungkin saja dia akan membahayakan hidupku, Kakek, atau perusahaan kita," kata Tommy."Apa?! Dia mengancam kamu seperti itu?" ujar Kakek Nugraha dengan geram."Iya, Kek. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku merasa terjebak dalam sebu
Read more

Posesif

"Kenapa malam sekali pulangnya, Mas? Aku sudah sangat lama menunggu kamu." Silvy langsung bergelayut manja setelah membukakan pintu untuk suaminya."Sudah kubilang, aku ada pekerjaan penting. Kalau kamu lelah, tidur saja dulu. Kata dokter kamu harus banyak istirahat sampai luka di perutmu benar-benar pulih," jawab Tommy."Aku sehat dan baik-baik saja, asalkan kamu ada di sampingku, Mas. Tolong jangan tinggalkan aku!" Silvy memeluk Tommy dengan erat"Aku gak bisa selalu ada di sampingmu, Silvy. Aku harus bekerja. Karena ulahmu kemarin, banyak pekerjaanku yang tertunda dan terbengkalai. sekarang aku harus menyelesaikan semuanya."Tommy mendengus kesal, ia masih belum bisa merasakan getaran cinta di hatinya untuk Silvy. Sejak bertemu dengan Caroline, Alex, dan Darren di kafe tadi, ia justru tidak bisa mengalihkan pikirannya. Bayangan keluarga bahagia itu menyeruak dan sangat mengusik benaknya."Aku mau mandi." Tommy melepaskan pelukan Silvy dan langsung masuk ke dalam kamar.Namun Silvy
Read more

Bertemu Orang Tua Alex

Sore itu Alex menjemput Intan di kantornya. Alex mengajak Intan makan sebelum pulang ke rumah. Mereka singgah di sebuah restoran ternama di kota itu."Sayang, akhir pekan besok papa dan mamaku mengundangmu ke rumah," kata Alex."Uhuk.." Intan yang sedang mengunyah makannya terbatuk karena terkejut.Alex langsung memberikan gelas minuman dan tisu pada kekasihnya."Hati-hati, Sayang! Minum dulu!" Intan minum dan mengatur nafasnya, ia membersihkan mulutnya dengan tisu. "Tapi, Mas.." kata Intan."Sayang, mereka sudah sangat penasaran, ingin bertemu dan berkenalan denganmu. Kita ajak Darren juga untuk berkenalan dengan mereka. Orang tuaku pasti akan menyayangi Darren." Melihat Alex tersenyum dan sangat yakin dengan ucapannya, Intan tidak bisa lagi mengelak. Intan tidak sampai hati untuk menolak ajakan itu dan mengecewakan Alex. Sebenarnya sudah berulang kali Alex mengajak Intan bertemu dengan orang tuanya, tetapi Intan selalu mencari alasan untuk menolak ajakan itu."Apa kamu yakin akan
Read more

Penipu!

"Baik Om, Tante, mulai saat ini saya berjanji gak akan mengganggu Alex lagi." Intan menggandeng tangan Darren dan ingin segera meninggalkan rumah itu. Ia tahu bahwa dirinya dan Darren tidak diterima di rumah itu."Caroline, tunggu! Tolong jangan pergi dari sini!"Alex beralih menatap kedua orang tuanya. "Pa, Ma, Alex sangat mencintai Caroline. Dia wanita yang baik. Setiap orang punya masa lalu, kan Pa, Ma? Alex bisa menerima masa lalu Caroline. Alex juga menyayangi Darren. Aku mohon, berilah kami kesempatan untuk menjalani hubungan ini dengan sewajarnya. Tolong beri kami doa dan restu, Pa, Ma,"Papa Alex melotot dan menggelengkan kepalanya. "Dasar anak bodoh! Kamu itu terlalu polos, padahal pendidikanmu tinggi. Mudahnya kamu mengatakan telah jatuh cinta padanya dan mengabaikan semua saran kami. Apa kamu sudah menyelidiki latar belakang wanita ini? Dari mana dia berasal, seperti apa orang tua dan keluarganya? Jangan pernah tertipu dengan penampilan dan rayuan manisnya!"Intan mendengus
Read more

Putus

"Tunggu! Ini gak seperti yang kamu bayangkan, Alex, aku.." kata Intan terbata-bata."Apa?! Katakan, Intan, apa kamu sudah lama merencanakan ini? Pasti kamu sengaja mengincar untuk memanfaatkan aku, iya kan? Apa sebenarnya maumu? Kamu sama sekali gak menganggap penting hubungan kita ini dan menghargai perasaanku. Aku gak percaya ada wanita seperti kamu, Intan. Terbuat dari apa hatimu itu?" Alex memukul setir mobilnya."Baik, aku akan mengatakan yang sebenarnya," jawab Intan."Katakan saja, karena ini akan menjadi pertemuan terakhir kita. Kita akhiri saja hubungan ini. Aku sudah gak sanggup menerima drama dan kebohongan darimu." Alex menatap nanar ke depan."Benar, aku adalah Intan, mantan istri Tommy." Lirih Intan."Apa tujuanmu mendekati aku? Aku tahu kalau kamu gak pernah menyukai aku, iya kan? Kamu mau uang dan aset dari aku? Ratu pembohong seperti kamu memang pintar bersandiwara. Bodoh sekali aku yang terjebak dalam permainan kotormu itu." Intan merasa terpukul mendengar ucapan Al
Read more

Pertemuan Silvy dengan Pak Johan

'Kenapa sikap Tommy berubah padaku? Dia memang gak pernah lagi menyinggung masalah anak, wanita lain, atau perceraian, tapi aku merasa dia semakin jauh. Dia sangat dingin dan jarang berbincang denganku. Ada apa ini?' batin Silvy.Silvy duduk di meja riasnya dan melihat pantulan wajahnya yang masih pucat."Apa salahku, Mas? Apa kamu sudah bosan padaku?" Silvy meraba wajahnya dan menyeka air matanya.Tadi malam Tommy pulang sangat larut, Silvy bahkan sudah tertidur karena terlalu lama menunggu. Pagi harinya Tommy bangun awal dan bergegas pergi ke kantor. Silvy bahkan tidak punya kesempatan untuk banyak berbincang dengan Tommy.Setiap kali Silvy mengirim pesan atau menelepon, Tommy selalu beralasan sedang sibuk bekerja. Silvy merasa asing dan jenuh dengan keadaan ini.Silvy merasa cinta Tommy benar-benar telah pudar padanya. Biasanya Tommy yang selalu menghubungi Silvy terlebih dahulu, pulang cepat untuk menemani berbelanja dan jalan-jalan. Namun sekarang semua suasana indah dan manis it
Read more

Siasat Silvy dan Papanya

"Sabar dulu, Sayang. Walaupun selama ini papa gak berada di sisimu, tapi sebenarnya papa selalu mengingatmu dan menjagamu, Nak. Kamu tetap putri papa yang sangat papa cintai" kata Pak Johan."Aku benci Papa. Sejak Papa pergi meninggalkan aku dan mama untuk wanita itu, aku sudah menganggap diriku seperti anak yatim. Aku bertumbuh sampai dewasa seperti ini tanpa belaian kasih sayang, perhatian, dan satu sen pun uang dari Papa," cibir Silvy."Kamu salah, Nak. Kamu selalu ada di hati papa. Lupakanlah masa lalu, karena saat itu kamu juga belum mengerti dengan jelas apa yang terjadi! Kita buka lembaran baru dan saling menyayangi seperti layaknya orang tua dan anak pada umumnya.""Apa mau Papa sekarang? Aku harus pulang, karena suamiku akan mencari aku. Dia pasti mencemaskan aku, Pa," jawab Silvy."Mencarimu? Papa ragu Tommy akan melakukan itu. Mungkin dia justru senang kalau kamu menghilang. Dia sepertinya sedang bingung dengan perasaannya sendiri padamu. Ada wanita lain yang berusaha menje
Read more

Rudy Menemui Alex

"Ma, kenapa Papa Alex gak datang lagi ke rumah ini? Darren kangen, mau main sama papa," celoteh Darren sore itu.Intan yang sedang mengupas apel untuk Darren langsung terdiam dan menghentikan aktivitasnya. Ia tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan polos putranya itu."Mama koq diam? Aku mau telepon Papa Alex." Darren mengambil ponsel Intan yang ada di meja.Intan terkejut dan berteriak, "Darren, jangan sembarangan mengambil ponsel Mama! Letakkan kembali di tempatnya! Mama melarang kamu untuk menghubungi Om Alex. Ingat, dia bukan papamu!"Darren terkejut, Intan sangat jarang membentaknya seperti itu. Darren langsung meletakkan ponsel itu dan berlari ke kamar. Ibu Intan yang melihat adegan itu segera mendekati Intan. Intan duduk di meja makan dan memijit pelipisnya."Nak, jangan berteriak seperti itu sama Darren! Dia gak tahu apa yang terjadi di antara kamu dan Nak Alex. Darren pasti bingung dengan perubahan ini, dia pasti kehilangan Alex. Selama ini Darren dan Alex mempunyai hu
Read more

Kejujuran Rudy

Alex tidak tinggal diam, ia menyentuh sudut bibirnya yang berdarah, lalu maju membalas serangan Rudy. Kedua pria bertubuh tinggi itu bergulat di lantai, saling membalas pukulan sampai kelelahan.Seorang office boy yang masuk ke ruangan Alex untuk mengambil sampah terkejut. Ia segera berlari ke luar ruangan untuk meminta pertolongan.Tanpa memakan banyak waktu, petugas keamanan dan para karyawan masuk ke ruangan itu. Mereka terkejut melihat CEO perusahaan itu sedang terlibat perkelahian dengan calon kolega perusahaan itu.Alex dan Rudy duduk di lantai dengan nafas terengah-engah. Akibat pertengkaran itu, mereka kelelahan dan menderita beberapa luka ringan di wajah.Alex mengangkat tangannya dan memberi isyarat pada para karyawannya untuk mundur. Ia juga meminta semua karyawan itu keluar dari ruangan rapat itu. Dengan ragu semua karyawan meninggalkan Alex dan Rudy."Alex, apa yang kamu pikirkan tentang kakakku itu gak benar. Intan bukan wanita seperti itu," kata Rudy."Terserah kamu saj
Read more

Pertemuan setelah putus

"Bukan itu maksudku, Mbak. Aku melihat Mbak dan Darren bersedih setelah Alex memutuskan hubungan. Aku hanya berusaha memberi penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Aku tahu Alex sangat kecewa mengetahui bahwa Mbak berbohong. Aku hanya memberi tahu dia, apa alasan Mbak melakukannya," jawab Rudy sambil meraba wajahnya yang perih.Intan menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. "Tapi bukan seperti itu caranya, Rud. Aku gak mau terlihat rapuh di depan siapapun. Kamu pasti tahu itu, kan? Aku sudah pernah mengalami hal yang lebih buruk dari ini. Aku pasti bisa melewatinya, karena Intan yang sekarang bukanlah Intan yang dulu.""Maaf, Mbak." Lirih Rudy.Intan mengulurkan tangannya dan meraba wajah Rudy yang lebam."Sepertinya besok ak gak bisa ke kantor. Apa kata orang-orang kalau melihat wajahku seperti ini?" keluhnya."Kamu tenang saja, Rud. Jangan terlalu cemas padaku. Aku bisa menghadapi semua ini, aku yakin Darren juga anak yang tegar dan kuat. Sekarang kamu harus menyiapkan j
Read more
PREV
1
...
34567
...
20
DMCA.com Protection Status