Home / Urban / AWAN - THE NEXT SANJAYA / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of AWAN - THE NEXT SANJAYA: Chapter 11 - Chapter 20

180 Chapters

11. DITABRAK WANITA CANTIK

Ini adalah hari ketiga Awan pergi dari rumah dan mendapat rejeki nomplok satu triliyun dari Florensia. Sebenarnya, ia bisa saja berfoya-foya dengan membeli rumah mewah ataupun kendaraan megah edisi terbaru dan berlagak layaknya anak-anak orang kaya. Toh, itu tidak akan berpengaruh banyak terhadap saldo rekeningnya.Hanya saja, mendiang ibunya selalu mendidik Awan untuk bijak mengatur keuangannya.Entah saat menasehatkan itu, ibunya sudah berfirasat akan meninggalkan Awan untuk selamanya, sehingga ia ingin anaknya bisa berhemat dan merencanakan masa depannya dengan hati-hati. Karena tidak lama setelah itu, ibunya mengalami kecelakaan tragis dan pergi untuk selamanya.Karena teringat dengan nasehat ibunya tersebut, Awan berencana menggunakan uangnya untuk investasi.Pertama-tama, ia memikirkan untuk membeli sebuah ruko yang nantinya akan ia gunakan sebagai kantor dan juga tempat tinggal sementara. Di samping itu, Awan juga membutuhkan perangkat komputer super canggih untuk menunjang pe
Read more

12. NADYA WONGSO

Nadya Wongso yang sedang terbaring di atas ranjang, perlahan membuka matanya. Ini adalah kali pertama ia minum-minum. Meski hanya dua gelas, sudah membuatnya mabuk."Eh, di mana ini?"Nadya melihat sekeliling, lalu memijat keningnya dan mulai berusaha mengingat apa yang terjadi. Dia minum banyak alkohol di bar, kemudian dia lupa apa yang terjadi setelahnya dan tahu-tahu, sekarang ia sudah berada di dalam kamar hotel.Ekspresi Nadya seketika menegang, apakah dia telah dinodai oleh seseorang?Dia segera membuka selimut untuk memastikan dan menemukan bahwa pakaiannya hilang. Hanya satu set pakaian dalam yang tersisa. Segera setelah merasakan bagian intimnya, muncul perasaan aneh.Nadya benar-benar panik, mungkinkah ia telah kehilangan kesuciannya yang telah ia jaga selama dua puluh satu tahun hanya karena sekali mabuk?Nadya melompat dari atas ranjang dan melihat memang ada noda warna merah yang menyilaukan di atas sep
Read more

13. NADYA YANG LICIK

"Kemarilah!""Apa yang kamu inginkan?" Tanya Awan waspada.Ia khawatir, jika Nadya masih menyimpan dendam padanya dan kembali menyerangnya. Melihat kenekatanya terakhir, Awan tidak ragu jika wanita ini akan membunuhnya jika sampai ia lengah. Awan sudah mengganti baju dan memandang Nadya dengan waspada.Sayangnya, Awan berpikir terlalu jauh. Nadya awalnya berniat memita maaf pada Awan. Namun, melihat tatapan penuh waspada Awan terhadap dirinya, dia tiba-tiba menjadi kesal, "Apa maksudmu? Apa kamu pikir aku akan menodaimu?"Bukankah terbalik? Seharusnya wanita yang lebih waspada saat berduaan dengan lawan jenis yang bukan keluarganya dalam kamar hotel seperti ini? Sekarang kesannya, kenapa malah dia yang jadi penjahatnya?"Mungkin saja. Kamu kan sudah melihat tubuhku?""Kamu..."Entah darimana kepercayaan diri bocah ini berasal. Karena itu, ia berkata dengan kesal dan nada memerintah, "Sekarang, kamu pergi keluar dan belika
Read more

14. JADILAH PACARKU!

Mata Awan seketika terbelalak tidak percaya. Apa yang salah dengan wanita di depannya ini?"Ini bukan kompensasi. Tapi, kamu sengaja memanfaatkanku, 'kan?"Konyol, dia bahkan belum sampai tujuh belas tahun. Sementara wanita di depannya itu berusia 21 tahun. Kalaupun mencari pacar, Awan tidak mungkin memacari wanita yang lebih tua lima tahun darinya."Apa maksudmu? Apa aku tidak pantas untukmu?" Balas Nadya membelalakan matanya.Nadya merasa sangat kesal. Di luar sana, banyak pria yang berbondong-bondong mengejar cintanya dan berharap bisa menjadi pasangannya. Apa maksud cowok ini? Dia malah menunjukkan kesan seolah dia sedang dimanfaatkan oleh dirinya.Melihat ekspresi Nadya, Awan tertawa getir dan berkata, "Kakak, aku yang tidak pantas untukmu. Lupakan saja masalah kompensasi. Kamu tidak perlu bertanggung jawab apapun. Lupakan saja masalah ini, oke?"Awan merasa ngeri ketika membayangkan dirinya menjadi pacar Nadya. Wanita licik seperti ini, akan sangat menyusahkan dirinya. Jadi, seb
Read more

15. KAMU TIDAK BERTANYA!

Melihat ketidakberdayaan Nadya dan harapannya yang ingin terlepas dari perjodohan yang diatur oleh keluarganya, Awan pun tergerak untuk membantunya. "Baiklah, aku setuju! Bukankah hanya berpura-pura jadi pacar sementara, 'kan? Ini hal yang kecil, bukan apa-apa."Awan berkata sambil menepuk dadanya, "Serahkan padaku! Meski aku tidak bisa membantumu untuk memperjuangan hak waris utama keluargamu, paling tidak aku bisa membantumu untuk memutuskan pertunangan dengan pria itu."Melihat Awan telah setuju dengan senang hati, Nadya berkata dengan riang, "Oke, kita sepakat, ya! Aku akan membayarmu lima milyar di awal dan sisanya setelah semua selesai, bagaimana?"Awan tanpa ragu menggeleng, "Tidak usah, aku suka membantu orang. Tidak perlu membayarku."Jika Nadya mengatakan hal ini tiga hari yang lalu, Awan mungkin tidak akan bisa menolak tawaran ini dan menerimanya dengan senang hati. Hanya saja, dalam rekeningnya saat ini sudah ada satu triliyun yang tidak mungkin habis meski ia foya-foya d
Read more

16. KAMU CARI PENYAKIT

Keesokan harinya, Awan berangkat menuju ruko yang sebelumnya sempat dilhatnya. Waktu itu, Awan harus menyelamatkan Nadya, sehingga ia tidak sempat membelinya. Jadi, hari ini Awan sengaja menambah sehari waktu libur sekolahnya dan menyelesaikan transaksi pembelian ruko.Awan berencana membeli ruko tersebut yang nantinya akan ia gunakan sebagai tempat kerja. Ke depannya ia berencana untuk merekrut beberapa orang ahli IT ke dalam timnya. Tentu saja, semua itu atas saran dari Florensia. Karena Awan tidak suka bekerja di bawah pengaturan orang lain, Awan berencana untuk mendirikan perusahaannya sendiri.Untungnya, hari itu Nadya cukup baik mengantarnya pergi. Sebenarnya, Nadya sudah berniat untuk meminjamkan Awan salah satu mobil koleksinya. Hanya saja, Awan tidak memiliki lisensi mengemudi dan Nadya menawarkan untuk mengantar Awan.Hanya saja, karena hari itu Nadya harus bekerja, jadi ia tidak sempat menemani Awan untuk melihat-lihat ruko yang akan dibelinya. Yang mengejutkan, saat Awan
Read more

17. AWAN YANG BARU

Tujuh hari telah berlalu semenjak Awan tidak masuk sekolah. Sejauh itu pula, semua isu negatif tentang Awan telah mereda dengan sendirinya.Banyak yang beranggapan jika Awan tidak akan pernah masuk sekolah lagi. Ada juga yang mengatakan jika Awan akan menjadi gelandangan setelah diusir dari keluarga Mahendra.Apapun itu, mereka menganggap Awan tidak akan memiliki muka untuk kembali ke sekolah setelah rahasia keluarganya tersebar dan diketahui oleh semua orang.Karena selama ini Awan cenderung cuek dan penyendiri, hanya sebagian kecil orang yang bersimpatik dan merasa kehilangan. Sebagian besar lainnya, justru bersuka cita dengan menghilangnya Awan. Khususnya Farhan dan Rania, mereka adalah sepasang sejoli yang paling tidak suka dengan Awan. Awan adalah batu sandungan mereka. Selama ada Awan, maka peringkat satu kelas tidak akan pernah menjadi milik mereka. Jadi, menghilangnya Awan telah menjadi keuntungan tersendiri bagi keduanya.Mereka yang tidak kenal Awan sekalipun, ikut membahas
Read more

18. DIKHIANATI?

"Eh, ada dek Clara!" Ujar Dirga salah tingkah sambil garuk-garuk kepala.Sebelumnya, ia tidak menyadari kalau ada Clara dalam ruang UKS. Karena posisi Clara sedang membelakangi pintu. Karena Clara termasuk cewek populer di sekolah, Dirga malah tersipu malu dan tidak jadi melanjutkan kalimatnya. Dirga melirik Awan untuk memberi kode. Bagaimanapun, informasi yang ingin disampaikannya ada hubungannya dengan Awan. Jadi, ia merasa sungkan membicarakannya di depan Clara.Clara langsung mengerti dan pamit pergi. Sebelum pergi, Clara berkata pada Awan, "Kalau kakak berubah pikiran tentang rumah itu, aku siap membantu kak Awan."Awan hanya mengangguk kecil dan tidak berkata apa-apa. Awan sudah memutuskan untuk tidak membahas masalah rumahnya lagi. Bagaimanapun, rumah itu juga sudah dibelinya jadi ia tidak perlu mengungkit 'kejahatan' ibu tiri dan ayahnya lagi. Hanya saja, Awan sengaja tidak memberi tahu Clara tentang hal ini."Gila, cakep benar adik tiri lu, bro. Kenapa gak lu pacari aja." U
Read more

19. ORANG YANG TIDAK MASUK AKAL

Awan tidak tahu apa alasan Rinaldy dan Mukhtar menyeret Indah dan Anton, karena itu ia tidak berkomentar lebih lanjut dan memilih untuk mengamati perkembangan situasi yang sedang terjadi. Apapun itu, kedua seniornya itu pasti memiliki alasan tersendiri sampai berbuat segila ini. Di sisi lain, Indah yang sedang ketakutan, melihat Awan berada di warung dan matanya seketika terbelalak. Ada rasa gugup dan ketakutan dalam tatapannya. Dia tidak menyangka akan melihat Awan saat ini, setelah sebelumnya ia mengira jika Awan tidak akan pernah kembali ke sekolah setelah berita tentang pengusiran dirinya tersebar luas. Meski begitu, Indah dengan cepat berhasil menenangkan diri. Ia mungkin tidak akan berani protes ataupun menyerang balik Rinaldy dan Mukhtar karena status keduanya. Namun, setelah melihat Awan ada di depannya, ia menduga alasan ia diseret ke sana pasti karena Awan. Karena itu, Indah segera melampiaskan semua kekesalannya pada Awan, "Semua ini pasti karena kamu! Kamu sengaja memin
Read more

20. ITU CIUMAN PERTAMAKU

"A-apa maksudmu?" Mendengar pertanyaan Awan dan tatapan tajam dari Theo, Indah sempat panik. "Jawab saja. Kamu yang menyebarkan fitnah tentang aku dan keluargaku, 'kan?" Ulang Awan dengan nada lebih tegas. "Kamu? Kamu jangan sembarangan memfitnah. Buat apa aku menyebarkan berita tidak penting seperti itu?" Awan tersenyum sinis, "Masih menyangkalnya? Kalau begitu, bagaimana kamu membantah video ini!" Awan memutar video yang ia salin dari ponsel Dirga sebelumnya. Di sana, tampak Indah bersama Anton sedang berduaan sambil merokok di gudang dekat sekolah. Lokasi yang sama, tempat Rinaldy dan Mukhtar menangkap keduanya. Melihat video di tangan Awan, ekspresi Anton dan Indah tampak panik. Mereka tidak bisa lagi membantah dan Indah jelas-jelas ketakutan saat ini. "Dasar jalang! Jadi, benar kamu yang memfitnah Awan?" Theo yang juga melihat video tersebut seketika emosi. Seminggu terakhir, ia telah memerintahkan kawan-kawannya untuk menyelidiki masalah ini dan tidak menemukan petunjuk. S
Read more
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status