Sepanjang perjalanan menuju Jakarta, Ervan hanya bisa menghela nafas panjang. Saking terburu-burunya pergi, ia sampai tidak membawa pakaian. Beruntung dompet dan hpnya ad di saku jas yang ia kenakan.Sebenarnya ia tak sampai hati meninggalkan Sonia yang tampak tak melepaskannya pergi ke Jakarta. Apalagi kondisi kaki Sonia memang belum pulih betul, meskipun sudah lebih membaik. Namun, apa boleh buat? Toh, selama istrinya itu mengalami patah tulang, ia sudah selalu berusaha merawatnya, hingga terpaksa tak bisa datang ke pernikahan adik satu-satunya.Keadaannya Sonia pun sudah lebih baik. Sehingga, saat ini adalah waktu yang tepat untuk menengok keadaan Papanya sekaligus memberikan ucapan selamat atas pernikahan adiknya.Sepertinya ia harus mampir ke beberapa toko untuk membelikan hadiah pernikahan adiknya dan juga buah untuk Papanya.*****“Minggu ini kegiatan aku udah enggak terlalu sibuk. Jadi, mending kamu istirahat aja, Sar. Biar aku yang gantian jagain papa. Makasih ya selama ini
Read more