“Cantik banget kamu malam ini!” puji Rafka tak bohong ketika ia menjemput Sarah malam ini dan melihat wanita itu mengenakan gaun marun menutupi lutut. Area bahunya terbuka, tetapi untung saja terdapat lengan gaun yang mampu menutupi bagian lengan atas dan juga area dada Sarah, sehingga tetap terlihat sopan dan anggun. “Artinya hanya malam ini saja aku terlihat cantik dimatamu, Raf? Biasanya aku biasa saja begitu?” tanya Sarah dengan bibir yang dibuat mengerucut seperti mengundang ingin dicium saja.Meski memasang wajah seperti orang sebal, tetapi ucapan Sarah tentunya hanya gurauan semata. Mungkin selama 2 tahun lebih menjalin cinta, ia mulai tertular virus Rafka yang suka menggoda dan bergurau.“Ya, cantik juga, Sar. Di mata aku mau bentukan kamu kaya gimana juga, tetap aja cantik menurutku. Mau dandan enggak dandan, mau pakai atau enggak pakai baju, kamu always cantik in my eyes, Sar.”Lagi-lagi bukannya memberikan kata-kata yang benar, lelaki muda itu malah mengeluarkan kata-kata
Baca selengkapnya