Axel celingukan sendiri ketika mendapati apartemen Lily dalam keadaan kosong. Apa dia salah masuk? tanyanya dalam hati. Matanya melihat ke kiri dan kanannya, barang-barang yang ada masih sama seperti saat dia tinggalkan. Ini apartemennya.“Hallo? Lily? Kate!” panggilnya, tidak ada yang menjawab, apa mereka semua pergi? Axel ke dapur, “Kate? Lily?” Lalu seorang pelayan menghampiri Axel tergopoh-gopoh. “Ya, Tuan, tuan sudah kembali?” Axel menyilangkan tangan di depan dada, “Ke mana semua orang? Mana Lily?” “Itu, Tuan, mereka sedang pergi berbelanja sayuran,” jawabnya. “Sayuran?” ulang Axel tidak percaya, apa Lily tahu, kalau Axel mengejar penerbangan paling cepat, agar bisa kembali secepatnya ke apartemen? “Mereka?” “I—iya, Kate dan Nona Lily, karena ada yang Nona Lily ingin. Jadi, dia pergi sendiri ke supermarket untuk membeli sayuran,” papar si pelayan itu gelagapan. Takut kepada Axel dan Lily, tapi, dia harus jujur, atau harus mengikuti apa perkataan Lily saja? Axel mengusap
Baca selengkapnya