Selama bibirnya memagut bibir Sarah, Rafka sengaja memejamkan matanya. Sial, ia tidak mau mengakui, tapi mengapa bibir Sarah begitu manis untuk disesap? Sampai tanpa sadar ia tak mau membuka matanya saking menikmati pagutannya di bibir Sarah.Apa yang salah dengan reaksi tubuhnya kali ini? Rafka memang beberapa kali melakukan hubungan badan dengan sebagian kekasihnya, tetapi mengapa rasanya dengan Sarah ia begitu bergairah untuk membuat wanita di bawahnya ini tunduk atas dirinya?Rafka terus memagut bibir Sarah sedari ia rasakan pemberontakan wanita itu, hingga wanita di bawahnya ini seperti tak lagi berdaya untuk melawannya. Namun, saat merasakan air yang terasa asin di bibirnya, Rafka seolah merasa kesadarannya ditarik kembali. Gelora gairah yang sempat menguasai dirinya pun perlahan padam, saat ia membuka mata dan melihat Sarah untuk pertama kali menangis di depan matanya.Menyaksikan tangisan itu, Rafka melepaskan tautannya di bibir Sarah dan menarik dirinya yang menindih tubuh S
Baca selengkapnya