Share

Darren Demam

Intan terkejut karena Darren tiba-tiba masuk ke dalam kamar saat ia sedang menerima telepon dari Tommy. Ia langsung mematikan telepon itu dan meletakkannya di atas nakas.

Intan sempat merasa cemas, takut jika Tommy akan curiga dan sempat mendengar suara Darren. Namun melihat wajah Darren memerah dan ia hampir menangis, Intan merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ia tahu ada yang lebih penting saat ini. Darren membutuhkan pelukan dari mamanya.

Intan sering dilanda rasa bersalah, karena tidak bisa selalu berada di sisi Darren. Selain harus bertumbuh tanpa sentuhan kasih seorang papa, Darren juga harus mengerti kalau sang mama harus membagi waktu untuk bekerja.

"Darren kenapa, Sayang? Mau bobok sama Mama?" Intan membuka kedua tangannya. Darren tertunduk lesu dalam pelukan Intan. Intan meraba kening Darren yang ternyata terasa panas.

"Kamu demam, Sayang. Ayo, Mama ukur dulu suhu badanmu!" Intan menggendong Darren menuju kamarnya.

Ia mengambil termometer di lemari Darren. Ternyata suhu tub
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status