Aku yang berada di ruang tengah, bergegas masuk ke kamar Adrian, lalu mencari kontak Genta. Ah, dapat. Setelah itu, tak banyak pikir panjang, aku segera menghubunginya, “Hallo, Genta! Adrian sudah sampai?” tanyaku tak sabar. Ingin segera memberi tahu pada Adrian tentang Tante Fatima yang sebenarnya. “Hallo, ini siapa? Ceweknya, ya?” “Hah? Adrian pacaran?!” Mendengar pertanyaan Genta membuatku sedikit kaget. Jadi selama ini kalau ke rumah Genta, Adrian ketemuan sama perempuan? “Eh, bukan, bukan. Kamu ini siapa? Cari Adrian tiba-tiba?” “Eh, Genta! Kamu emang gak kenal suara Mbak, hah?!” omelku.“M--Mbak? Mbak siapa, ya?” Genta malah tampak bingung.“Alihsa, Genta! Ini Alisha! Astaghfirulloh!” omelku lagi. “Oalah ya ampuuun bidadariku!” Suara Genta yang spontan membuat aku mengernyit. “Eh, Kak Icha, Ta?” Lalu suara Adrian terdengar samar, sebelum aku bicara lagi terdengar suaranya. “Hallo, Kak!” “Ian, kamu di rumah Genta? Jauh gak?” “Kenapa, sih, Kak?” “Kakak mau ke sana! Gent
Baca selengkapnya