Alvaro membatu, sangat terkejut karena istrinya kesal dan mungkin juga membencinya.Dokter Maya menatap Alvaro sesaat. Dilihatnya ekspresi Alvaro yang kebingungan. "Kenapa kesal pada suami Nyonya?" tanya Dokter Maya perlahan.Saskia tambah cemberut. "Dia ngeselin, Dok. Aku nggak suka dekat-dekat dengannya," jawab Saskia, tiba-tiba saja suaranya parau seperti hendak menangis."Apa masalahnya, Ma? Apa aku bau? Apa aku mengabaikanmu? Aku selalu memperhatikan kamu dan bayi kita! Aku tak tahu, apa salahku. Apa kamu benar-benar tak ingin aku ada di dekatmu? Aku akan kembali ke penthouse jika itu yang kamu mau," sela Alvaro putus asa. Dia sudah tak tahu lagi harus bagaimana. Semua yang dilakukannya menjadi salah di mata Saskia."Tenang, Tuan. Jangan berputus asa dulu. Saya akan bicara dengan Nyonya. Tolong Tuan menunggu di luar," ucap dokter Maya dengan bijak.Tanpa berkata-kata, Alvaro bangkit lalu keluar dari ruang praktek dokter. Perasaannya campur aduk. Kesal, marah, sedih, dan banyak
Read more