"Ahhh, aku tidak tahu lagi. Aku lelah."Ku benamkan wajah di bantal, tak tertarik melakukan apa pun, bahkan untuk sarapan pun aku seperti tak sanggup menelannya. Karena itu saat Mayes menawarkan sarapan, aku menggeleng."Tidak dulu, Mayes. Aku belum lapar," jawabku, meminta Mayes untuk pergi dari kamar dan menutup wajahku dengan bantal. "Tapi, Nyonya. Anda bahkan tidak makan malam kemarin. Bagaimana kalau Anda sakit, Nyonya?"Suara Mayes terdengar khawatir, memang bukan hal wajar aku yang biasanya makan banyak ini bahkan sanggup melewatkan sarapan dan makan malam. "Ayo, Nyonya. Makanlah sedikit saja. Suamiku sudah memasak makanan yang sangat enak untuk Anda," ujar Mayes, membujuk diriku untuk makan. Namun, aku tetap menggeleng. "Nanti dulu, Mayes. Aku belum lapar," ucapku, sekali lagi menolak tawarannya. Bagaimana aku bisa makan dengan kondisi seperti ini? Pikiranku benar-benar dipenuhi oleh Richard sekarang. Rasa kecewa dihohongi membuat perutku terasa penuh dan dadaku sesak.
Last Updated : 2024-02-11 Read more